Seorang gadis sedang meratapi nasibnya di dalam kamarnya. Ia adalah Anna Steinhäuser, seorang gadis berusia 23 tahun yang berasal dari Jerman.
Ia mempunyai wajah yang cantik dan menarik. Ditambah ia juga bersahabat, baik, dan suka menolong orang-orang sekitarnya. Dan tentu saja hal tersebut membuatnya terlihat semakin menarik di mata orang-orang sekitarnya.
Namun sayang, kisah cintanya tak secantik wajah dan juga hatinya. Selama ini ia tidak pernah bisa mendapatkan pria yang ia suka, sekalinya bisa mendapatkannya pria itu malah menyia-nyiakannya dan akhirnya ia malah diputuskan begitu saja tanpa alasan yang jelas.
Jika boleh jujur, tentu ia begitu lelah dan rasanya ia tidak ingin jatuh cinta lagi, bahkan ia sering berpikir untuk tidak berpacaran lagi karena Trauma. Lagipula, baginya hidup tanpa cinta itu tak masalah, meskipun banyak pria yang jatuh cinta dan menginginkannya.
Ia pun menghela nafas dan terus menatap keluar jendela kamarnya.
"Langit malam yang indah" gumamnya pelan dengan sebuah senyuman yang terukir di wajahnya.
Anna begitu suka dengan suasana malam hari dan ia juga suka sekali dengan langit malam. Bahkan hampir setiap malam ia selalu menyempatkan untuk memandangi langit malam melalui jendela kamarnya.
Dan tiba-tiba rasa kantuk pun mulai datang sehingga membuatnya menguap.
"Sebaiknya aku tidur saja" ucapnya yang kemudian menutup jendela kamarnya dan tak lupa ia juga menutup gordennya.
Lalu ia segera beranjak menuju tempat tidurnya dan merebahkan tubuhnya di atas kasur. Namun ia tidak langsung tertidur dan malah menatap langit-langit kamarnya sembari melamun.
"Andai saja, ada seorang Drakula atau Vampir yang jatuh cinta padaku... Maka aku yakin, ia pasti akan mencintaiku selamanya dan dengan setulus hatinya" gumamnya sembari mengukirkan sebuah senyuman.
Ya, Anna adalah seorang wanita yang cukup unik, ia menyukai segala hal yang berbau Kegelapan dan Fantasi. Bahkan tak jarang ia menonton film dan membaca novel yang berbau kedua hal tersebut. Dan ia juga pernah beberapa kali berpikir untuk merubah penampilannya menjadi Gothic.
Bahkan, ia sangat menyukai dua makhluk dari kegelapan, yaitu Drakula dan Vampir. Meski keberadaan dua makhluk itu sering dianggap hanya sebagai sebuah mitos saja. Namun Anna sangat percaya jika mereka berdua memang benar-benar ada. Dan bukan hanya itu saja, bahkan Anna begitu percaya jika kedua makhluk itu bisa mencintai seseorang untuk selamanya dan dengan sepenuh hatinya. Maka dari itu Anna seringkali membayangkan jika dirinya bertemu dengan mereka atau salah satu makhluk kegelapan itu dan mereka jatuh cinta padanya.
Lagi-lagi Anna pun menguap, namun kali ini matanya benar-benar terasa berat sehingga membuatnya tidak kuat lagi menahan rasa kantuknya. Akhirnya ia pun memutuskan untuk memejamkan matanya dan segera tertidur.
***
A
nna melangkahkan kakinya di sebuah lorong yang dindingnya terbuat dari batu-batu tua. Ia tidak tahu di mana ia berada saat ini, karena tiba-tiba saja ia berada di sana.
Kakinya terus saja berjalan tanpa arah, sementara matanya yang berwarna Hazel terus memperhatikan ke sekitar.
Namun tiba-tiba ia menghentikan langkahnya saat tiba di depan sebuah ruangan. Matanya pun langsung menatap ke dalam ruangan besar tersebut yang terlihat seperti sebuah aula.
Lalu ia melihat seorang pria yang sedang duduk di sebuah kursi dan ditemani dengan tiga orang wanita yang sepertinya adalah dayang-dayangnya.
Dan kemudian pria itu menoleh ke arah Anna dan mengukirkan sebuah senyuman yang mengerikan.
"Akhirnya Anda datang juga, Anna" ucapnya yang segera bangkit dari kursinya. "Kemari lah, saya sudah begitu lama menunggu kedatangan Anda" Ia melambaikan tangan kanannya pada Anna seakan menyuruh Anna untuk berjalan menghampirinya.
Perlahan Anna pun berjalan menghampirinya tanpa rasa takut sedikitpun. Lalu ia berdiri tepat di depan pria itu yang tengah menatapnya dengan senyuman mengerikan di wajahnya yang begitu mulus itu.
"Selamat datang di rumah saya yang tidak besar ini, Anna" ucap pria tersebut yang perlahan meraih wajah Anna dengan tangan kanannya. Lalu ia mengusap wajah Anna dengan perlahan, sehingga Anna dapat melihat kuku-kuku di jarinya yang panjang-panjang seperti tidak pernah dipotong.
"Aku sedang berada dimana?" Anna mulai mengeluarkan suaranya dan menatap pria itu.
Pria itu pun kembali tersenyum dan memegang pundak Anna. "Jangan khawatir, sekarang Anda sedang berada di rumah saya" ucapnya.
"Di rumahmu? Tapi kenapa aku bisa berada di sini?" tanya Anna yang mulai terheran.
"Karena..."
To be continue. . .
KAMU SEDANG MEMBACA
My Immortal Prince ✔ [Proses Revisi]
Vampiros"Mencintaimu seperti mencintai kematian" ─ Count Dracula "Hanya makhluk kegelapan seperti dirimu lah yang bisa mencintai dengan setulus hati" ─ Anna Pernahkah kau membayangkan jika dirimu dicintai oleh seorang makhluk dari kegelapan? Yang kapan saja...