Prolog

813 37 0
                                    

Author's POV

Perang besar sedang terjadi. Banyak mayat tergeletak tak bernyawa. Tidak hanya kaum werewolf saja yang terlihat mengenaskan, bahkan kaum wizard juga. Tak hanya itu, hal yang tak terduga juga muncul, yaitu kaum vampire.

Auman demi auman terlantun di penjuru tempat. Sihir-sihir memenuhi área tersebut. Suara dentingan pedang, suara cakaran terdengar dimana-mana. Bahkan pertarungan dengan kecepatan tak terhingga pun tak mau kalah.

Peperangan ini, merupakan perang yang tak bisa dibayangkan. Jika dibandingkan dengan perang iblis beberapa tahun silam, itu tidak ada apa-apanya. Saat ini, perang yang melibatkan tiga kaum ini, sedang terjadi.

Pasukan musuh yang datang semakin banyak. Membuat perang ini semakin besar. Ditambah lagi, pasukan musuh merupakan orang-orang hebat yang dulu pernah gugur di masa lalu. Perang melawan pasukan undead.

"Ahahaha, Kalian tak akan bisa menang melawanku. Lihatlah, keadaan sekitar kalian. Bahkan setelah kalian semua bekerja sama, kalian masih tetap saja kalah. Bergabunglah denganku, maka aku akan membiarkan kalian hidup" ucap seorang pria kepada 3 alpha di depannya.

"Siapa yang sudi bergabung denganmu."

"Kami akan melawanmu, bagaimanapun caranya kami harus bisa menahanmu."

"He HAHAHAHAHA. Jangan katakan kalian masih percaya dengan ramalan bodoh itu."

"Kami akan mempercayai mereka. Apapun yang terjadi, kami tak akan pernah meragukan kemampuan mereka."

"Dengar kalian bertiga. Jangan terlalu berharap. Mereka akan segera kalah. Bergabunglah denganku dan akan ku buat mereka kembali hidup dan kalian akan terus bersama selamanya."

"Cih, dalam mimpimu. Kami sama sekali tidak tertarik dengan Dunia yang kau dambakan itu."

"Well well. Kalian ternyata sangat menjengkelkan. Kalian akan melihat neraka sebentar lagi." Ucap pria itu dengan wajah yang mengerikan.

†¢★

Di tengah hutan yang agak sepi, seorang penyihir tengah melawan seorang gadis yang terlihat juga bisa menggunakan sihir. Sihir yang bertentangan dan memberikan dampak yang besar.

Sebuah serangan dari pria itu mengarah ke pada gadis tersebut. Dengan cepat gadis itu menepisnya dengan sihir yang ia miliki. Namun itu sia-sia, kekuatannya hilang cukup banyak. Gadis itu terjatuh ke belakang dengan keras.

"Hahaha, tak ku sangka benda yang dibawa ketua sangat berpengaruh padamu." Ucap penyihir itu sambil mengamati benda berbentuk bulat dengan ukiran salib di atasnya.

Gadis tersebut hanya berdecih, "Kau hanyalah seorang pengecut yang menggunakan cara licik untuk menyerangku."

"Tidak masalah dengan apapun alasanmu. Yang lebih penting, dengan ini aku akan dengan mudah mengambil kekuatanmu." Ucap pria itu dengan smirk yang mengerikan.

'Kenapa kekuatanku tidak cukup melawannya? Apa yang terjadi padaku?' gumam gadis itu.

'Kalau seperti ini terus akan gawat, aku harus segera berkumpul dengan yang lain.' Gadis itu memaksakan tubuhnya dan berlari meninggalkan hutan.

Dengan cepat penyihir itu mengangkat tangannya ke depan. Sebuah serangan sihir hitam keluar dari jari telunjuknya membentuk sebuah panah. Panah itu melesat cepat ke gadis itu dan menusuk tepat di dadanya.

Gadis itu tak bisa menghalau serangan tersebut, yang membuatnya jatuh ke tanah seketika. Penyihir itu tersenyum puas karena keinginannya akan tercapai. "Selamat tinggal, dear."

Mighty WolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang