Part 7 - Drunk and kissing

224 22 4
                                    

Diandra's POV

Aku mengerjapkan mataku beberapa kali. Dimana aku? Apa yang terjadi padaku. Semuanya terlihat samar-samar. Ah, semakin lama semakin jelas. Ini kamarku. Infus terpasang di lenganku. Seluruh tubuhku diperban. Ada apa ini?

ACK. Tubuhku terasa sakit. Apa yang sebenarnya telah terjadi? Misi kami gagal. Lalu kami pulang. Setelah itu. Lho? Kenapa aku tak bisa mengingat apapun kejadian setelah itu? Apa yang sebenarnya terjadi? Jangan bilang aku—

"Sudah ku bilang, yang kau butuhkan adalah susu. Kenapa kau tak mengerti juga." Alya membuka pintu kamarku.

"Ha! Bukannya yang lebih membutuhkannya adalah kau? Dilihatpun sudah jelas. Aku benci susu." Ryan menjawab ketus sambil memakan sebuah apel.

"A-apanya yang jelas! Itu juga bukan alasan yang masuk akal."

"Ah Diandra. Kau sudah sadar." Teriak Abigel yang menghentikan pertengakaran Alya dan Ryan.

"Bagaimana keadaanmu?"

Abigel, Alya, dan Ryan mendekati ranjangku. Aku bisa melihat perban juga melilit di tubuh mereka. Apa mereka menjadi seperti ini karenaku? Sepertinya dugaanku benar. Aku—aku kembali tak bisa mengontrol kekuatanku.

"Maaf." Abigel, Ryan, dan Alya terlihat kebingungan.

"Karenaku kalian semua jadi—" aku menundukkan kepalaku.

"Hey, tak apa, Diandra. Ini bukan salahmu." Abigel mencoba menenangkanku.

"Iya itu benar. Ini semua salah Alya yang terlalu lemah."

"Apa katamu? Bahkan semua orang tau kalau kau yang pertama kali tak sadarkan diri." Alya mencengkram kerah baju Ryan.

"Itu terjadi karena kau yang tak becus." Elak Ryan

"APA? INI SEMUA KARENA KAU YANG TAK BISA MENGGUNAKAN KEMAMPUANMU DENGAN BAIK!"

"HA?! KAU SAJA TAK LEBIH BAIK DARIKU DAN MASIH BISA MENGHINAKU?"

"KAU MAU BERKELAHI, YA?!" ucap Alya dan Ryan bersamaan.

"Kalian berdua, hentikan. Diandra baru saja sadar setelah 3 hari. Beri dia ketenangan."

Abigel mencoba menengahi tapi percuma. Abigel, Alya, dan Ryan. Tunggu. Dimana Roger? Aku tak melihatnya setelah aku bangun. Bahkan ia juga tak bersama mereka masuk ke dalam kamarku. Apa terjadi sesuatu dengan Roger?

"Roger—dimana dia?" tanyaku penuh dengan pikiran buruk. Tiba-tiba semua terdiam. Tidak ada yang menjawab pertanyaanku. Bahkan pertengkaran Alya dan Ryan berhenti begitu saja. Aku merasakan hal yang buruk tentang ini. Kemudian, Abigel mulai mengeluarkan suara.

"Roger. Ia—"

†¢★

Aku memaksakan diriku ke kamar Roger. Di sana, aku melihatnya. Roger terbaring tak sadarkan diri. Perban terlihat menutupi seluruh tubuhnya dan juga kepalanya. Kantong darah terlihat cukup banyak mengantung di sampingnya.

Aku mendekati Roger dengan lemah. Aku bisa merasakan kondisi Roger yang sangat mengenaskan. Argh. Ini semua salahku. Karena aku lah Roger jadi seperti ini. Karena aku tak bisa mengontrol kekuatanku, teman terbaikku jadi seperti ini.

"Maafkan aku." Ucapku gemetaran.

Air mataku turun begitu saja. Aku terduduk di samping ranjang Roger. Aku menyembunyikan wajahku dengan kedua lenganku.

"Diandra, tenanglah. Ini bukan salahmu."

Abigel, Ryan, dan Alya mendekatiku. Mereka mencoba menenangkanku. Aku bisa merasakan kekhawatiran mereka yang tulus kepadaku. Mereka khawatir karena aku yang terus menyalahkan diriku. Diwaktu yang sama pula mencemaskan keadaan Roger.

Mighty WolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang