BAGIAN 2

22 1 0
                                    




Oke hallo selamat menikmati cerita ini jangan bosan bosan untuk VOTE and COMMENT di setiap part nya karna itu yang bakalan buat aku semangat nulis.

SO ENJOYY!!❤❤


-SKIP PAGI-

Cahaya mentari mulai memasuki celah celah jendela kannaya namun tidak membuat gadis itu terusik,

 tiba tiba

"NAYYA!! ASTAGA BANGUN" suara bunda eca menggema di setiap sudut kamar kannaya. 

" CLARISSA KANNAYA AGUSTIN ANAKNYA BUNDA ECA YANG CANTIK BANGUN ATAU  MAU BUNDA SIRAM PAKEK AIR DINGIN!" teriak bunda eca seperti toa (bahkan kayaknya toa aja kalah kayaknya wkwk), Kannaya yang terusik mulai membuka matanya.

"bunda ihh, massih pagi buta gini udah teriak teriak" ucap naya membetulkan selimutnya. "naya, ini udah jam setengah 7 kamu harus ngurus ijazah kan" ucap bunda sembari menarik selimut naya.

1

2

3

"ASTAGAA IYA BUN! Ihh kok baru bangunin sekarang sih" ucap naya panik, bunda eca yang melihat kelakuan anak nya hanya memutar bola matanya jengah.

"ga sadar diri emang udah di bangunin dari tadi juga astagaa, Ronald anak kamu nih ngeselin!" keluh bunda eca sembari memijat pelipis nya, sedangkan naya hanya tersenyum malu.

"ehehehe pisss bun" ucap naya sembari memampangkan jari berbentuk V.

"yaudah siap siap buruan, bunda ke bawah dulu siapain sarapan" ucap bunda eca kemudian keluar dari kamar anak gadisnya itu.

Beberapa menit kemudian naya udah siap dan segera turun menuju meja makan. Terlihat semua sudah terduduk rapi. "pagi semua" ucap naya sembari mendudukan dirinya di kursi makan.

"pagi princess ayah" ucap ayah Ronald yang masih terfokus dengan ponselnya. "pagi dek" ucap valldo enang melihat adiknya yang sudah lebih baik daripada semalam. "naya mau sarapan roti atau nasi goreng?" tawar bunda eca. "roti aja deh bun"ucap naya sembari mengambil selembar roti di hadapannya. Tiba tiba eca dan Ronald saling memandang seperti ada yang Ingin di ucapkan namun tertahan.

"ekhem, mumpung semua ada di sini ayah ingin bicara, khususnya untuk nayya" ucap ayah Ronald sedikit mulai serius. Naya dan Valldo saling menatap tidak biasanya ayahnya se serius ini. 

"jadi begini, yang pertama kita akan pindah ke Jakarta. nanti malam berangkat tanpa bantahan, kedua di sana valldo sudah ayah siapkan satu perusahan property untuk kamu teruskan dan jangan lupa kembangkan perusahan ayah itu dengan baik, ketiga untuk naya sudah ayah daftarkan kampus sekaligus calon suami yang akan ayah jodohkan" ucap Ronald serius. Kini kedua anaknya hanya saling menatap bingung dengan semua ucapan ayahnya.

"ayah! Kenapa harus perjodohan sih! Naya udah besar bisa nyari sendiri toh naya mau fokus kuliah dulu, kenapa harus tiba tiba kayak gini NAYA GAMAU TITIK." Tolak tegas naya

"sayang, ini udah keputusan ayah sama bunda lagian ini buat kebaikan kamu juga kok, bunda mohon tuurutin bunda kali ini" ucap bunda eca sembari mengelus puncak kepala putrinya.

"tapi bunda-" potong naya

"udah lah dek, lagian emang lebih baik kamu pindah sekaligus ngelupain semua hal buruk di sini, abang setuju sama ayah sama bunda kali ini buat kebaikan kamu" ucap valldo menatap adiknya.

"ayah mohon naya bisa nurut kali ini, perjodohan ini udah ayah sama bunda rencanain sejak kamu ada di kandungan. dia rekan kerja ayah sekaligus sahabat ayah, toh arga baik kok udah mapan lagi beda usia sama kamu Cuma 2 tahun" jelas Ronald kepada putri sematawangnya itu.

"kenapa harus naya?, kenapa ga bang valldo aja yang di jodohin" Tanya naya heran sedangkan valldo menatapnya tajam,.

"sayang, abangmu itu laki laki dia harus mapan dulu sebelum memiliki wanita dan ayah mau dia bertanggung jawab mengurus perusahan ayah dahulu, toh valldo sudah memiliki calon. beda dengan kamu, kamu adalah anak perempuan ayah satu satunya ayah masih bertanggung jawab besar atas kebahagiaan kamu sayang, dan ayah mau kamu mendapat yang terbaik lagian anak sahabat ayah itu laki laki masa iya ayah jodohkan pada valldo" Ucap Ronald

Naya masih diam seribu kata saat ini, ia memilih tidak berdebat dengan ayah dan bundanya.

"yaudah apa kata ayah aja deh, naya berangkat ke sekolah dulu assalamualaikum" ucap naya sembari beranjak dan mencium tangan orang tuanya kemudain berlalu pergi. Eca dan Ronald sedikit merasa bersalah melakukan ini namun semua nya demi kebaikan naya.

SKIP.

DISISI LAIN

ARGA POV

Ku menuruni anak tangga dengan santai

"Arga, papah mau bicara" ucap lelaki yang di sebut sebut Tn. tama.

Oke perkenalkan namaku Arga,putra  surya pratama dan  silvy utami, papah seorang pengusaha ternama khusunya di Jakarta kota metropolitan selain pengusaha papah pemegang yayasan kampus yang sedang aku gunakan belajar saat ini dan juga pemilik beberapa hotel di Indonesia hanya beberapa, sedangkan mama ku seorang sekertaris pribadi papaku so di manapun papah pergi mama mengikuti, selain itu bunda juga pemilik beberapa butik ternama dan juga salon elit. Sedangkan aku sendiri adalah mahasiswa sekligus ketua BEM di kampus, aku juga di berikan jabatan CEO di beberapa perusahan milik papa sehingga aku sudah berpenghasilan sendiri. Aku memiliki satu adik perempuan bernama aqila tiyas utami panggil saja qila usianya masih menginjak 8 tahun.

Sudah cukup.

Kali ini aku sekeluarga sedang berlibur di jogja, entah kenapa ayah memilih jogja untuk berlibur kali ini, aku hanya mengikut. Ayah memang sempat membeli rumah di jogja tidak bergitu mewah tapi cukup untuk keluargaku. Kini kita sedang sarapan di mana hari terakhir kita sebelum nanti malam akan kemabali ke kota metropolitan.

"bicara apa yah" ucapku sembari memakan nasi goreng buatan mamah. Terlihat mama silvy dan papah tama sedikit ragu mengucapkan. Aku masih sibuk dengan ponsel membuka forum chat untuk persiapan ospek calon adik tingkat, sembari memasukkan suapan nasi goreng dengan santai.

"jadi gini arga, papah sudah putuskan kamu sudah cukup mapan dan papah akan jodohkan kamu dengan anak sahabat papah" ucap papah santai.

DEG!

"ukhuk ukhuk... ma..hh.. air to..long" ucapku tiba tiba tersedak, dengan sigap mama menuangkan air ke gelas milikku "hati hati sayang makannya" ucap mama lembut. Aku segera menelan air tersebut

"gilak di jodohin pah!? Engga enggak Arga gamau, kayak jaman sitinurbaya aja jodoh jodoh an" tolakku tegas. Ahh rencana apa apan ini, di jodohkan ohh tidak tidak sepertinya ku tidak seburuk itu ampai seperti tidak aka nada perempuan yang mau saja dennganku.\

 "pah, aku udah gede toh aku ga sejelek itu banyak tuh pah cewek yang mau sama aku, ngantri malah gaperlu lah di jodoh jodohin arga bisa cari sendiri" bantah ku tegas, bagaimana bisa seorang arga most wanted kampus di jodohkan.

"arga! Papa tidak terima penolakan kali ini, lagian papah mau yang terbaik buat kamu" ucap papa ku tegas tidak ingin di bantah.

 "arga sayang, ini demi kebaikan kamu, mamah ingin kamu mendapat perempuan baik yang jelas bibit bebet bobot nya nak. Lagi pula  perjodohan ini ada sejak kamu masih kecil, naya nama perempuan itu dia baik kok sayang" ucap mama kali ini membuka mulut. Aku tidak habis pikir dengan kedua orang tua ku ini, bagaimana kalau dia hanya melihat fisik dan hartaku saja. 

ah! mau bagaimana lagi keinginan papah sudah tidak bisa di ganggu gugat.

"gimana? Kamu mau kan arga" Tanya papah kepadaku yang hanya ku jaweab dengan deheman lalu melanjutkan sarapan yang ada, mama dan papah terlihat tersenyum dengan jawabanku kali ini. Ya tuhan cobaan apa lagi ini.



Bersambung...
-JANGAN LUPA SENYUM HARI INI-

STAYWhere stories live. Discover now