:☘: 07. Perpisahan

401 71 34
                                    

Hari kelulusan.

Ketika semua perasaan yang dirasakan begitu campur aduk. Bagaimana kau merasa sedih akan perpisahan namun senang telah menyelesaikan satu lagi langkah dari hidup, dan tiba-tiba merasa takut akan masa depan yang menghadapimu.

Apakah sebuah pohon pernah merasa takut untuk tumbuh?

"Kak Cal!"

Antares yang telah mengenakan pakaian jas lengkap tampak sedikit berbeda dari Antares yang biasanya hanya mengenakkan jaket denim atau jaket hitam. 

Calvin tersenyum melihatmu.

"Selamat!" kamu menyerahkan se-bucket  bunga yang telah kamu persiapkan untuknya di hari spesial ini.

"Terimakasih, kamu tidak perlu repot-repot padahal," ia mengacak rambutmu.

"Hei hei!!!!!! aku pergi ke salon untuk mendapatkan rambut seperti ini!"

Calvin kembali tertawa kecil, "Mau ikut masuk ke aula? Acaranya akan segera dimulai."

Bonus foto Calvin!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bonus foto Calvin!

[☘]

Semua murid yang hari ini lulus duduk di kursi-kursi yang sudah disiapkan, sementara kamu karena merupakan bagian dari tim paduan suara berada di posisi yang sudah ditentukan.

Kamu dan Calvin sesekali saling melempar senyum ketika mata kalian bertemu. Meskipun masih akan terus berkontak rasanya akan sedikit sepi tidak melihat Calvin di sekitaran sekolah.

Hari ini kalian membawakan hymne sekolah juga lagu kebangsaan kalian. Entah kenapa rasanya begitu berbeda dengan bagaimana kalian menyanyikannya saat upacara bendera biasa.

Perasaannya begitu sendu, namun membanggakan melihat semua orang yang berada di dalam ruangan ini telah menyelesaikan tugas mereka untuk belajar dan mengajar, dan kini para pengajar harus melepaskan murid mereka untuk dunia dan kehidupan yang sesungguhnya.

Calvin Antares, kamu memandangnya seolah-olah kamu sedang melihat sebuah pohon yang kini sudah tumbuh tinggi dan besar dengan dedaunan rindang yang tumbuh di sekitarnya.

Tanpa kamu sadari Calvin kini merupakan seseorang tempatmu bersandar, seseorang yang tak segan-segan melindungimu dari sinar mentari yang menyengat, ataupun hujan. 

"Aku akan menjadi sangat kesepian nanti."

[☘]

Acara resmi kini telah selesai dan semua orang mulai berhamburan, Calvin langsung berjalan kearahmu dengan sebuah piagam yang dikalungkan di dadanya. Ia memelukmu tanpa aba-aba membuatmu agak kaget.

"Terimakasih telah menemaniku selama dua tahun terakhir," ia berkata masih sambil memelukmu.

"Bahkan ketika aku tak dapat mengerti diriku, atau ketika aku telah kehilangan sesuatu yang sangat aku sayang...."

[4] DéntroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang