7

22 9 6
                                    

Tidak semua orang dapat
mudah melupakan kejadian menyakitkan yang pernah ia alami.

Kepin dan keempat temannya sedang berdiri di rooftop sekolah. Angin yang berhembus kencang. Sinar matahari yang yang menyorot. Kepin memikirkan tentang perasaannya yang campur aduk.

"Pin! Gamon lo?" pertanyaan Nio yang memecah keheningan diantara 5 orang itu.

"Ha?Galon?" Balas Darren.

"You better keep quiet." Ketus Daylon yang sedari tadi membaca buku sambil menikmati angin yang berhembus.

Kepin sama sekali tidak mengindahkan ucapan teman-temannya.

Waktu berlalu. Sudah sekitar 30 menit 5 human itu berada di rooftop. Akhirnya mereka memutuskan untuk turun. Balik ke kelas. Dan mengikuti pelajaran yang sedang berlangsung.

Setelah berjalan di koridor. Akhirnya sampai di kelas yang bertulisan XI IPS 3.

"Misi pak."

"Darimana saja kalian?udah telat sepuluh menit." Ucap pak Yatno tegas.

"Dari perpus pak balikin buku." Balas Nio.

Mereka langsung duduk ke tempat masing-masing. Sebenarnya pak yatno juga udah tau kalo mereka cuma alibi aja ke perpus padahal mah bukan.

****

Ditengah pelajaran. Rendy malah membuka ponselnya dan membuka WhatsApp.
Dia membuka Roomchat.

WhatsApp

Pensnya awkaren (5)

You:
| Coi gua punya ide ni.

Kepin:
|Gabener akun ig lo gua jadiin ollshop.

You:
|Jadi gini.

You:
|Lo deketin Aleena aja pin.

Kepin:
|Fungsinya?

You:
|Biar Qilla nyesel

Kepin:
|Hm

Read by 2

  [Aleena pov]

Perasaan benci kini berubah menjadi rasa penasaran. Aku tidak mengerti rasa apalagi yang akan muncul jika aku terus ada di dekatnya.
         Seorang most wanted sekolah. Sedangkan aku hanya murid biasa. Tidak ada keistimewaan dalam diriku. Cobaan hidup yang terus menerpaku. Aku merasa seperti orang paling tidak beruntung di dunia. Entahlah.

"Sher lo tau ga cewek yang di kantin tadi siapa?" Pertanyaan itu di lontarkan begitu saja dari bibirku.

"Mana gue tau"

"Kayaknya sih mantannya kepin. Setahu gue dulu mereka lengket banget. Tapi sekarang mereka kayaknya lagi ada problem." Jelas Arina sang informan.

"Sotoy lo"

"Gue ga maksa lo percaya sih." Lanjut Arina.

The most wantedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang