8

20 6 10
                                    

Aleena

Aku duduk di taman belakang. Menunggu seseorang datang. Aku tidak yakin dia akan datang.
      Setelah lima belas menit aku menunggu aku berfikir dia tak akan datang. Baru saja aku bangun dari kursi beranjak pergi. Suara derap langkah seseorang.
     Aku melihatnya. Kevin. Dia duduk di sampingku tanpa aba-aba. "Ada apa?" Tanya nya.
Bekas luka itu masih terlihat. "Gue bawa obat buat luka lo." Ucap Aleena.
"Gue gatau cara pakenya. Lo pakein sekarang aja. Kalo gamau ya gue buang aja." Ucapnya santai.
   Kevin memang pandai memanfaatkan situasi.
"Hm."
Aku mengolesi obat ke luka kevin perlahan.
"Aw, bisa pelan-pelan gak si?!" Ucap Kevin.
"Ini udah pelan!lembek banget si lo." Ucap ku gak kalah sewot.
   Aku melihat salah seorang siswi melihat kami berdua di taman. 'astaga jangan jangan degemnya kepin.' batinku.
   "Cepet kek! Gue sibuk!" Protes kevin yang sedari tadi melihat aleena melamun.
  Aku kaget dan mengolesi obat ke luka kevin asal.
"Eh apaan ni?!" Protes kevin.
"Maaf-maaf gue harus ke kelas. Bye!" Ucap Aleena yang langsung melengos pergi dari taman.
"Tch! Aneh banget sih."

****

Kepin memasuki kelasnya dengan santai.
    "Eh cunguk, lo darimana aja?" Tanya Nio.
"Kepo."
"Gue udah nyariin lo ke toilet siswi loh pin." Celetuk Darren
"Lo ngapain nyari gue di toilet siswi, bodoh." Ucap kevin geram.
"Kali aja kan."
"Gausah ditanggepin dah." Ucap Daylon yang masih fokus pada buku bacaannya.

Jam pelajaran dimulai.
.
.
.
.

"Coi! Tadi kertas laporan gue mana ya?" Ucap Nio sambil berusaha mencari.

"Mana gue tau." Ucap Rendy.

Setelah mencari dan ketemu tapi...

"WOI INI SIAPA YANG CORET-CORET LAPORAN GUE!" Teriak Nio.

"Itu kertas laporan lo?" Tanya Darren polos.

"IYA BODOH. LO GATAU APA NULISNYA SUSAH! MANA DI TUSUK-TUSUK GINI KERTASNYA ASTAGA."

"Ya maap yo kan gue gatau."

"Tulisin ulang ga!"

"Kan ga sengaja..."

****

Gancet squad menuju parkiran. Iya nathanio, kevin, Rendy, Darren, Daylon. Ga estetik?emang.
  Mereka berjalan menuju mobil mereka masing-masing. Tiba-tiba seorang siswi lari menghampiri Rendy.
"Kak Rendy!"
Sontak Rendy menoleh diikuti 4 temannya. Rendy menaikkan alisnya sebelah. "Nih minuman buat lo kak." Ucap siswi tersebut sambil menyodorkan satu kaleng minuman.
Rendy mengambil minuman tersebut. "Makasih. Udah kan?" Rendy kemudian membuang minuman tersebut ke tong sampah di sampingnya dan kembali berjalan ke mobil bersama keempat temannya. Mereka berlima berlalu begitu saja dengan mobilnya. Siswi tersebut hanya terdiam membeku.

"WOI KALO DI KASIH SESUATU HARGAIN DONG." Teriak seorang siswi. Raina.

Rendy yang mendengar teriakan itu hanya menyeringai. 'cih, gaada urusannya sama lo.' batin Rendy.

****

Di ruang kelas yang membosankan. Tiba tiba ketua osis masuk ke kelas. Mengetuk pintu lalu salim pada guru. "Permisi, buat Nathanio,Rendy,Darren,Daylon,sama kevin ditunggu bu melati di ruang guru, makasih." Aldrich sang ketos pun keluar lagi.

"Akhirnya bisa keluar juga." Batin Nio.

****

"Minggu depan kita akan mengadakan pensi tahunan." Ucap bu mel. "Ibu harap kamu bisa ikut berpartisipasi lagi seperti tahun lalu. Ibu tahu kalian berbakat." Lanjut bu mel

Fyi gancet sq ga cuma modal tampan kok. Inget ya jangan nilai orang dari luar. Kevin dia jago banget yang namanya nyanyi. Dia sering wakilin sekolah untuk lomba solo song. Nio, pasti taulah dia jago dance. Selain dance Nio juga pinter. Dia sering menang olympiade sains. Rendy, dia jago banget yang namanya piano atau keyboard. Dia pernah ngadain semacem mini concertny dia sendiri sebagai seorang pianis. Daylon, dia jago ngedrum. Darren, jago bohong. Gak lah. Jago main gitar. Kalian pasti konek lah ya kalo gancet punya band.
Lanjut ye.

"Oh kalo itu mah tenang aja bu." Ucap kevin santai.

"Baiklah kalau begitu ibu percayakan sama kalian. Dan juga nathanio saya harap kamu bisa cari couple mu untuk dance nanti." Ucap bu mel.

Nio berfikir sebentar 'couple?' batinnya.

****

"Lo udah tau siapa pasangan lo?" Tanya kevin.

"Siapa lagi kalo bukan sherly." Celetuk Daylon.

"Kok lo tau?anak indihome ye?" Ucap Nio.

"Indigo bodoh." Ucap Rendy.

****

"Ara!" Panggil Nio pada salah seorang siswi.

"Iya?"

"Tolong sampein ke Sherly temuin gue di rooftop ya."

"Beres deh!"

"Sip."

Ara langsung berlalu meninggalkan Nio.

______________TMW_____________

a/n;maaf lebih sedikit. Nanti bakal double up deh. Maaf yah.
Vomentnya jangan lupa!

The most wantedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang