Chapter 10

206 16 6
                                    

Sesampainya dirumah, aku pun segera mencari novel stars for you yang di belikan aunty May. Toh sama saja, sama-sama novel stars for you, sama-sama edisi khusus. Buang tidak, ya? Tiba-tiba aku merasa sayang untuk membuang novel ini. Bagaimanapun, ini adalah novel stars for you edisi khusus. Sekarang pasti sudah jadi incaran para kolektor. Tapi perjodohan ini….ah, sudahlah.

Aku sudah memantapkan hati. Novel ini akan kubuang. Kumasukkan plastik dengan hati-hati, lalu kubungkus rapat-rapat. Kudekap erat sekali lagi komik itu sebelum kumasukkan dalam bak sampah kamarku. Selesai sudah tali perjodohan ini!

“Kate!” teriak Mom dari dapur.

“Kenapa,Ma?” tanyaku pada Mom sambil memasuki area dapur.

“Tolong kue ini kasih ke aunty Anne”

Rumah aunty Anne? Berarti aku harus ke rumah Harry?

“Ayo dong, Kate, Cuma kesebelah. Masa nggak mau bantuin mama sih? Lagian Harry itu kan teman kamu?”

Teman yang selalu nyebelin dan selalu ngeselin sih iya! Akhirnya kuputuskan melangkahkan kaki menuju rumah Harry dari pada mendengar ocehan Mom.

Sampai di pintu rumah Harry, kupencet bel rumahnya. Tak lama kemudian pintunya terbuka.

“Kate? Kamu ngapain kesini? Kangen sama aku?” Tanya Harry sambil berdiri didepan pintu.

“Ih!amit-amit. Nih, kue dari Mom buat aunty Anne”

“Harry, ada siapa? Kok ga disuruh masuk sih?” Tanya aunty Anne dari balik punggung Harry. “Lohh…. Kate? Ayo masuk dulu. Kamu gimana sih, Har? Sama tamu nggak sopan gitu!”

Aku tersenyum mendengar Harry dimarahi. Rasain!

“Ayo, masuk” kata Harry sambil cemberut.

Baru kali ini aku masuk ke rumah Harry sejak mereka pindah seminggu yang lalu. Aku juga baru mengenal aunty Anne. Dari cerita Mom, Aunty Anne adalah seorang ibu yang berjuang sendirian untuk membesarkan Harry. Papa Harry bercerai saat Harry berumur sepuluh tahun. Sejak saat itulah mereka hanya tinggal berdua.

“Aunty senang loh, ternyata Kate dan Harry itu satu kelas. Dulu Aunty dengan mama kamu juga satu kampus. Kampus kami mau ada reuni minggu depan. Mamamu dan tante sudah janjian mau kesana. Nginap dua malam. Nanti pas tante ga ada, tolong perhatiin Harry ya, Kate?”

Oh my god Mom, please, I’m not a children anymore

“Kamu juga, Har, harus jagain Kate selama mamahnya pergi” kata aunty Anne pada Harry. “Kate, Harry itu susah banget kalo disuruh makan, jadi tolong ya Kate, ingetin Harry kalo jam makan. Dua hari Aunty pergi kan ga ada yang masakin Harry, nggak ada yang ingetin makan, Aunty takut dia makannya kacau”

Mom… bisa delivery, atau beli di luar kan? Nggak usah lah ngerepotin Kate. Lagian, kayak dia bisa masak aja”

“Harry! Yang sopan kalo sama tamu! Kamu itu ga tau ya? Kata Aunt Lily, Kate itu jago masak loh!” kata Aunt Anne membelaku. “Pokoknya Aunty nitip Harry ya, Kate?”

“Iya, Aunty” jawabku pasrah. Ya tuhan, bukannya penawar cintanya sudah kubuang? Kenapa ssekarang aku malah diminta untuk menjaga Harry? Memangnya aku babysitter-nya? Tapi permintaan Aunt Anne yang baik mana bisa aku tolak?

**********

Keeoskan paginya aku pasang bekerku pukul setengah enam pagi. Setelah bangun dan cepat bersiap, aku segera berangkat untuk mencari nenek misterius itu. Ada pertanyaan besar di kepalaku yang menuntut jawaban. Aku sudah membuang novel stars for you, walaupun bukan novel yang menjadi rebutan antara aku dan Harry.  Tetapi tetap novel stars for you, bukan? Lantas kenapa Harry tidak juga pergi dari hidupku? Yang ada, minggu depan ketika Mom dan Aunt Anne reuni, dialah yang menjagaku dan aku harus memperhatikannya. Jangan-jangan aku masih salah melakukan syarat memutuskan tali jodoh ini?

Selang beberapa saat aku berdiri di dekat lampu merah, Nenek datang. “Nenek!” panggilku yang membuat nenek menoleh.

Nenek tersenyum, sepertinya ia telah mengenaliku. “Ada apa, Cu?”

“Nek, aku kan telah buang novelnya, tapi kenapa belum putus juga? Yang ada, minggu depan ketika Mom kami pergi reuni, dia jagain aku dan aku diminta untuk perhatiin dia. Kalau seperti ini masa dibilang sudah putus jodohnya? Yang ada mau tidak mau aku harus ke rumah dia tiap hari!”

Nenek terkekeh. “Jodoh kalian memang sangat kuat, Cu. Tapi apa benar, kamu telah membuang benda yang mempertemukan  kalian?”

“Memang harus benda itu juga? Kalau bendanya sama boleh aja dong, Nek? Kan novelnya sama. Tapi emang bukan novel yang waktu itu jadi rebutan aku dan dia”

“Ya nggak boleh dong, harus benda yang sama, baru tali jodoh ini putus”

Jawaban nenek membuat aku lemas. Berarti hanya bisa menggunakan novel stars for you yang hilang itu?

Tiba-tiba aku teringan akan novel stars for you yang kemarin aku buang. Kalau tidak ada efeknya, buat apa aku buang novel itu? Edisi khusus, pula. Novel kesayanganku. Kulirik jam tanganku. Masih ada sisa tiga puluh menit, cukup untuk lari kembali krumah dan menyelamatkan komik itu dari tempat sampah sebelum dibuang.

Akupun pamit pada nenek. Secepat kilat, aku kembali kerumah. Sampai dirumah, aku bisa bernafas lega. Novel itu masih tergeletak aman di tempat sampah kamarku. Maid ku belum mengambilnya untuk dibuang ke bak sampah depan. Untung kemarin aku bungkus dulu dengan plastik, jadi  novel itu masih bersih. Acara penyelamatan novel stars for you pun selesai. Aku kembali berlari kesekolah secepat kilat.

Klakson motor terdengar dibelakangku. “Kate!”

Aku menoleh. Kujumpai Zayn yang sedang menaiki motor Ninja-nya yang terlihat sangat gagah. “Zayn?”

“Ayo, bareng aku aja! Tinggal sepuluh menit lagi loh, Kate! Nanti pak satpam keburu tutup gerbang”

Aku mengangguk malu-malu. Tanpa disuruh dua kali, aku pasti akan naik kemotor itu. Dibonceng Zayn?olala.. hari ini pasti menjadi hari yang sangat indah. Aku bisa membayangkan seluruh cewek yang ada di sekolahku pasti iri berat.

“Pegangan ya, Kate?” kata Zayn lembut.

Dengan malu-malu, aku memegang jaket Zayn. Untuk melingkarkan tanganku, rasanya aku masih malu! Angin pagi pun membelai wajahku yang belum bisa berhenti tersenyum bahagia.

*********

“Kamu dibonceng Zayn? Emang kamu udah buang novel itu? Jadi tali jodohnya udah putus?” Tanya Viola bertubi-tubi ketika kami mau masuk kedalam kelas. Wajah Viola memang terlihat sangat penasaran. Sama seperti cewek-cewek lain disekolah ini. Aku seperti menjadi pusat perhatian hari ini.

“Belum” jawabku tak bersemangat.

“Tapi….. kamu bisa di bonceng zayn? Kemajuan, Kate. Si Perrie tadi udah melotot aja pas liat kalian. Kayaknya dia murka banget, deh. Perrie sendiri loh yang cerita ke Ve dan Frissy bahwa dia dan Zayn pacaran waktu di Manchaster. Zayn itu cinta pertamanya. Makanya dia nyusul Zayn kesini.”

“Perrie benar-benar mantan pacar Zayn?”

“Iya, Kate, tapi kamu ga usah takut. Menurut aku, Zayn itu udah suka sama kamu. Apalagi kalau tali jodoh kamu dengan Harry udah diputus, pasti tidak akan ada yang menghalangi kalian” kata Viola mantap sambil menepuk punggungku.

Aku menggeleng. Kuceritakan semua pada Viola tentang kejadian semalam ketika aku membuang novelku, lalu aku malah diminta untuk menjaga Harry, dan pagi ini kejadian aku bertemu dengan Nenek.

“Makanya Vi, aku sudah bertekad seribu persen. Tali jodoh ini harus diputus. Demi masa depan aku!”

***********

Thanks for reading:) hargai setiap kata yang aku tulis yaaa<3 jangan lupa vote!

Unexpected Love // h.sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang