Chapter 12

287 19 10
                                    

Jam setengah Sembilan pagi, aku sudah bersiap dijemput Viola untuk kelokasi pemotretan. Ah, gaya sekali bahasanya. Padahal yang ku maksud adalah Niall mau mengambil beberapa gambar disana. Viola diajak untuk menemani Niall. Karena takut bosan, Viola mengajak aku. Awalnya aku menolak. Masa aku menjadi pengganggu disana?

Sebuah klakson mobil di depan rumah membuatku berlari turun dari kamar. Kusambar tas pink-ku dari sofa, lalu kuselempangkan di bahuku. Dengan cepat kubuka pintu pagar, dan menemui Viola yang sedang berdiri disana.

“Yuk, Vi! Aku sudah siap”

Viola tersenyum. “Kate, hari ini begitu indah, suasana hati kamu lagi bagus kan? Mood kamu lagi oke?”

Aku membalas senyuman Viola sambil mengangguk mantap walaupun sebenarnya aku kurang mengerti dengan maksud perkataan Viola.

“Hai Niall!” sapaku ketika memasuki mobil. Aku langsung terdiam ketika melihat ada sosok Harry di mobil Niall. Hatiku masih sebal karena peristiwa semalam.

“Kate, ayo masuk, kita berangkat” ujar Niall.

Aku menatap Viola dengan pandangan tajam. Viola hanya tersenyum bingung sambil mengangkat bahunya.

“Ngapain kamu ikut juga?” Tanya Harry dengan kasar.

“Diajak Viola. Kamu mau ngapain ikut juga?”

“Iya, Viola ajak Kate. Aku ajak Harry. Kalian berdua kami yang ngajak. Puas? Udah sekarang duduk manis di belakang, jangan berantem lagi” kata Niall menengahi.

Mobil Niall memasuki sebuah kompleks perumahan. Disana ada sebuah tempat yang memang dijadikan seperti taman yang besar dan indah. Aku sendiri baru mengetahui tempat ini. Taman itu cukup luas. Ada pohon-pohon pinus, taman bunga, sungai kecil, bahkan ada semacam bukit kecil dan taman yang indah.

Niall dan Harry langsung sibuk dengan kameranya mereka masing-masing. Sedangkan aku dan Viola langsung naik ketempat tertinggi ditaman itu. Ada sebuah gazebo kecil disana.

Kami mengobrol sambil menunggu Harry dan Niall. Setelah beberapa lama, aku mulai bosan. Aku berjalan ke luar gazebo dan menikmati indahnya alam. Benar-benar tidak menyangka di tempat seperti ini ada tempat yang indah sekali. Dekat gazebo ada sebuah tebing yang tidak terlalu tinggi. Iseng, aku melihat kebawah. Di bawah terdapat bebatuan dan rumput liar. Bila memandang kedepan sangat indah. Mataku dapan menjangkau semua keindahan yang disajikan taman ini. Aku berjalan dipinggir tebing itu. Kujaga keseimbanganku dengan baik.

“Kate, jangan jalan dipinggir ah, aku takut.” Kata Viola disebelahku.

“Nggak apa-apa kok, Vi. Anggap aja latihan keseimbangan”

“Kate, nggak usah disitu. Aku takut kamu jatuh….”

“Kate Edward Anderson itu ga mungkin jatuh, Vi. Tenang aja”

“Kate, kamu turun. Benar kata Viola jangan jalan disitu!” Harry tau-tau muncul.

Aku melirik kesal, ikut camput saja cowok itu.

“Ayo turun, nanti jatuh” Harry mengulurkan tangan.

“Aku nggak mungkin jatuh!” teriakku kesal. Tapi entah apa yang terjadi, tiba-tiba ada sesuatu yang licin di sepatuku membuatku terpeleset. Aku benar-benar terjatuh! Tetapi badanku direngkuh seseorang dan dia jatuh berguling bersamaku! Semuanya berlangsung begitu cepat. Akhirnya aku berhenti. Kubuka mataku perlahan. Disebelahku ada Harry yang seakan sedang mendekapku dengan mata terpejam, seakan ingin melindungiku.

“Harry?” kataku pelan.

“Kamu…. Kamu nggak apa-apa?” Tanya nya lembut. Kemudian Harry melepaskan pelukannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 26, 2014 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Unexpected Love // h.sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang