Chapter 6

263 20 0
                                    

HAPPY READING<3

******

Aku membuka pintu rumahku dengan malas. Masa bodoh dengan Harry.

“Halo sayang, sudah pulang? Ayo makan. Mom sudah siapin masakan kesukaanmu” Mom menyambutku dengan senyuman lembutnya.

Aku tersenyum senang. Sejenak aku melupakan kekesalanku. “Kate, sudah kenalan sama tetangga baru?”

“Tetangga yang mana ma? Di sebelah kiri tetep rumah tante Ve kok”

“Aduh, yang sebelah kiri. Yang hook juga. Kita kan hook pertama, dia hook terakhir. Nomor duapuluh delapan”

“Apa!” teriakku kencang membuat Mom terkejut. “Masa rumah hook sebelah kita nomor dua puluh delapan?”

“Iya,sayang. Kamu tuh kenapa sih? Bikin Mom kaget aja”

“Nggak…. Nggak.. mungkin” suara ku bergetar. Pasti ini salah. Kalau sebelah nomor duapuluh delapan berarti aku dan Harry, tetanggaan! “Mom, serius?”

“Ya serius dong, ngapain juga Mom bohong. Mom yang ngenali Mr. fredi, pemilik rumah yang lama. Soalnya Anne itu ternyata teman kuliah Mom. Asik kan, sekarang bisa tetanggaan? Oh ya…. Katanya anaknya Anne sekolahnya sama dengan kamu loh. Namanya Harry. Kamu kenal?”

Sendok makan yang aku pegang hamper saja melayang, ketika Mom menanyakan hal itu. Selera makan ku langsung lenyap seketika.

“iya,kenal” jawabku sekenanya. “Kate udah kenyang nih, Mom. Mau bobo siang ah. Aku ngantuk.”

“Loh kok begitu? Makanannya kan belum habis, Kate?” kata mama.

“Udah kenyang, Mom. Mau bobo dulu aja, biar segar” jawabku yang membuat Mom akhirnya menyerah. Ia tidak memaksaku lagi untuk makan.

Aku benar-benar sudah malas untuk makan. Badan ini terasa sungguh lemas. Otakku terasa mau meledak. Aku mengambil tas sekolahku dan segera naik kekamar. Sampai dikamar, aku segera menuju balkon depan, tempat favoritku. Biasanya kalau sedang kesal aku suka teriak dari sana.

Aku berteriak selantang dan sekencang mungkin. Melepaskan semua beban yang ada.

Benar-benar tidak habis pikir kesialan ini akan datang bertubi-tubi. Sebenarnya apa dosaku, hingga harus mengalami hal seperti ini? Hari ini aku bangun pagi dan tidak terlambat sekolah, bertemu nenek misterius, membantunya menyebrang jalan, mendapatkan anugerah darinya. Namun ternyata anugerah itu adalah kutukan buatku karna harus berjodoh dengan Harry Styles yang notabene adalah cowok paling menyebalkan sedunia. Ini tidak boleh terjadi! Kalaupun harus melawan takdir, akan kulawan!

“Berisik! Ngapain sih teriak-teriak siang-siang begini?”

Suara itu langsung membuatku menoleh dengan tegas. Suara Harry! Benar saja, makhluk keriting jelek itu sedang berdiri di balkon rumahnya yang bersebelahan dengan balkon rumahku. Walaupun hanya terlihat sebatas bahunya, tapi itu adalah Harry!

“Ngapain kamu di balkon atas juga?” tanyaku sengit.

“Ini rumah aku, ya suka-suka dong!  Lagian tuh kamar aku” katanya sambil menunjuk sebuah pintu. “Enak kan, begitu keluar langsung ke balkon atas? Kamu lagi ngapain sih Kate? Stress ya??” Tanya Harry lagi sambil tertawa.

Apa? Kamar Harry juga ada di atas yang menghadap ke balkon? Sama dong, dengan kamarku? Oh Tuhan, bencana apa lagi ini?

“Kok malah bengong sih Kate? Masih nggak percaya ya tetanggaan sama aku? Eh, ngomong-ngomong kata Mom, Mom kamu itu temen kuliahnya loh!”

Unexpected Love // h.sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang