Home

1.9K 318 38
                                    

The Spirit
JunHao, romance-fantasy, BxB, NC-rated, Warn!Mpreg

The SpiritJunHao, romance-fantasy, BxB, NC-rated, Warn!Mpreg

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

○●○

Chapter 8: Home

Minghao menangkap pemandangan mengerikan. Dimensi itu beserta pijakannya ikut hancur. Ia panik dan mencari ruang kaca tempat ibu dan seluruh sandera dikurung, namun mereka sudah lenyap.

Ketakutan benar-benar menyelimuti dirinya. Ia berteriak putus asa seiring pandangannya semakin buram. Minghao tidak ingat berapa kali ia memanggil ibunya juga Junhui. Ia menangis saat itu.

"Ratuku, bangunlah," suara lembut membuatnya sadar. Ia tidak lagi berada di dalam dimensi aneh. Ia berada di rumah Junhui bersama pelukan si pemilik.

Minghao membuka kedua matanya, menemukan sebuah tatapan hangat pada diri siluman rubah itu. Tanpa berpikir dua kali, ia balas memeluknya erat.

"Kau sudah menyelamatkan ibumu juga semua warga desa yang ditahan," hibur Junhui sambil mengelus-elus punggungnya.

"Pulanglah ke desa." Kedua mata Minghao terbelalak. Biasanya siluman rubah itu akan menuntut lebih, namun ia malah menyuruhnya pulang sekarang.

Sorot matanya tampak menahan sesuatu, namun pulang ke desa memang pilihan  yang lebih bijak. Kalau ia tidak ikut kembali dan menjelaskan semuanya. Keluarganya akan tetap panik.

"Itu memang rencanaku," balas Minghao mengabaikannya.

Minghao melepaskan pelukannya dan beranjak dari sana. Junhui mengikutinya hingga mencapai teras. Sebelum lelaki itu beranjak lebih jauh, Junhui menahan tangannya. Keduanya saling bertatapan sebelum berpisah.

Junhui mendekatkan wajahnya sementara kedua mata Minghao terpejam. Sebuah kecupan mendarat di keningnya, tanda bahwa Junhui mengizinkannya pergi.

"Tapi satu hal yang perlu kau tahu," ia memegang pundak Minghao erat, "Rumah ini akan selalu terbuka untukmu."

Minghao tersenyum pahit. Sejak awal ia mendambakan perpisahan atas hubungan aneh ini. Namun detik ini ia merasa janggal. Ada percik kesedihan yang muncul di hatinya.

"Aku akan mengingatnya."

.

.

.

"Minghao," sebuah panggilan keras yang membuat lelaki itu terbangun.

Barusan suara ibunya. Ia masih berada di rumah sekarang, sudah lewat tiga minggu sejak kepergiannya dari hutan. Ia belum berniat kembali ke sana. Minghao mempertimbangkan kondisi keluarganya. Bagaimana ia dapat menjelaskan situasi yang dialami semasa berada di hutan dalam?

"Minghao," ibunya menghampirinya di depan kamar. Rautnya tampak bingung.

"Biksu Zhang menyuruhmu ke kuil. Apa yang kau lakukan selama ibumu hilang?"

[√] The Spirit | JunHaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang