Within (NC)

4.5K 380 83
                                    

The Spirit
JunHao, romance-fantasy, BxB, NC-rated, Warn!Mpreg

The SpiritJunHao, romance-fantasy, BxB, NC-rated, Warn!Mpreg

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

○●○

Epilogue: Within

"Biksu Zhang," panggil Minghao, "Bolehkah aku meminta bantuanmu?"

Pria itu menatapnya bingung, bertanya-tanya apa yang akan Xu Minghao minta. Sebenarnya ia juga penasaran mengapa ia membawa tas besar.

"Aku lupa jalan ke hutan dalam. Bisakah kau mengantarku?"

"Kau ingin aku--tunggu--bagaimana dengan ibumu? Ayahmu?" panik Biksu Zhang, "Jieqiong?"

"Aku berjanji akan mengunjungi mereka sebulan sekali."

"Bukan," elak pria itu, "Bagaimana kau menjelaskan tentang rubah dan... pernikahan... dan--kau?"

"Aku bilang pada ibuku akan pergi selama satu tahun sebelum kunjungan bulanan itu," ungkap Minghao.

"Apa kau juga menjelaskan tentang hubunganmu dengan siluman rubah itu dan tanda di lehermu?"

Minghao tersadar dan menyentuh tanda yang diberikan Junhui. "Orang-orang di rumah belum menyadarinya," ia bicara lalu terkekeh pelan, "Ibuku bisa pingsan kalau mengetahuinya."

"Jadi kau ingin merahasiakannya?" pertanyaan itu dibalas dengan anggukan.

"Aku ingin menyimpan cerita ini untuk diriku sendiri. Hutan dalam sangat berbahaya. Aku tidak tahu apa yang akan warga desa lakukan apabila mengetahui keberadaan makhluk mistis."

Pemikiran yang sangat bagus. Biksu Zhang tidak habis pikir bagaimana seseorang yang awam dan tidak mengerti apapun bisa memikirkan hal ini. Hutan bagian dalam amat berbahaya. Kalau saja Minghao bukan pasangan siluman rubah itu, entah apa yang akan menjadi takdirnya. Laki-laki itu tidak akan dapat berdiri di sini dan mengantarkan makanan dari ibunya.

"Malam ini bulan purnama," ujar Biksu Zhang, "Apakah Junhui pernah bilang padamu tentang cahaya bulan--,"

"Dapat membuat makhluk mistis kehilangan kontrol? Aku tahu," sahut Minghao.

"Dan kau tetap pergi ke sana?"

Sekali lagi ia terkekeh pelan, "Aku adalah takdirnya. Aku juga harus menerima takdirku."

.

.

.

Kesepian di hari-hari sebelumnya sudah terbayarkan. Sosok yang selalu ia impikan kini berada di hadapannya, menatapnya dengan sorot bahagia. Junhui tidak tahu apa yang membuat hatinya berubah, namun ia juga ikut bahagia. Segera setelah Minghao mengucapkan salam, ia berhambur dan memeluk erat tubuhnya. Minghao juga membalasnya, mengelus-elus punggung Junhui pelan.

[√] The Spirit | JunHaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang