22

243 32 0
                                    

"A-apa? Kanker?" tanya yuri kaget

Younghoon dan dokter pun langsung menengok ke arah yuri

"Tapi hyunjin bilang aku cuma asma" ucap yuri tak percaya

"Saya memang menyuruhnya untuk merahasiakan hal itu, karena saya tidak ingin anda menjadi down setelah mengetahui penyakit anda, karena pada awal nya penyakit anda masih bisa di tanganin, namun sekarang sudah mulai memburuk" ucap dokter

Yuripun menangis, dokter itu pun meninggalkan yuri dan younghoon berdua di ruang tersebut

"Lo gaboleh nangis, lo itu cewek kuat, lo pasti bisa, percaya sama gue, lo pasti bakal sembuh" ucap younghoon

"Aku mau pulang aja" rengek yuri

Sekarang mereka berdua telah sampai di depan rumah yuri

"Mampir dulu" tawar yuri

"Gausah deh abis ini gue ada urusan" tolak younghoon

"Yaudah deh, hati hati di jalan ya"younghoon pun pergi menaiki motornya

Yuri pun membuka pintu, dapat di lihat hyunjin yang sudah menunggu nya di depan pintu dengan wajah kesal nya

"Kenapa baru pulang hah?" tanya hyunjin

"Tadi kan aku habis les"jawab nya berbohong

"Kenapa pulang nya sama cowo?" tanya nya lagi

"Soalnya cuma ada dia doang, kamu kan lagi pergi sama yeji, tadi aja aku berangkat les yang sendiri ga papa, masa giliran aku pulang nya di anterin sama younghoon bukannya makasih malah marah" jawab yuri

"Tapi ga harus sama younghoon juga kan? Emang ga ada orang lain?" tanya hyunjin yang sudah mulai kesal

"Emang kenapa sih kamu sampe se marah itu? Toh dia cuman temen aku, kamu gausah khawatir" ucap yuri

"Walaupun dia cuma temen ga menutup kemungkinan dia suka sama kamu, kamu gak pernah tau kan perasaan dia yang sebenarnya?" tanya hyunjin

"Kenapa sih kamu larang larang aku deket sama younghoon, aku ajah ga pernah larang kamu deket yeji, bahkan sampe kamu sering lupain aku, aku masih gak ngelarang kamu" jawab yeji kesal

"Yeji itu beda, dia cuma temen, kamu gausah cemburu" ucap hyunjin

"Apa beda nya? Kalaupun cuma temen tadi kan kamu bilang walaupun dia cuma temen ga menutup kemungkinan dia suka sama kamu" ucap yuri

Hyunjin pun tak tahu harus jawab apa, dia hanya menunduk dan mempersilahkan yuri untuk masuk

Yuri pun langsung masuk dan berlari menuju kamarnya

Dia mengunci pintu kamarnya dan menangis di atas kasurnya

"Kenapa kamu marahin hyunjin? Bego banget sih, dia udah baik sama kamu, lagian kenapa coba kamu harus cemburu sama dia, seterah dia dong mau deket sama siapa aja, kalaupun dia mau selingkuh juga biarin aja, itu juga hak dia" ucap yuri sambil memukul mukul kepalanya sendiri

Dia terus menangis meratapi nasib yang ia alami

"Kenapa harus aku?"

"Kenapa harus ibu aku yang di sukain ayah hyunjin?

"Kenapa harus aku yang nolong hyunjin waktu itu?"

"Kenapa harus ibuku dan bukan aku yang terbunuh saat itu?"

"Kenapa harus aku yang di benci sama ayah?"

"Kenapa harus aku yang kena penyakit kanker?"

"Dan kenapa aku suka sama hyunjin?"

"Kenapa?" tanya dia frustasi, dia terus menjambak jambak rambutnya

Hyunjin hanya duduk di ruang tv sambil memikirkan perbuatannya tanpa tahu apa yang sedang yuri lakukan

Di sela-sela tangisannya ia kembali merasakan sesak di bagian paru paru nya, dia tidak ingin meminum obat, dia berfikir jika dia cepat mati dia tidak akan lagi menyusahkan orang orang di sekitarnya

Dia melempar obat nya ke tempat sampah yang ada di kamarnya, dia terus terusan memukuli dada nya agar rasa sesak itu hilang

Tak lama rasa sesak itu pun hilang, dia diam sejenak untuk menetralkan mata nya yang merah dan pergi ke kamar mandi untuk mandi

Sekarang dia sudah terlihat biasa, tak ada lagi nampak sedih dari raut wajahnya, walaupun sampai saat ini hati nya masih menangis

Diapun menghirup nafas panjang dan tersenyum lebar untuk menutupi kesedihannya

"Keep smiling yuri, jangan biarin orang lain tahu kalau kamu itu sedang terluka, mulai sekarang kamu gaboleh nyusahin orang lagi" ucapnya

Yuri pun keluar kamar hendak pergi ke luar, namun semua itu dia urungkan saat hyunjin memanggilnya

"Mau kemana?" tanya hyunjin

"Mau keluar beli makan" jawab yuri

"Gausah, tadi aku udah bawain kamu makan waktu pulang dari mall" ucapnya

"Oh yaudah" ucap yuri yang kemudian tersenyum

Diapun berjalan menuju ruang makan, dan makan di sana

"Huh junk food" ucap yuri, namun dia tetap memakannya karena hyunjin sudah membelikan makanan untuk nya masa ia biarkan begitu saja

Malampun tiba, yuri berniatan untuk pergi dari rumah hyunjin, ia ingin tinggal di kosan, ia tidak ingin menyusahkan hyunjin lagi, toh dia sudah memiliki duit dan pekerjaan untuk membiayai kehidupannya

Semua barang sudah ia kemasi, tinggal menunggu waktu yang pas

Pagi pun tiba, seperti biasa, yuri dan hyunjin berangkat bersama, namun seperti ada yang berbeda rasanya, sangat canggung, seperti dua orang yang tak saling kenal

Merekapun telah sampai di parkiran sekolah, namun saat yuri ingin turun dari mobil hyunjin menahannya

"Maafin aku, aku gamau kita kayak gini, aku janji gak akan lupain kamu lagi" ucap hyunjin

"Aku gak marah kok sama kamu, cuma kesal aja, jadi kamu gak perlu minta maaf" ucap yuri

"Makasih" ucap hyunjin sambil mengelus kepala yuri

Merekapun pergi ke kelas bersama

I LOVE YOU 3000 | Hyunjin×YuriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang