01.

1.5K 279 54
                                    

Taeyong membenturkan kepalanya ke meja dengan frustasi, sambil memejamkan matanya ia kembali membenturkan kepalanya ke meja.

"Seharusnya kamu tau diri karena usiamu sudah menginjak kepala tiga," desah Taeyong frustasi.

"Pagi dok!" Sapa Jaehyun dengan lancang membuka pintu ruangan Taeyong tanpa mengetuknya terlebih dahulu.

Begitu ia melihat wajah Jaehyun, Taeyong langsung menutup wajahnya dengan jas nya dan beranjak keluar melewati Jaehyun begitu saja. Namun, gerakan Taeyong kalah cepat dari Jaehyun yang langsung menggenggam erat pergelangan tangan Taeyong.

"Semalam kau mendesahkan namaku keras - keras"

---

Chitta dan Winwin sedang asik mengobrol di cafetaria setelah shift mereka selesai.

"Tumben seharian ini si Jaehyun ga nongol" celetuk Chitta sambil menyeruput kopi gula aren kesukaannya.

"Baguslah, pusing gue kalo ada dia. Lagian ada dia buat apa gunanya, ga bisa ngapa - ngapain juga"

Chitta terkekeh pelan mendengar jawaban Winwin, memang selama ini Jaehyun dikenal sebagai dokter yang paling lamban dalam menangani pasien, tapi juga dokter yang paling banyak pasiennya. Ia memang minus dalam isi otak tapi tuhan berbaik hati memberikan kelebihan pada fisiknya, maka dari itu pasien rela mengantri lama - lama demi di periksa oleh dokter Jaehyun.

"Tadi gue liat dia pergi sama dokter Taeyong" celetuk Yuta yang baru saja datang bersama Johnny.

"Dokter Taeyong.. dokter baru yang cantik itu kan?!" Tanya Winwin dengan kaget.

Yuta menganggukan kepalanya, "iya dia dokter kulit yang baru praktik disini seminggu yang lalu."

"Dasar si anjir dia, liat cantik nganggur dikit langsung bungkus" potong Johnny.

"Jadi lo juga mau?!" Teror Chitta dengan nada galak pada Johnny.

Johnhy langsung membungkukan tubuhnya kearah Chitta.

Tak lama kemudian Jaehyun tampak berjalan sambil tebar pesona.

"Citra tinggi, isi otak rendah" desis Yuta pelan, namun Winwin yang mendengarnya langsung mencubitnya.

"Biarin dia bahagia, kalo dia pinter kan kita ga kebagian jatah. Abis udah pasien sama dia," jawab Winwin.

Karena jika Jaehyun tidak tau harus meng- apa- kan pasiennya, ia langsung melemparnya entah itu ke Winwin, Chitta, atau Johnny, dan juga Yuta.

Tak jauh setelah Jaehyun lewat, dokter Taeyong berjalan searah dengan Jaehyun.

"Pagi dok" sapa semuanya dengan ramah.

Taeyong tersenyum simpul sambil mengancingkan kancing teratas kemejanya.

Setelah keduanya kembali ke ruangannya masing - masing. Kini Johnny, Chitta, dan Juga Winwin dan Yuta malah semakin rapat untuk bergosip.

"Pacaran??" Tanya Johnny penasaran.

Namun tak lama kemudian dokter Sehun berdehem di dekat kerumunan gossip itu.

"Apa kalian tidak bisa lihat pagi ini pasien banyak sekali tapi doktenya malah asik bergosip?" Sindir dokter Sehun.




Tbc.

My Life As a (real) DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang