Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
──── Ketukan pada jendela mobil membuat Athlas yang semula menenggelamkan wajahnya pada stir kemudi mendongak, hanya untuk menemukan sosok David yang tengah memamerkan cengirannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Pucet amat gan, kurang tidur lu." saut David begitu figurnya mengisi kursi kemudi yang sebelumnya Athlas tempati.
"Engga tidur malah."
"Wahh kata gue sih cepet mati lu kalo begitu mulu La." sarkas David sedikit jenaka, dan Athlas tak berniat membalas.
Maka setelah transmisi mobilnya berpindah, Athlas mutuskan untuk memejamkan mata. Membiarkan manusia disebelahnya tenggelam dalam playlist dangdut artis ibu kota sembari membelah jalanan padat di siang hari.
"Tolol banget anjing! Pake mata bawa motor lu woy." amuk David ketika mobil yang dikemudikannya sedikit oleng karna ulah pengemudi motor yang menyalipnya ugal ugalan.
"Bangsat!" pekik David.
Wajahnya yang masam semakin David tekuk kala Athlas yang kembali terjaga justru meraup wajahnya.
"Asin asu, tangan lu ngapa keringetan nih AC gede gini padahal." saut David, ekor matanya sesekali melirik figur Athlas yang memandang kedua telapak tangannya.
"Tau dah." saut Athlas asal.
"Eh lu beneran jadi cuti semester depan La?" seolah sengaja tak membiarkan Athlas kembali terlelap, David kembali lontarkan tanya.
Satu topik yang sejak disuarakan Athlas tiga bulan lalu masih menjadi tanda tanya besar untuk dirinya, akademik Athlas bahkan lancar dengan nilai IPK mendekati empat, tidak mungkin juga sahabat kecilnya itu mengambil cuti karna alasan keuangan, sangat mustahil mengingat latar belakang keluarganya saja berasal dari kalangan kelas atas.
"Ya gitu, barusan gue udah coba urus ke akademik."
"Kenapa dah? Tiba-tiba banget, ngga mungkinkan keluarga Manggala jatuh miskin?"
"Sekata kata aja lu pit." tangan Athlas kembali terangkat, meraup wajah sang sahabat yang masih dihiasi rasa penasaran akan keputusannya untuk beristirahat sejenak dari aktivitas akademiknya.
