i. bintang utama n ksatria

659 73 9
                                    

──── Alunan musik bernada sendu memasuki rungu Althair Poetra Manggala, dengan garis wajah lembut yang tak sejalan dengan kadar emosinya yang sering kali setipis tisu dibagi sepuluh lalu terkena air

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

──── Alunan musik bernada sendu memasuki rungu Althair Poetra Manggala, dengan garis wajah lembut yang tak sejalan dengan kadar emosinya yang sering kali setipis tisu dibagi sepuluh lalu terkena air.

──── Alunan musik bernada sendu memasuki rungu Althair Poetra Manggala, dengan garis wajah lembut yang tak sejalan dengan kadar emosinya yang sering kali setipis tisu dibagi sepuluh lalu terkena air

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terlebih saat harus berhadapan dengan salah satu kembarannya, emosinya sering kali diuji walau yang sering terpancing adalah api amarahnya.

Kelahirannya adalah sebuah awalan dari penantian panjang kedua orang tua dan keluarga besarnya yang mengharapkan keturunan, figur kecil menggemaskan dengan gerakan tangan seindah lukisannya adalah anugerah yang Althair miliki sedari kecil.

Bahu kecilnya punya kekuatan lebih untuk menanggung beban ekspetasi sebagai putra sulung Manggala, semua mata menaruh harap besar pada dirinya yang juga belum mengerti akan kemana langkah kakinya membawa ia pergi.

Lalu, Athlas Poetra Manggala sang bintang utama yang saat kelahirannya berhasil mencuri dua sabit milik semesta untuk ia sematkan diantara kedua mata indahnya.

Figurnya acap kali tenggelam dalam selimut hangat dikamarnya, walau setahun belakangan seringnya Athlas daratkan tubuhnya pada bangku anyaman bambu pada warung reot milik abah yang dulu pernah menolong Athlas saat mengalami kecelakaan tunggal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Figurnya acap kali tenggelam dalam selimut hangat dikamarnya, walau setahun belakangan seringnya Athlas daratkan tubuhnya pada bangku anyaman bambu pada warung reot milik abah yang dulu pernah menolong Athlas saat mengalami kecelakaan tunggal.

Dibandingkan ketiga kembarannya, hanya Athlas yang tidak memiliki kegiatan yang pasti setelah kelas perkuliahannya berakhir. Maka figurnya akan selalu mudah ditemukan didalam warung bambu milik abah, tenggelam dalam suasana sharing ilmu diantara anak pengamen jalanan yang mengelilingi figur semampainya.

blue birthdayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang