About you (5)

15 2 0
                                    

Via WhatsApp
11 November 2018
Hujan
...
(21.05) Pelangi

Kenapa (21.06)

(21.06) Aku rindu atas kehadiranmu
(21.06) Mengisi warna warna langit setelah aku membasahi bumi
(21.09) Tapi dimana kau sekarang? dimana warna indahmu? aku ingin melihatnya, aku ingin menggapainya

Lagi kenapa dah :) rindu aku ceritanya atau lagi latihan biar puitis wkkw (21.13)

(21.14) Rindu kamu

Terus aku harus apa biar rindumu terobati? (21.17)

(21.17) Kamu diam aja biar aku merasakan rindunya
(21.18) diam, hening, biar kunikmatin rasa rindu

-------------------------------------------------------------------

Aku pernah berpikir bahwa sebetulnya kau yang jatuh cinta lebih dulu terhadapku, tetapi saat kau mulai menceritakan tentang dia mentarimu aku paham bahwa kau hanya milik dia, dan aku sadar aku hanya cinta sendirian.

Tapi malam itu sedang hujan, aku sedang berada dijalan, kau dengan manisnya mempuisikan rindu, entah itu benar dari hatimu atau hanya sekedar barisan kata saja, aku tetap bahagia menerima pesan itu, aku sangat terhanyut dalam kerinduanmu kala itu, aku seperti dipeluk oleh angin-angin disekitarku, aku seperti dibawa terbang tinggi ke langit malam itu.

Secara tidak langsung kau mengakui kaulah hujanku dan akulah pelangimu, aku sangat bahagia atas pengakuan tersiratmu itu.

Percayalah saat kau merindukanku, aku jauh lebih dulu merindukanmu,

Hujan, aku rindu dan akan slalu rindu.

Kau pernah bertanya padaku, cinta itu ada gak? Setia itu ada gak? Dengan penuh keyakinan dan penekanan aku menjawab Ada, lalu kau hujani lagi aku dengan pertanyaan pertanyaan lainnya hingga aku begitu kualahan mengimbangimu,

Sekarang, biar aku jawab pertanyaanmu dengan perlahan, bacalah baik-baik ...

Cinta itu ada, ia ada dihadapanmu, ia tak pernah jauh darimu, dan ia selalu bersamamu, bahkan ia tak pernah ingin membiarkan duka menghampirimu, ia menjagamu entah lewat tangannya untuk melindungimu, atau lewat mulutnya yang senantiasa mendoakanmu, cinta itu ada, ada dalam hatimu, ada pada dirimu.

Setia itu ada dan tiada, ia ada jika ia terjaga oleh hati yang hanya mementingkan satu nama, oleh pikiran yang hanya memikirkan satu nama, dan oleh tindakan yang hanya dilakukan untuk satu nama, ia tiada jika hati mulai mendua, ia tiada jika pikiran mulai bercabang dalam membahagiakan, ia tiada jika tindakan dilakukan atas dasar keegoisan.

Waktu telah mengubah segalanya, ia mengubah hujanku yang damai dan menenangkan menjadi badai yang dengan sigap dapat menghancurkanku, ia mengubahmu hujan.

Wahai waktu jika kau dapat berbalik maka datanglah dan perbaikilah perasaanku, dan jangan pernah merubah hujanku.

Daily FeelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang