Selamat menikmati cerita aku yang tak seberapa ini,semoga kalian menikmati ceritanya🤗
Cerita ini aku rombak lagi hehe...awas banyak typo bertebaran salam hangat dari aku untukmu😘
****
Perkenalkan namanya Tasya Putri Salsabila hasil produksi dari Maryam dan Tofan. Dia memiliki satu kakak laki-laki yang sedang melakukan masa uji coba sebagai guru Bahasa Indonesia di daerah terpencil. Namanya Daniel Aldebaran sudah dua tahun berturut-turut dia tidak pulang ke rumah tercintanya dikarenakan tuntutan pekerjaan.
Jadi cukup segitu saja perkenalannya dengan Tasya seiring berjalannya waktu kalian pasti kenal,intinya dia sekarang menjadi anak baru disebuah SMA negeri yang cukup ternama di daerahnya.
Sebagai siswa baru seharusnya Tasya teladan,seharusnya. Tapi mau bagaimana lagi dia sudah satu bulan sekolah tapi selalu telat untuk mengikuti upacara bendera.
Contohnya hari ini,lihat saja anak itu dia berlari layaknya orang gila menuju barisan kelasnya,berteriak tanpa tahu malu,"Pak tungguin pak jangan di mulai dulu!" Tatapan aneh mulai mengiringi langka Tasya batin mereka,'Gadis itu lagi,gadis itu ladi'
Dia mengatur nafasnya yang tersengal-sengal menghirup oksigen semampunya untuk memenuhi paru-paru berharga yang ada di dalam tubuh.
Tasya menempatkan dirinya dibarisan baling belakang padahal tubuhnya tidak tinggi-tinggi amat,"Woy lu pindan depan kek ada Bu Endang mampus lu kalo ketawan!" Cowok yang ada di sebelah Tasya memperingatinya.
Tasya mencoba mengingat nama cowok itu,tapi alhasil nihil ya dia memang pelupa mau bagai mana lagi. "Shutt...diem lu gue lagi gak enak badan makannya milih di belakang."
"Halah palingan cuma alasan lu ajakan,ngaku aja. Gue perhatiin setiap upacara pasti Lu milih di belakang."
'Tes tes tes 1 2 3 dicoba'
Tasya tidak merespon perkataan cowok ini,lagian dia benar-benar sedikit tidak enak badan karna ini hari pertama tamunya datang. Dan kalo dia udah datang Tasya pasti kalang kabut menghadapi mereka,wajarlah mereka susah di ajak kompromi.
'Upacara dimulai'
Upacara saat ini masih berjalan dengan lancar walau sudah ada beberapa anak yang mengundurkan diri entah pingsan,ingin ke toilet bahkan parahnya ada yang pingsan di tempat dan itu cukup merepotkan anak PMR yang berjaga pada hari ini. Bahkan saking banyaknya yang pingsa ada beberapa guru yang ikut turun tangan langsung.
Tasya memandan sekelilingnya batinnya banyak sekali yang sakit hari ini,dia melihat dari ujung kanan lapangan sampai kiri tiba-tiba pandangannya sedikit buram,kepalanya pusing,perutnya melilit dan tubuhnya panas dingin.
Tasya berpegangan pada temannya di sebelah kiri sedangkan tangan kanannya sibuk memeras perut yang sakitnya bukan main,rasanya sangat sulit di jelaskan antara lapar dan ingin pup.
Temannya itu khawatir ke Tasya,"Tasya lu kenapa? Kok keringetan kepanasan ya?"
Tasya menyerngit mengangkat satu alisnya,"Mules perut gue kayaknya gegara gue belum ma-" Tasya belum selesai dengan ucapannya tubuhnya sudah jatuh ke tanah.
KAMU SEDANG MEMBACA
FISIKA
Teen FictionCinta layaknya mengerjakan soal fisika ketika logika buntu maka gunakan hatimu,mungkin semalam belajarmu kurang maksimal. ----- Ku kira aku sudah sangat dekat denganmu nyatanya aku salah,aku saja yang merasa terlalu dekat denganmu melebihi siapapun...