Hal.2

17 4 0
                                    

Ibunya Fahri pun di rawat beberapa hari di Rumah Sakit, dan Fahri terpaksa tidak bisa hadir sekolah karena ikut menginap di Rumah Sakit, Fahri pun mengabari Dinda tentang keadaan ibunya

"Eh Din, Ibu ku masuk Rumah Sakit nih."

"Hah!!!, kenapa?, ibu kamu sakit apa?" tanya Dinda

"Aku juga gatau Din kata Dokter, Ibu mempunyai penyakit yang serius."

"Kamu yang sabar ya Fahri."

"Iya makasih Din."

Tidak lama kemudian sekitar 30 menit, ada notif lagi dari Dinda

"Fahri aku mau kerja kelompok dulu ke rumah temen aku, kamu jaga ibu baik-baik disana ya."

"Ohhh, iya Din hati-hati ya di jalan."

Tiba-tiba Ibunya Fahri menyuruh nya untuk membeli makanan keluar

"Nak, kamu beli makanan dulu sana dari kemarin kamu belum makan."

"Tapi Ibu gimana?, Fahri gamau ninggalin Ibu sendirian disini."

"Ibu udah merasa baikan dikit, kamu cari makan aja dulu nanti kamu lagi yang sakit."

"Hm... yaudah deh bu aku berangkat ya, Ibu jangan banyak bergerak bu, istirahat aja."

Fahri pun berangkat keluar Rumah Sakit untuk membeli makanan, saat di jalan ternyata Fahri ketemu sama Dinda tapi.... Dinda di bonceng laki-laki yang kemaren

"Lah bukannya Dinda mau kerja kelompok ya?, kok boncengan sama sepupu nya?, alahhh mungkin minta antar sama sepupunya kali." dalam hati Fahri berkata.

Sesudah Fahri membeli makanan Fahri kembali ke Rumah Sakit dan langsung mengambil hp nya untuk ngechat si Dinda

"Eh Din, aku tadi liat kamu di jalan di bonceng sama sepupu kamu, emang kamu gajadi kerja kelompok?." tanya Fahri

Sekitar 5 menit di bales oleh Dinda

"Kenapa kamu keluyuran si, harusnya kamu jaga Ibu kamu!!!."

"Aku nyari makan Din gitu aja marah."

"Kerja kelompok aku di batalin, emang kenapa?."

"Gapapa kok Din cuma nanya doang."

"Ya" balesan singkat dari Dinda

Fahri hanya tersenyum, Fahri pun melanjutkan aktifitas nya, selang waktu berlalu malam pun tiba, tiba-tiba ada notif dari Dinda

"Fahri, aku mau keluar bentar malam ini, ada yang di beli."

"Hah, kamu mau beli apa keluar malam-malam?, gausah biar aku aja yang beliin."

"Apasih kamu lebay amat, aku bisa beli sendiri kok, kamu jaga Ibu kamu aja sana."

"Nanti kamu masuk angin loh, aku gamau kamu sakit."

"Halah bacot, gitu doang, lebay amat, yaudah aku berangkat nih."

"Huft."

Fahri merasa khawatir karena Dinda keluar malam takut kenapa-kenapa, singkat waktu sekitar 30 menit ada notif dari temennya Fahri

"Fahri!!!, gw tadi liat Dinda pacar lu jalan sama laki-laki lain."

"Alahhh, paling elu salah liat."

"Bener Farhi.... Gw gak salah liat..."

"Gak ah gw percaya sama Dinda dia gabakal gitu."

"Terserah lu dah, kalau lu gini terus lu mudah banget di manfaatin, elu itu terlalu menganggap remeh hal seperti ini, coba dong lu cari tau sesekali."

Melihat kata-kata temennya Fahri termenung dan berkata

"Apa mungkin benar ya?, Dinda jalan sama laki-laki lain, tapi katanya ada yang di beli bentar, ahh gak mungkin deh Dinda gitu."

Fahri pun penasaran dan ngechat si Dinda

"Din?, Kamu bener jalan sama laki-laki lain?, temen aku tadi katanya liat kamu, apa bener?."

Selang beberapa jam gak di bales mungkin lagi sibuk, Fahri pun tertidur dengan handphone menyala masih di tangannya

Bersambung...

~KEKASIH BAYANGAN~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang