kecelakaan

31 4 0
                                    

Mobil Isyanka memasuki pekarangan rumahnya. Saat masuk kedalam rumah, sepi tidak ada orang satupun. Tidak ada mamah, papah bahkan bi Sonya pun tidak ada. Namun Isyanka tak terlalu memikirkannya, ia segera menaiki tangga dan memasuki kamarnya, lalu membersihkan tubuhnya.

Setelah membersihkan tubuhnya, ia ingin tidur. Namun saat liat ponsel, rasanya ia ingin memainkan itu. Isyanka membuka chat dan ketiga temannya chat dia berulang kali.

(Chat dari Mihsya)

mhsya_andriana : "Syankaa!!! Anjirr Zalfan ampe ngechat gue dongg mintain nomor loh, gimana nih gue kasih gaa woiii??!!"

mhsya_andriana : "ISYANKA CLARADITA BALES GUE ANJIRR!!"

mhsya_andriana : "Kahh!! Ini gue dichat terus woyy sama Zalfann!"

(Chat dari Silla)

rysllabryan : "Ratuu ess!!!! Do'a gue terkabul donggg tadi pagi gue do'a supaya ada cowo yang mau sama loh dan nyatanya yang mau sama loh jauh dari kata cukup wehh ess!!!! Dan dia bener bener ngechatting gue mulu buat minta nomor loh, tapi gue belum kasih, takut loh marah hehe. Kasih ga nihh??"

rysllabryan : "Loh belom nyampe rumah apa gimana sihh ilahh!"

rysllabryan : "Helloooo ratuu ess kamu dimanaaaa!!!!!"

rysllabryan : "Ess buruan ke ilahhh dia ngechat mulu nihh ishh!!!"

rysllabryan : "ISYANKAA BALESS GUEE!!"

rysllabryan : "pas lo baca harus bales ya titik"

(Chat dari Rista)

rstaniaarsyandi : "Kahh Zalfan ngechat gue nanyain nomor loh"

rstaniaarsyandi : "Kah gue bales apa nih ilah"

Tanpa membalas apapun Isyanka segera mematikan ponselnya dan menaruhnya diatas nakas. Lalu ia merebahkan badannya, tak lama ia pun tertidur.

•••

Mata hitam pekat, bulu mata yang tebal dan panjang, alis rapih dan lumayan tebal, wajah putih dengan bibir yang lumayan pink. Wajar saja jika Isyanka disukai banyak cowo disekolahnya. Namun berbeda dengan Zalfan, jika banyak cewe yang senantiasa menggodanya, namun keliatannya belum ada satupun cowo yang berani menggoda Isyanka, jangankan menggoda, yang menyapa pun jarang.

Jam menunjukan pukul 7:30 malam kini Isyanka sudah terbangun. Isyanka segera membersihkan tubuhnya. Memakai jeans hitam dengan baju kaos putih dimasukkan kedalam celananya juga sepatu putih. Entah ia mau kemana, Isyanka sangat malas dirumah, jika keluarpun ia selalu terlihat rapih. Walau bad dalam kelakuan ia tidak bad dalam penampilan.

Isyanka mengambil kunci mobilnya diatas nakas, mengambil beberapa uang dari dompetnya. Ia menuruni anak tangga rumahnya lalu melengos keluar rumah.

Dijalan sangat sepi, Isyanka melajukan mobilnya dengan kecepatan diatas rata rata. Saat pertigaan jalan, ia tak melihat ada lampu kendaraan dari arah berlawanan. Untung saja mobil tersebut tidak sekencang mobil Isyanka, sehingga bisa menghindari kecelakaan. Isyanka tetap melajukan mobilnya dengan cepat.

Hingga ada mobil dari belakang yang tak kalah cepat dengan mobilnya, lalu menyalip mobil Isyanka. Ia merasa kesal, untuk apa tiba-tiba menyalip, ngajak balapan? Isyanka tak takut dengan itu.

Kedua mobil tersebut saling salip menyalip sampai disebuah jalan raya harus berhenti karena lampu merah. Isyanka membuka kaca mobilnya, mobil tersebut pun membuka kaca mobilnya. Betapa kagetnya Isyanka saat melihat pengemudi mobil tersebut adalah Zalfan. Namun Isyanka tetap dalam muka datarnya, lalu menutup kaca mobilnya.

Lampu merah berganti menjadi warna kuning dan jadi warna hijau, Isyanka segera menancap gas full dan mobilnya melaju sangat cepat. Saat ia rasa mobil Zalfan tidak ada dibelakangnya,ia menoleh ke kaca untuk melihat keadaaan dibelakang, namun Isyanka sangat fokus melihat ke kaca dengan gas yang masih sangat cepat, tanpa ia sadari didepannya ada mobil truk besar yang terhenti,dan...

Brukkkk!!!! Darrr!!!!

Kedua mobil tersebut bertabrakan sangat kencang, Isyanka terpental keluar dari mobilnya. Kedua mobil tersebut meledak, untungnya tidak ada orang didalam mobil keduanya. Isyanka masih terbangun menyaksikan semuanya, hingga ia melihat Zalfan memegangi kepalanya lalu membopongnya, dan ia tak sadarkan diri lagi.

•••

Saat itu Zalfan segera membawa Isyanka ke rumah sakit, lalu menelpon Silla untuk memberi tahu ke orang tua Isyanka. Sudah 2 jam Isyanka belum sadarkan diri. Siella terus menangis melihat anaknya, dan Robi ayah dari Isyanka terus menenangkan Siella.

Zalfan merasa bersalah atas kecelakaan ini, andai saja ia tak membalas perlakuan Isyanka, semuanya tak akan terjadi. Bahkan Zalfan merasa panik, dan takut akan kehilangan Isyanka. Kini Zalfan berada ditaman rumah sakit, berdiam seorang diri.

"Ko gue takut dia kenapa kenapa gitu yah? Apa ini? Masa iya gue suka sama cewe kaya gini dalam waktu singkat sih? Arghh!!Pusingg!" ucap Zalfan.

Ddrttt...Ddrttt...Ddrttt

(Ponsel Zalfan berbunyi)

"Hallo"

"Loh dimana?Udah pulang?Ini Isyanka bangun nanyain loh,cepet ke kamar!"

Tutt..tutt..tutt

Dengan cepat Zalfan berlari menuju kamar Isyanka. Terlihat Siella sedang memeluk Isyanka. Bibir Zalfan tertarik melihat Isyanka bangun dari tidurnya tadi. Ia melangkah masuk, namun saat ia melihat wajah Isyanka yang tak sama sekali perduli akan kehadirannya membuat Zalfan jengkel dengan Isyanka.

Mungkin Zalfan biasa melihat Isyanka dengan wajah datar dan dinginnya. Namun ia yakin bisa membuat wanita itu menjadi rewel dengannya. Entah perasaan darimana, melihat Isyanka terbaring dikasur rumah sakit dengan tangan diinfus seperti itu rasanya ia ingin memeluk Isyanka. Zalfan pernah merasakan suka pada seseorang, tapi untuk mendekati cewe dan berpacaran ia tak pernah melakukannya.

"Nak Zalfan temannya Syanka juga?" tanya Siella

"Iya tante. Zalfan kayaknya cocok deh buat Syanka. Soalnya Zalfan ramah bangetttt yahh tapi tante tau sendiri lah anak tante gimana hihi" Silla langsung menjawab pertanyaan Siella dengan cepat.

"Ehmm. Iya tante, saya teman satu sekolah Syanka. Dan kebetulan saat kecelakaan tadi saya ada disana jadi saya yang bawa Syanka kesini tante." jawab Zalfan.

"Yaudah. Fan, tante titip anak tante sama kamu ya. Dia gak betah di rumah sakit, paling nanti pagi minta pulang, tolong jaga dia malam ini disini yah. Tante sama om mau pergi ke luar negeri beberapa minggu, ada urusan penting. Tante minta tolong kamu selama gak ada tante sama om jagain Syanka ya Fan. Kamu bisa kan?"

"O-oohh, iyaa tantee Zalfan bisa kok. Ngejaga Syanka mahh malah bikin Zalfan seneng hehehe."

"Kak Zalfan modusnya kerenn banget Sil, Sya langsung ke ortu. Hahaha." saut Rista

Kedua orang tua Isyanka pulang, begitu juga dengan Mihsya, Silla dan Rista. Kini hanya ada Zalfan dikamar Isyanka. Ia melirik ke arah tempat tidur Isyanka, dan berjalan mendekatinya, lalu berbisik 'cepet sembuh my ice princess and bad girl in my school' lalu Zalfan merebahkan tubuhnya disofa dan tidur di sana.

Tanpa disadari oleh Zalfan, setetes air mata Isyanka keluar. Isyanka menangis dalam diam, tak pernah ada lelaki yang dekat dengannya. Bahkan ayah nya sekalipun tak pernah berbicara dengannya kecuali perkataan penting. Ia sangat rindu tawa ayahnya dulu, dan sekarang ada Zalfan yang terlihat bisa menjaga Isyanka, setelah lamanya Isyanka tak pernah ada dilingkungan lelaki.

Mungkin dengan adanya Zalfan disisi Isyanka bisa membuat Isyanka melepaskan sikap dinginnya.

Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang