suatu rasa

24 10 0
                                    

Berada didekat Zalfan membuat Isyanka merasakan ada yang berbeda pada dirinya. Entah benar atau tidak,sepertinya Isyanka mulai merasa nyaman dengan Zalfan.

Sudah 3 hari Isyanka tidak masuk sekolah setelah pulang dari rumah sakit. Bukan karena ia masih sakit, tapi ia sangat malas untuk mengerjakan PR dan menghabiskan waktunya disekolah.

Selama 3 hari tersebut, Zalfan rutin membawakan makanan kerumah Isyanka setiap sore dan malam. Orang tua Isyanka belum pulang, jadi Zalfan akan selalu menjaga Isyanka. Namun, ia tetaplah Isyanka wanita dingin yang nakal.

Ini hari ke-3 ia tak masuk sekolah, dan seperti sebelumnya Zalfan akan datang kerumahnya mengantar makanan. Biasanya Zalfan datang pukul 15.25 namun ini sudah pukul 15.50 Zalfan belum datang. Isyanka sudah menunggunya, namun sepertinya Zalfan tidak akan datang. Lalu Isyanka kembali ke kamarnya dan memainkan ponselnya.

Tringgg!!! suara ponsel Isyanka bunyi.

zalfanadhyksa : "Haii!!"

zalfanadhyksa : "Isyanka, maaf yah gue gak
bisa dateng kerumah loh hari ini"

zalfanadhyksa : "Gapapa kan? Maaf deh My princess. Tapi gue sakit, besok gue bakalan bawain makanan kok."

zalfanadhyksa : "Cepet masuk sekolah Syanka!"

Isyanka berfikir, darimana Zalfan mendapatkan nomor ponselnya dan bagaimana juga ia sudah menyimpan nomor tersebut? Aneh, tapi nyata.

Namanya juga Isyanka si ratu es dan juga bad girl milik SMA Budiasti. Isyanka tak membalas pesan dari Zalfan, ia hanya membacanya lalu kembali menonton tv yang ada didepannya.

•••

Hari ini Isyanka masuk sekolah, suatu hal yang sangat malas ia laksanakan. Isyanka lumayan pintar, namun rasa malas dalam dirinya membuatnya suka membuat onar disekolah. Sampai-sampai ia dijuluki 'bad girl' milik SMA Budiasti bukan hanya itu, sikapnya yang dingin pada laki-laki manapun membuatnya juga dijuluki 'ice princess' milik SMA Budiasti.

Dua julukan tersebut membuat Zalfan si most wanted sekolah menjadi penasaran dengannya. Bahkan bukan hanya rasa penasaran, tapi juga rasa yang berbeda saat disamping Isyanka. Rasanya seperti lebih nyaman, dan baru kali ini Zalfan merasakan hal ini saat berdekatan dengan wanita.

Entah kenapa Isyanka sangat rajin pagi ini. Bahkan Isyanka yang hampir setiap harinya selalu telat datang ke sekolah, hari ini malah datang paling pertama dikelasnya. Isyanka bingung harus melakukan apa, tapi ada rasa rindu dihatinya kepada Zalfan yang sudah seharian ini tidak bertemu dengannya.

Tidak lama kemudian Silla datang dengan wajah yang terlihat sangattttt bahagiaaaa. Saat melihat ada sahabatnya didalam kelas, Silla langsung lari kegirangan lalu memeluk Isyanka dengan sangat erat membuat Isyanka susah bernafas.

"Silla!!! Engapp!!!" teriak Isyanka yang sedang kesusahan bernafas karena pelukan Silla.

"Hehehe. Maaf ratu es ku. Gue mau cerita nihh yaampun gue seneng banget Isyankaa!!!" kini suara cempreng Silla menggelegar seisi ruang kelas XII IPA-3. Namun ucapan Silla yang sangat menunjukkan kebahagiaan hanya dibalas dengan dagu yang naik yang menyiratkan 'kenapa?'

dasar Isyanka, tibang ngucap satu kata aja pake dagu segala, gatau apa gue lagi seneng banget! Batin Silla mendelik

"Mau dengerin cerita gue apa engga?!! Kalo gamau dengerin ya gausah!" Ucap Silla dengan gaya sok marah nya.

"Mau. Ceritain, cepet!" mendengar jawaban dari Isyanka, raut wajah Silla kembali jadi ceriah.

"Jadi yah, waktu loh dirumah sakit itu kan Zalfan yang nemenin loh. Nah disitu dia minta bukain ponsel loh, yaudah gue bukain. Eh sebagai imbalannya gue nonton sama Damar dibayarin. Yaudah kan gue mau, eh gue jadi deket banget sama Damar ahhh!!! Syankaa gue seneng bangettt!!!! Ini hari pertama Damar ngajakin gue buat pulang bareng diaaa!!!!"

Isyanka mencerna perkataan dari Silla. Ternyata dia penyebab nomor Zalfan sudah tersimpan diponselnya. Dasar Silla, suka seenaknya aja. Untung sayang, kalo temen baru udah gue buang kali! Isyanka ngedumel dalam hatinya.

"Terus gimana?"

"Jadiiii.... Gue mau berterima kasih banget sama loh. Berkat loh dan si Zalfan itu, gue jadi bisa deket sama babang Damar pujaan gue ituu!!! Ahhhh senenggg bangettt!!!!"

Isyanka tak menggubris perkataan Silla, ada perasaan marah karena Silla telah lancang membukakan ponsel miliknya untuk orang lain. Lalu Isyanka pergi meninggalkan kelas dan memilih untuk ke perpustakaan sekolah.

Ia mencari buku tentang psikologi, Isyanka memiliki cita-cita menjadi psikologi, maka dari itu ia rajin membaca tentang psikologis dan sebagainya.

Setelah buku yang dibutuhkan telah terpenuhi, Isyanka mencari tempat duduk untuk membaca buku-buku tersebut. Hanya tersisa satu dari banyaknya bangku disini yang kosong. Saat Isyanka mendekatinya dan mulai duduk untuk membaca, orang yang duduk disebelahnya tampak sedang memerhatikannya.

"Sekolah nyari siapa ratu es?" betapa kagetnya Isyanka, ternyata laki-laki tersebut adalah Zalfan. Iya Zalfan Cairo Adhiyaksa, laki-laki yang ia cari sejak pagi tadi masuk ke sekolah.

"Liat darimana?"

"Gue bisa baca mata loh. Bukan loh aja yang calon psikolog, tapi gue jg bakalan jadi psikologi yang handal. Hahahah!!"

"Apaan banget!"

"Ice princessnya Zalfan lagi nyari siapa? Ini gue serius nanyanya"

"Loh!"

"Maksudnya Kahh???"

"Nyari loh!" tanpa basa basi Isyanka segera pergi meninggalkan Zalfan yang masih tersenyum kikuk mendengar dua kata dari mulut Isyanka barusan.

•••

"Baik anak-anak sampai sini dulu materi kita hari ini. Semuanya sudah boleh pulang, kecuali yang piket yah!" ucap Bu Yasmine, guru Bahasa Indonesia.

"Baik buu!!!" sahut anak kelas XII IPA-3.

Isyanka hari ini tidak bawa mobil, tadi pagi ia diantar oleh supir yang telah disuruh Siella untuk mengantar Isyanka pada pukul 06.05. Isyanka juga tidak membawa ponsel hari ini, supir pribadinya belum menjemputnya, Isyanka bingung mau pulang dengan siapa.

Tiba-tiba sebuah mobil berhenti dihadapannya. Ia kenal betul bahwa ini mobil milik Zalfan. Tidak lama kaca pintu mobil terbuka, menunjukkan sosok Zalfan yang terlihat...tampan.

"Naekk bu bos!! Gue udah bilang bunda loh kalo hari ini gue yang antar loh pulang. Jadi, loh harus nurut"

Tanpa membalas perkataan dari Zalfan, Isyanka segera memasuki mobil Zalfan dan Zalfan melajukan mobilnya.

Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang