2🍂

2.1K 240 7
                                    

Lisa

'Oppa, mianhae, aku ada kerja kelompok dengan Yerim. Jadi aku akan menginap di rumahnya malam ini. Dan Rose eonnie juga bilang bawa dia akan mengambil Ryujin besok pagi. Aku serahkan Ryujin padamu. Hwaiting oppa ;)'

Yoongi mendengus gusar. Lisa ini benar-benar tahu cara membuat pria itu menjadi kesal bukan main.

Yang benar saja, Yoongi bahkan tidak tahu menahu bagaimana cara mengurus anak kecil. Bukannya menjaga, yang ada Yoongi akan membuat Ryujin menangis. Dan berakhir dengan Yoongi yang tidak dapat tidur tenang karena tangisan Ryujin.

Ting!

Yoongi kembali membuka lookscreen ponselnya dan membaca notifikasi pesan dari orang yang sama.

Lisa

'Suruh Jennie eonnie menginap dengan alasan minta bantuan menjaga Ryujin. Aku mendukungmu. ;) "

'Aku tahu kau menyukai Jennie eonnie. Dapatkan dia oppa, aku akan amat bahagia jika Jennie eonnie menjadi kakak iparku nanti. 😘'

Yoongi tersenyum membaca pesan dari Lisa. Yah, meskipun adiknya itu amat menyebalkan, tapi Lisa juga dapat menjadi orang yang dapat diandalkan dalam urusan begini.

Pria pucat itu melirik pada sofa besar dimana Jennie tertidur dengan Ryujin di pelukannya. Lantas, melirik pada jam yang tertempel di dinding. Pukul lima sore. Sebentar lagi petang.

Menghela napas, pria itu beranjak dari kursi kebesarannya dan berjongkok di depan Jennie. Wajah gadis itu tetap terlihat cantik walaupun dalam keadaan terlelap tidur. Bahkan dalam tidurnya pun, seulas senyum tetap terukir dari bibirnya.

Diusapnya kepala Jennie pelan, sebelum mendekatkan wajahnya pada wajah Jennie. Menyentuh bibir tipis yang sedikit terbuka dalam ciuman lembut juga mengecup pelan kening Jennie.






'Dapatkah aku memilikimu untuk diriku sendiri? Aku.... Mencintaimu.'

🍂

Jennie melenguh pelan, gadis itu mengerjapkan matanya dan mendapati Ryujin yang masih lelap tidur di pelukannya.

Beranjak duduk dan membenarkan posisi Ryujin untuk mencegah gadis kecil itu jatuh menggelinding. Jennie menyentuh bibirnya, seulas senyum terukir dengan pipinya yang mulai nampak kemerahan.

'Kenapa mimpiku terasa nyata? Tidak mungkin kalau Yoongi-ssi menciumku saat tidur, kan?' batinnya.

Jennie menggeleng cepat, menghilangkan pemikiran bodohnya.

'Apa yang kau pikirkan Jennie? Sudah pasti tipe Yoongi-ssi adalah gadis yang sederajat dengannya. Apalah dirimu yang hanya gadis biasa ini?'







"Tapi aku tak dapat berbohong. Bahwa aku.... Mencintainya. " gumamnya pelan sambil menatap langit senja pada jendela kaca besar yang sepertinya memang di biarkan selalu terbuka tirainya.

Jennie akui, ia jatuh cinta sejatuh-jatuhnya pada Min Yoongi. Terlepas dari keduanya yang baru beberapa minggu lalu bertemu dan saling mengenal. Tapi ia sadar diri. Mana mungkin pria tampan, kaya, dan digilai banyak wanita cantik dan kaya diluar sana, mau meliriknya? Haha, bermimpi saja Jennie.




Ceklek

"Oh, kau sudah bangun? "

Jennie menoleh kearah suara dan menemukan Yoongi yang baru saja masuk ruangan. Pria itu tidak lagi memakai jas kerjanya. Hanya memakai kemeja hitam dengan lengan yang sudah di gulung sampai sikut juga kemeja yang dua kancing teratasnya terbuka. Pipi Jennie mendadak panas, sial, kenapa Yoongi terlihat seksi?

Ineffable ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang