"--aku mencintaimu."
---- * ----
Jennie mematung di tempat. Terkejut akan pernyatan yang Yoongi ucapkan. Bibirnya gemetar. Ingin tertawa alih-alih matanya malah mengeluarkan air mata.
Gadis itu menggeleng cepat bersamaan dengan menarik paksa tangannya yang di genggam Yoongi.
"O-oh, hahaha, gadis yang akan kau ungkapan perasaannya pasti akan sangat terkejut." gadis itu tertawa sendiri dengan air mata yang segera ia seka kasar.
Yoongi di depannya tidak merespon apapun, pria itu berpindah tempat kesebelah jennie. Wajahnya melembut dengan tangan yang terangkat untuk membelai pipi Jennie.
"Ya. Gadis itu sangat terkejut. Sampai bahkan dia menangis dan tertawa dalam waktu yang bersamaan."
"Min Yoongi-ssi, aku sedang tidak bercanda. Kumohon jangan berkata seperti itu." mata Jennie semakin berair, dan mulus meluncur melalui pipinya.
Yoongi tersenyum lembut dengan tangan yang mengusap pelan air mata Jennie, "di bagian mana aku bercanda?"
"Aku mohon jangan katakan itu." Jennie kembali menggeleng keras dan menepis pelan tangan Yoongi dari pipinya.
"Aku tidak peduli. Aku sedang tidak bercanda. Aku benar-benar mencintaimu."
"T-tapi kenapa? Ada banyak wanita di luar s---,"
Chup
Jennie melebarkan kedua matanya. Terdiam akibat terkejut sebelum mencoba untuk mendorong bahu Yoongi supaya melepas ciumannya dan menjauh. Tapi nihil, Yoongi malah menahan kedua tangannya dan memperdalam ciumannya. Melumat bibir cherry milik Jennie untuk yang kedua kalinya.
Cukup lama hingga akhirnya Yoongi melepas ciumannya dan menatap wajah Jennie yang memerah.
"Aapa... Apa yang kau lakukan?" gadis itu menunduk, bertanya lirih tanpa repot-repot untuk menatap Yoongi. Tas selempang yang diletakkan di pahanya lebih menarik saat ini.
Yoongi tersenyum dan mengangkat dagu Jennie, membuat gadis itu menatap langsung padanya saat ini.
"Yang pertama, membuktikan bahwa aku tidak bermain-main dengan ucapanku. Kedua, untuk menghentikan kau yang membandingkan dirimu dengan orang lain."
Yoongi merapikan anak rambut Jennie dan mengecup keningnya.
"Dengar Jennie, aku mencintaimu karena kau adalah kau. Kau tidak berusaha menjadi orang lain untukku. Kau berusaha menunjukkan dirimu dengan caramu sendiri. Kau berbeda. Karena itulah aku mencintaimu. "
Jennie memejamkan matanya begitu dirasa bibir itu mencium Puncak kepalanya.
"Tapi aku hanya gadis miskin yang tidak memiliki keluarga, Yoongi-ah. Kau bisa mendapatkan yang lebih sempurna di luar sana."
"Apakah Cinta harus memandang kasta? Tidak. Dan jika aku mencari yang sempurna, maka aku akan kehilangan yang terbaik. Kau punya keluarga Jennie-ya, karena aku akan memberikannya untuk mu." Yoongi membawa Jennie kedalam pelukannya. Mengusap lembut punggung gadis itu, membiarkan si gadis menangis hingga tenang.
"Jadi, jawabanmu?"
Jennie mengeratkan pelukannya dan menenggelamkan wajahnya pada dada Yoongi.
"Aku juga mencintaimu."
End, -
That's epilog; coming soon
KAMU SEDANG MEMBACA
Ineffable ✔
Storie breviIneffable (n) terlalu hebat untuk di gambarkan oleh kata-kata, - Yoonnie fanfiction [AU] Start; 18/01/20 End; 20/01/20 Finish ✅