EPILOG

2.5K 236 4
                                    

Pukul 11. Hampir tengah malam, namun Yoongi di buat kelimpungan sekaligus khawatir setengah mati karena Jennie yang mendadak hilang dari kamar bahkan rumah.

Ayolah, wanita itu kini tengah mengandung buah hati mereka yang sekarang berumur lima bulan. Yoongi panik bukan main. Padahal tadi, jam setengah delapan setelah makan malam, wanita imut itu mengeluh sudah mengantuk, ingin tidur.

Tapi sekarang, saat Yoongi merasa aneh karena kasur sebelah kosong, Yoongi langsung kehilangan rasa kantuk.

Seluruh bagian rumah ia periksa untuk mencari Jennie. Namun, wanita itu tak kunjung ketemu.

Membuat Yoongi menyambar cepat kunci mobil miliknya. Tepat ketika akan membuka pintu, pintu besar dengan ukiran mewah itu sudah terbuka.

Jungkook dengan wajah bantal miliknya melengos masuk dan langsung menidurkan diri di sofa ruang tamu. Tak lama, Lisa datang dengan menggandeng Jennie yang sibuk makan ice creamnya dengan damai dan tenang.

Melihatnya, Yoongi menghela napas lega. Jennie baik-baik saja.

"Hah! Lain kali, jangan biarkan Jennie eonnie berkeliaran tengah malam begini. Aku benar-benar sudah tidur nyenyak saat dia menelpon minta di jemput di minimarket 24 jam dekat perempatan kompleks perumahan ku!" protes Lisa sambil berlalu masuk, kemudian ikut merebahkan diri di sofa. Berhimpit dengan Jungkook yang sudah tidur duluan.

Yoongi menutup pintu rumah dan menatap Jennie yang masih asyik dengan ice cream di tangan kanan dan tangan kiri yang memegang kantung yang Yoongi yakin berisi ice cream lainnya.

"Kenapa keluar malam-malam begini sendirian, hm?" Yoongi berusaha tenang kendati ingin memberi Jennie kuliah singkat.

"Huh, aku ingin ice cream. Dikulkas sudah tak ada. Jadi aku pergi ke toko untuk membelinya. Tapi aku lupa jalan mana yang kulewati tadi. Jadi, menelpon Lisa supaya di jemput." jawab Jennie sambil tersenyum cerah dan melanjutkan acara makan ice cream nya.

Yoongi menghela napas, akhir-akhir ini Jennie selalu bertindak nekat. Katakanlah Jennie tengah mengidam saat ini.

"Kenapa tidak bagunkan aku? Atau kau bisa minta pelayan membelikannya."

Jennie diam sebentar. Wanita yang tengah hamil muda itu menyodorkan kantong plastik berisi ice creamnya pada Yoongi. "Kau pasti lelah oppa. Aku tidak ingin mengganggu. Kalau minta tolong pelayan, aku merasa tidak enak. Jadi sendiri saja. Mianhae oppa. Na gyeoljeom." (aku bersalah)

Yoongi terkekeh kecil melihat Jennie yang menunduk sambil menautkan jari-jarinya. Pria itu mengelus Puncak kepala Jennie gemas.

"Hm, lain kali, jika ingin sesuatu katakan padaku. Jangan menghilang begini."

Jennie mengangkat kepalanya dengan wajah berbinar-binar.

"Oppa ga... Seongnan aniya?" (kamu tidak marah)

"Ani." (tidak)

"Aaaa~, saranghaeyo oppa." Jennie memekik senang dan memeluk erat tubuh suaminya.

"Iya iya. Aku juga mencintaimu. Ayo tidur. Sudah malam. "

"Seungganggi~," Jennie berucap dengan aegyo murni miliknya. Lengkap dengan tangan yang ia rentangkan untuk meminta Yoongi segera mengangkatnya.

Yoongi kembali terkekeh dan segara mengangkat tubuh mungil Jennie dengan gaya bridal. Membawa wanita yang bergelung nyaman dalam gendongannya itu menuju kamar mereka.




Sepertinya Yoongi perlu banyak bersabar untuk mengahadapi masa kehamilan Jennie. Wanita itu banyak menempel padanya, kadang-kadang bermanja hingga bertingkah seperti anak kecil dan kadang pula amat sensitive dengan hal-hal kecil.

Tapi, bagaimana pun Jennie, Yoongi selalu suka dan mencintai wanita itu. Karena Jennie adalah segalanya. Wanita itu pelengkap hidupnya. Tanpa Jennie, entahlah Yoongi akan jadi seperti apa, Yoongi merasa hampa.

----*----

Min Yoongi mencintai Jennie, lebih dari apapun. Ia sanggup melakukan apapun demi wanitanya itu bahagia.

Tapi Jennie Ki- ah, maaf. Maksudku, Jennie Min tidak menginginkan apapun. Dengan Yoongi yang mencintai dirinya dengan tulus dan menerima dirinya apa adanya, Jennie sudah amat bahagia. Sederhana. Hanya itu.








"You're so inefabble. Aku tak dapat mengambarkan dirimu dengan kata-kata. Kau terlampau hebat dan luar biasa untukku." - Min Yoongi.






Epilog ; end.







Finish, - :)












Ineffable ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang