Chapter 5

2.4K 119 11
                                    

Warning!
Rate: M

Setelah meninggalkannya kurang lebih 30 menitan (Changkyun tidak tau berapa lama tepatnya) Minhyuk datang kembali mendatanginya yang lemah tidak berdaya di atas kasur yang di penuhi dengan keringatnya.

Minhyuk membawa selembar kain untuk mengikat mengelilingi kepalanya hingga menutup penglihatannya. Sehingga dia tidak dapat melihat siapapun yang berada dikamarnya. Hanya telinga lah indra yang dia gunakan untuk menebak apakah mereka bereenam ada disana mendengar dari beberapa langkah kaki yang mendekat ke arahnya.

Kemeja yang masih setengah terbuka, mengekspose bahu dan dadanya. Menampilkan kulit halusnya yang di penuhi gigitan dan tanda-tanda berwarna merah, hasil dari karya para hyungnya.

Changkyun masih terisak, namun tidak sekeras sebelumnya. Pernafasannya masih belum bisa setabil sepenuhnya. Merasakan sesuatu yang bergetar di lubang kemaluannya.

"Kumohon hyung, biarkan aku keluar." Changkyun memohon dengan nada pasrah dan tidak berdaya. Kemaluannya yang memerah sudah mengeluarkan precum.

Tangannya gatal ingin memanjakan kemaluannya yang masih terpasang cockring, namun sayang pergelangannya masih di borgol dengan kuat di kepala ranjang. Dia dapat menebak lengannya pasti memerah akibat gesekan dari besi tersebut.

"Apa kau berjanji untuk tidak pergi bersama Namjoon lagi?" Pertanyaan diajukan kepadanya.

Tanpa berfikir lama Changkyun dengan pasrah menganggukkan kepalanya tidak sabar. "Y-ya hyung aku tidak akan pergi bersamanya lagi."

"Maknae yang baik." Puji seseorang yang berada di sebelahnya.

Changkyun dapat merasakan tangan di kepalanya, mengelus lembut rambutnya. "H-hyung..." cicit Changkyun.

Ikatan penutup mata dan borgol yang membelenggu tangannya akhirnya terlepas. Tubuhnya dituntun agar menyender di depan dada bidang Jooheon yang duduk tepat di belakangnya.

Untuk sementara Changkyun merasakan mati rasa terhadap tangannya. Rasanya sakit untuk menggerakkannya walaupun sedikit.

Kecupan-kecupan singkat menghujani pergelangan tangan hingga ke jari-jari Changkyun.

Sudut matanya yang masih terpejam pun mendaptkan ciuman singkat dari salah satu hyungnya.

Getaran di bawahnya masih bisa dia rasakan, tapi tidak sekeras sebelumnya. Cockring yang sebelumnya terpasang manis di kemaluannya, akhirnya dapat dia lihat terlepas dibantu oleh Kihyun. Dan memijat perlahan kemaluannya yang siap meledak.

"Nghh.. Terus hyung! La-lagi..." Seru Changkyun tidak sabar ketika menerima kembali rangsangan.

Kali ini Hyunwoo memblokir mulutnya dengan ciuman kasar, Hyungwon yang tadinya berada di dekat kakinya berpindah posisi menjadi dekat dengan tubuhnya. Dia bermain-main di dadanya dan mengulum putingnya yang semakin membengkak.

Changkyun bernafas kasar di sela-sela ciumannya.

Hoseok memegang kedua kakinya agar setia terbuka, lalu mengucupi paha terdalamnya. Tubuhnya merinding ketika Jooheon yang berada di belakangnya mengigit-gigit kecil bahunya yang terkspos. Bajunya pun semakin melorot tidak berbentuk.

Setelah Hyunwoo melepas ciuman mereka, Minhyuk dengan kasar mencengkram rahangnya agar menghadap dirinya. Dia menukik seperti ular, menghisap dan menggigit gemas kedua bibirnya yang membengkak merah dan tampak mengkilap oleh cahaya yang menerangi ruangan tersebut.

Changkyun tidak bisa berkata-kata. Kenikmatan ini terlalu banyak. Dia tidak bisa mengatasinya.

"Ki- hyung! Aku akan keluar!" Changkyun memperingatkan ketika kemaluannya berkedut-kedut karena segera klimaks.

Kihyun menggodanya dengan menggenggamnya terlalu kuat dan meletakkan ibu jarinya di kepala kemaluannya, mengelusnya dengan gerakan lambat sehingga membuat Changkyun frustasi dibuatnya.

Pinggulnya naik-turun mengikuti ritme hentakkan Kihyun. "Kumohon..." lirih Changkyun dengan wajah memelas.

Minhyuk terkekeh melihat betapa frustasinya dirinya, "Akhir-akhir ini aku ingin sekali mendengar Kyunie memanggil kita dengan sebutan daddy." Minhyuk di sampingnya membuka suara.

"Minhyuk kau punya daddy kink?" Hoseok menatap tidak percaya ke arah teman sebandnya.

"Entahlah, tapi aku ingin sekali di panggil daddy oleh Kyunie." Minhyuk membalas dengan senyuman yang merkah di wajahnya.

"Ku rasa aku tidak keberatan. Lagi pula aku juga sering disebut daddy oleh penggemar." Hyunwoo berkata dengan nada acuh, berfikir ide Minhyuk sangat menarik.

"Sudah di putuskan!" Seru Jooheon yang menumpu dagunya di bahu kanannya. "Kyunie, jika kau ingin keluar, memohonlah dengan suara yang manis seperti anak yang baik. Dan panggil kita semua dengan sebutan daddy."

"Tu-tunggu... Apa?" Changkyun menatap horror ke arah Jooheon dan member lain yang menganggukkan kepala tanda setuju.

"Kumohon hyung tidak, aku tidak mau." Changkyun menolak mentah-mentah ide Jooheon.

"Ayolah Kyunie, aku ingin mendengarnya." pinta Minhyuk yang mengatupkan tangannya bersama miliknya, memohon seperti anak anjing.

Changkyun hanya bisa meneguk ludah kasar dan memalingkangkan wajahnya. Sebenarnya ini bukan ide yang buruk, namun dia merasa malu harus memanggil mereka dengan sebutan 'daddy'.

"A-.."

"Kumohon Kyunie~" Minhyuk memasang wajah memelas andalannya untuk meluluhkan hatinya. Dan dengan berat hati Changkyun menyetujui permintaan dari teman sekamarnya."B-baiklah."

Pipinya lebih memerah dari sebelumnya menahan malu.

"Thank you baby~" wajahnya dihujani ciuman dari bibir lembut Minhyuk.

Kihyun mulai melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda tadi, mengakibatkan Changkyun mendesah keras.

"Kau menyukainya baby?" Kihyun bertanya masih fokus memanjakkan kemaluannya.

Changkyun hanya menganggukkan kepalanya.

"Aku ingin jawaban Kyunie." genggaman Kihyun semakin kuat.

"Ye-yess, daddy. Le-lebih~" desahnya frustasi.

"Good boy." Puji Kihyun yang puas dengan jawabannya.

Hampir 5 menit menikmati hentakkan tangan dari Kihyun, akhirnya ia menemukan pelepasannya. "Ngh... da-daddy!" Desahan frustasi panjang terdengar sangat jelas di telinga mereka. Dadanya terangkat membentuk busur membuatnya terlihat cantik dan seksi.

Cairannya berhamburan ke kasur yang ia tempati, bahkan tangan Kihyun pun penuh dengan dirinya. Suara 'plum' dapat ia dengar ketika Hoseok mengeluarkan mainan di lubangnya.

Dadanya naik turun, menghirup udara dengan kasar.

Matanya terasa berat hasil dari pelepasan panjangnya. Tanpa memikirkan hal lain, ia jatuh pingsan di pelukan hangat Jooheon yang masih setia di belakangnya.



To be continued



Note:
Maaf jika ceritanya terdengar vulgar. Dan maaf I.M ku bikin nista disini. Karena aku paling suka I.M menderita di fanfic. Haha /dihajar MBB

Tolong yg gk suka dengan genre beginian harap tidak membacanya.

Terima kasih :)

Jealousy | MONSTA X (BxB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang