Chapter 6

2.6K 120 25
                                    

Matahari mulai bersinar menerangi ruangan yang berisikan seorang pria dengan tubuh yang masih tenggelam dengan selimut tebal.

Changkyun mengerang, dahinya menyerit merasakan sengatan panas di tubuhnya yang tidak sepenuhnya tertutup selimut dari sinar matahari yang masuk dari celah-celah jendela.

Matanya dengan berat terbuka perlahan. Beberapa kali mengedipkan kedua matanya untuk membiasakan sinar terang yang memasuki retinanya.

Tangannya mengucek matanya yang masih sedikit membengkak sembari menguap. Changkyun perlahan duduk ditempatnya, melirik jam yang tergantung manis di dinding menunjukkan angka 10:15.

Untuk kesekian kalinya Changkyun menguap, matanya masih terasa berat. Niat ingin tidur kembali terpaksa harus tertunda karena merasakan badan yang terasa sangat lengket karena keringat, sehingga membuatnya tidak nyaman.

Ketika mencoba untuk berdiri, rasa sakit dibawahnya menyengat, membuatnya meringis kesakitan. Ia memaksa kedua kakinya untuk berjalan tertatih-tatih ke arah kamar mandi.

Kihyun berada di dapur bersama Hoseok, hari ini jadwal mereka yang memasak. Sedangkan yang lainnya ada yang sedang mencuci pakaian, dan ada yang berleha-leha di depan tv. Menonton dengan santai.

Changkyun baru saja selesai mandi. Ia mengenakan hoodie abu-abu dan celana pendek berwarna hitam. Rambutnya yang masih setengah basah ia biarkan berantakan, tanpa susah payah menyisirnya.

Dia lalu duduk di kursi meja makan, meletakkan kepalanya di atas meja dan mulai menutup mata.

Kihyun yang terlalu sibuk dengan masakannya tidak memperhatikan Changkyun yang berada satu ruangan dengannya.

Hoseok tengah mengambil beberapa piring untuk ia letakkan di meja makan. Namun aktivitasnya tertunda ketika melihat maknae kesayangan mereka menenggelamkan kepalanya dari lipatan tangannya diatas meja.

Senyum tersungging manis di wajah Hoseok.

Setelah meletakkan piring2nya ia lalu mendatangi Changkyun yang masih setia di tempatnya. Changkyun merasakan sentuhan hangat di belakang kepalanya. Membuatnya perlahan membuka mata.

"Kkukkungie, apa kau lelah?" Hoseok bertanya, menunjukkan wajah khawatirnya.

"Hm..." Jawab Changkyun sekenanya menikmati sentuhan di rambutnya.

Hoseok hanya terkekeh di tempatnya melihat Changkyun yang sangat imut.

Kihyun menghentikan aktivitas masaknya, "Oh, Kyunie. Jika kau masih mengantuk, kenapa tidak kembali tidur." Dia mendengar seruan Kihyun di sebrangnya menyadari kehadirannya.

Kihyun kini tampak memotong beberapa daging yang dia panggang sebelumnya.

Namun Changkyun hanya bergumam sebagai jawaban.

Kihyun menghela nafas merasa tidak puas dengan jawaban Changkyun. Dapat dia lihat Changkyun masih berdiam diri tidak ada niatan untuk bergerak.

Hoseok kembali terkekeh melihat ekspresi kesal Kihyun yang masih memotong-motong daging di depannya.

Hoseok kembali fokus ke Changkyun, "Rambutmu terlihat kusut. Apa kau tidak menyisirnya?" Tanyanya sambil memainkan helai-helai rambutnya.

Changkyun menggelengkan kepalanya.

"Apa masih terasa sakit?" Hoseok kembali bertanya berharap Changkyun mau membuka suara untuk membalasnya.

Namun Changkyun hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

"Apa aku perlu mengobatinya?" Hoseok meringis merasa bersalah.

Chengkyun mengangkat kepalanya, "Ti-tidak perlu." Suaranya serak, dan lemah. Wajahnya kembali memerah, matanya siap mengeluarkan air mata.

Jealousy | MONSTA X (BxB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang