Chapter 2

2.5K 158 10
                                    

Disinilah mereka berada, di restoran yang menurut Changkyun sangat mewah. Dia tidak tau bahwa ada restoran semewah ini di kota yang telah lama ia tinggalin.

Restoran tersebut mempunyai model yang sangat modern dan terlihat mewah dengan warna kuning yang mendominasi.

Sebelum mereka sampai di restoran tersebut. Changkyun meminta izin dengan manager nya untuk keluar sebentar bersama Namjoon.

Setelah mendengar lampu hijau dari sang manager. Ia lalu bergegas mandi singkat dan mencari baju yang dia bawa sebelumnya.

Changkyun hanya mengenakan kemeja putih polos dilapisi jas berwarna hitam. Mengingat Namjoon ingin membawanya untuk makan malam bersama jadi Changkyun pikir mungkin dia harus mengenakan pakaian formal.

Dia juga menambahkan beberapa aksesoris seperti anting panjangnya, arloji yang melingkar manis di pergelangan kirinya dan menggunakan kacamata berbentuk bundar yang sering ia kenakan. Setengah rambutnya ia sisir rapi ke belakang, dan Sebagian poninya ia biarkan menjuntai menutupi keningnya.

Setelah hampir memakan waktu 30 menit untuk bersiap-siap, Changkyun menelpon pria tersebut. Dia dijemput dengan mobil mewah yang terparkir di gedung di mana acara musik tadi berlangsung.

Changkyun sedikit terkejut waktu pertama kali melihat mobil mewah di depan matanya, karena dari merk pun dia tau bahwa mobil mewah tersebut bernilai lebih dari ratusan juta won. Dan fakta yang lebih mengejutkannya adalah mobil tersebut 100% milik Namjoon.

Untuk setelan, Namjoon mengenakan pakaian formal berwarna putih, terlihat simple namun tetap elegant.

Jujur dia sangat iri dengan Namjoon. Dia tampan, pintar dan kaya, wanita mana yang akan menolak pria seperti Namjoon.

Mereka kini menunggu pesanan mereka yang beberapa menit lagi akan di hidangkan. Changkyun tidak banyak bicara, kepalanya dari tadi hanya menunduk. Karena tidak tau harus berbicara apa.

"Apa kau gugup?" Namjoon memecahkan keheningan.

Changkyun tersentak, "Ma-maaf?" dan berbalik tanya.

Pria tersebut terkekeh melihat wajahnya yang semakin memerah.

"Maaf..." lirihnya.

Namjoon memangku dagunya di atas tangan kanannya sambil menatap Changkyun. Seolah menikmati kegugupan Changkyun. "Berhentilah berkata maaf."

"Ah.. Maaf. Eh maksudku..." yang lebih muda menjeda, "Sepertinya aku mengacaukan makan malamnya." Changkyun menampilkan wajah lesunya.

Namjoon tidak suka jika Changkyun terus-terusan memasang wajah bersalah dan merasa tidak enak di depan dirinya.

"Mungkin ini salahku membuatmu harus makan malam bersamaku. Dan maaf Jin dan Yoongi tidak bisa ikut karena mereka sedang mengerjakan sesuatu." Pria di depannya menjelaskan dengan nada kecewa.

"Bu-bukan begitu. Ini bukan salahmu hyung atau siapapun. Mungkin hanya aku saja yang-"

"Changkyun," kini Namjoon menatapnya dan nada suaranya berubah menjadi serius.

"Y-ya?" Yang lebih muda tanpa sadar meneguk ludah kasar karena takut membuat leader BTS tersebut marah.

"Berhentilah menyalahkan dirimu." Wajah Namjoon melembut.

Changkyun ingin mengatakan sesuatu tapi takut salah bicara.

Dia dapat merasakan usapan lembut di atas kepalanya.

"Kau sangat imut dan cantik." Puji Namjoon dengan tangan yang masih asik memainkan helai-helai rambutnya.

Changkyun mengerutkan dahinya "Aku seorang pria." nadanya jelas bingung.

Jealousy | MONSTA X (BxB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang