Terik matahari seakan tunduk
Begitu mencolok, namun tak angkuh
Begitu lembut namun sulit ditembus
Begitu dekat namun sulit aku jangkau
Banyak bunga matahari yang dibalut kelembutan sepertimu
Namun, kau berbeda
Mungkin warna terangmu yang tak mengganggu siangku
Mungkin sosokmu yang tertunduk di hadapan matahari dan kawanmu yang lain
Mungkin aku yang begitu kagum sejak kali pertama melihatmu dari kejauhan
Tapi, aku tak pernah berani berharap
Aku sadar rumput liar sepertiku tak pantas berkawan denganmu
Bahkan ketika kau dengan sukarela menyeretku dalam kehidupanmu pun aku bergeming
Aku sangat sadar diri
Dan aku memilih menepi
Meski hati tak sepenuhnya menepi
Selalu ada harap yang selalu kujinakkan atasmu
YOU ARE READING
Merapikan Hati
PoetryUntaian kata yang tak pernah sampai pada pemiliknya, setumpuk asa yang pernah salah kugantungkan dan secercah cahaya yang perlahan menyinariku dalam gelapnya hatiku yang kian kosong~