-01-

129 10 3
                                    


Ting

Tong

Ting

Tong

Suara bel rumahku terus berbunyi "nak,bunda mohon sama kamu nak jangan keluar lemari sebelum bunda izinin kamu keluar. Ingat nak,kamu jangan mengeluarkan suara apapun"

Aku hanya mengangguk dan menahan air mata ku,bunda langsung membantuku untuk masuk kedalam lemari "bunda sayang padamu nak" bunda mengecup keningku dan memeluk erat.

Suara bel rumah ku terus berbunyi hingga suara dobrakan pintu terdengar,bunda segera menutup pintu lemari.

"KAU HARUS MATI NADIA"

PRRAANNGG

PRAAANNGG

"AAAA JANGAN MAS, AKU BERSUMPAH BAHWA BUKAN AKU PELAKU NYA"

"MATILAH WANITA PENGKHIANAT"

Aku buka sedikit pintu lemari,aku sangat takut. Seketika aku bisa melihat bunda terkapar di lantai dengan darah yang terus mengalir di kepala,tangan, dan kaki nya.

"JAWAB AKU NADIA DIMANA KAMU TITIPKAN ANAK HARAMMU ITU??"

"dia sudah mati,aku yang membunuhnya dengan tanganku sendiri" jawab bunda dengan sangat pelan,namun aku masih bisa mendengarnya.

Aku bekap mulutku dengan tanganku, aku sudah berjanji untuk tidak keluar dan mengeluarkan suara apapun kepada bunda. Air mataku terus mengalir,aku tidak mengerti apa yang membuat bundaku dianiaya oleh seorang laki-laki yang aku sendiri tidak mengenalinya dan kenapa bunda mengatakan bahwa bunda sudah membunuh anak haram. Siapa anak haram bunda ??

"HAHAHA BAGUS NADIA,KARENA ANAK ITU TIDAK PANTAS UNTUK HIDUP DI DUNIA INI. KINI SAAT NYA KAMU MENYUSUL ANAK MU ITU"

DOORR...

DOORR..

DOORR..

"BUNDDAAAA"

Aku terbangun dari tidurku,aku paling benci bermimpi seperti itu

Aku sangat membenci peristiwa itu.

Nafasku sangat tidak beraturan,aku segera mengambil air di atas meja kamarku. Hal seperti inilah kenapa yang membuatku takut tidur di malam hari,karena aku takut peristiwa itu datang ke dalam alam mimpiku.

Aku duduk di balkon kamarku,aku pejamkan mata ku sementara namun yang terlintas mimpi buruk itu

"sial,sudah 10 tahun mimpi itu terus menghantuiku"

Aku melihat ke atas langit "bunda, apa yang harus aku lakukan?? Haruskah aku membalas dendam atas kematian bunda?? Atau aku harus mengikhlaskan bunda mati tanpa keadilan??"

.

.

///

BUUGGHH

BUUUGGHH

"MATI LO ANJI*G"

Sayup sayup aku mendengar suara perkelahian,aku ikuti suara tersebut hingga aku berhenti di sebuah gang sempit dan sepi

"LO GK GUNA ADA DI GENK KILLER,KARENA LO LEMAH. LO DENGERKAN LO LEMAH BANGS*T"

Aku tercengang, kini nafasku tak beraturan. Ini mengingatkanku pada satu peristiwa di hidupku

Ku bekapkan mulutku dan aku pejamkan mata,hanya air mata yang keluar

"BANGUN DIL, LO GK LIHAT DI SANA ADA YANG BUTUH BANTUAN LO" – batinku

BLOOD SWEET AND TEARSWhere stories live. Discover now