-15-

28 4 0
                                    

DILAH

Aku lihat kearah pintu kamarku yang sudah tertutup. Entah siapa yang membetulkan pintu tersebut 'mungkin mereka berdua'- batinku.

Aku keluar kamar dan aku melihat dimas yang sedang tertidur disofa, aku mendekatinya

"hfftt.. dasar bocah,bahkan dia tak membersihkan lukanya" kataku sambil membuka kotak P3K

Aku bersihkan darah yang berada di sudut bibirnya, dia sedikit meringis kesakitan.

"ekheem"

Aku terkejut, dan melihat azka berdiri di belakangku

"heyy, apa yang sedang kau lakukan?? Semustinya kau yang membersihkan luka ku daripada dia"

Aku berdiri dihadapannya dan menyeritkan wajahku

"apa kau menyalahkanku? Siapa yang datang kerumahku dan mendobrak pintu kamarku?? Siapa yang..."

"ssstttt" katanya yang membekap mulutku dengan tangannya

Aku dibuat bingung dengannya.

"apa kau mendengar sesuatu??" katanya dengan suara pelan

Aku hanya menggeleng dan mencoba untuk lebih peka

"serius kau tak mendengarnya??" tanyanya

Lagi-lagi aku hanya menggeleng, dan mencoba untuk menangkap suara.

"mana tanganmu??" katanya dengan muka datarnya

Dengan polosnya aku memberikan tanganku

Kemudian dia menarik tanganku ke perutnya yang tertutupi dengan pakaiannya

'bahkan aku bisa merasakan betapa sixpack nya, Oh Ya Tuhan sadarkan dirimu dilah' –batinku

"aa..pp..aa apa yang kau lakukan??" kataku gugup

"aku lapar, perutku terus berbunyi. Semalaman aku membetulkan pintu kamarmu"

Aku langsung menjauhkan tanganku dari perutnya

"apakah harus seperti itu?? kau membuatku takut di pagi hari"

"kau aman bersamaku Adila Mysha. Aku bisa membuktikan itu"

Seketika pipiku memerah, entah ada rasa yang tak bisa aku gambarkan. Dimas sering sekali bilang seperti itu tapi aku tak pernah merasakan kebahagiaan seperti ini.

'sadarlah bodoh"-batinku

"a..aakkuu buatkan makanan" kataku langsung berlalu melewatinya.

'Tuhan, jantungku berdetak lebih kencang'-batinku

///

3 Mie rebus dengan masing-masing telur di mangkuk aku letakkan di meja makanku.

"MAAAKKKAANNN" teriakku

Dimas yang baru bangun tidur menghampiriku

"selalu makan mie"

"kalau lo gak mau makan jangan sentuh mie itu"

"iyaa gw makan" katanya sambil mengambil garpu dan sendok

Aku mencari seseorang tapi dia belum datang juga ke ruang makan

"dim, si azka mana??" tanyaku

Dimas hanya mengangkat bahunya menandakan dia tidak tau

"mungkin dia udh cabut" lanjutnya

...

"dil, jatah si cowok itu gw makan yaa"

"JANGAN"

"Yahelah, tuh orang udah pulang dan gak akan kesini. Daripada mubazir mending buat gw"

"tunggu sampe 5 menit, kalau dia gak dateng mie itu buat lo"

"keburu megar"

Aku hanya diam.

....

Aku dan dimas sekarang sedang menonton televise, pikiranku terus bertanya-tanya 'kemana azka??'

"dil, lo tau gak??"

Seketika lamunanku pecah

"haah apa??"

"semalem gw mimpi buruk"

Aku mulai fokus ke dimas

"semalam gw mimpi lo ketembak"

"hah?? Maksud lo ada cogan yang nembak gw??"

Yups, aku mencoba untuk membuat dimas rilex

"bukan kaya gitu bodoh, lu ngerti kan ketembak"

"itu gak akan terjadi" kataku sambil memegang tangannya

"iyaa itu gak akan terjadi, karena gw bakalan lindungi lo sampai kapanpun"

"kalau gw udah nikah??" tanyaku

"gw tetep lindungin lo, mau lu udah nikah trus udah punya anak atau lu udah punya cucu gw akan tetep jadi orang pertama yang berdiri di depan lo"

Aku memeluknya, entah dimas benar-benar orang yang aku sayang dan aku menganggapnya seperti kakakku.

"dil" panggilnya, dan aku melepaskan pelukanku

"lo harus janji sama gw"

"apa??" tanyaku

"lo harus janji, lo gak akan nangis sendirian, gak akan jadi pendiam seperti dulu, dan terus berjuang untuk hidup"

Aku tersenyum

"lo juga harus janji sama gw dim"

"gw kira lo gak akan ikutin gw" katanya dengan nada tertawa

"lo akan terus bareng-bareng sama gw, lo harus pentingin diri lo sendiri dan terus berjuang untuk hidup sama gw"

"okee"

"okee"


Holla!!

I am Back, sekedar info gw mungkin akan lama untuk update part selanjutnya wkwkwk :D dan terimakasih yang sudah pantengin cerita ini..

-TERIMAKASIH-

-NA-

BLOOD SWEET AND TEARSWhere stories live. Discover now