Part.10. Kenyataan abadi.

4 0 0
                                    

"Takdir ku ditangan Sang Pencipta, Hadirmu ditangan Sang Pemilik, Pergimu ditangan ku..Ketidakadilan macam apa ini?"

Valesya_
28 July 2019

#Part10


Rumah sakit Jiwa Safety Franc, Marseille. 07.30.am.

  Kini kepedihan dihati mulai menjalar, keluh nya pun mulai penuh, hadirnya pun mulai bermakna.

  Valesya, gadis cantik itu sebut saja Ryna keluar dari raganya. Disaat  itu seperti penjara -tidak, lebih buruk dari pada itu-. Sebut saja, neraka.

  Dengan getaran kaki nya, Valesya melangkah dan memasuki ruangan yang penuh kekejian itu. Lihat, dia melihat seorang yang masih dia sebut keluarga atau mungkin tidak.

  "O-om" Lirihnya membuka suara.

  Benar, Valesya melihat Om nya yang lain dan tidak bukan ialah Om Ryandra. Kini, Valesya mengerti mengapa Ryna membawanya ketempat ini.

"Namun mengapa Om Ryandra ada ditempat ini, Rumah Sakit Jiwa? Siapa yang membawa nya kemari, dan penderitaan macam apa ini yang diberikan suster pada Om Ryandra"-batinnya berseru.

  Airmata nya tak kuasa menahan pedih dimata melihat bekas luka yang ada ditangan Om Ryandra seperti sayatan pisau kecil.

  "ADA APA INI? MENGAPA KAU MASUK TANPA IZIN?" tegur suster itu yang ada didepan resepsionis tadi, sebut saja Suster Tityan. Sepertinya suster itu kaget akan kehadiran Valesya disana.

"Sa-saya di-" gugupnya yang sedang mencari cari alasan.

"PERGI DARI SINI!!!" Dengan lantang Suster Tityan mengusir Valesya dan mendekatinya. Tampak lagaknya seorang psikopat kelas kakap yang sangat keji. Walaupun dia seorang wanita.

Valesya masih terdiam, karena ketakutannya, kaki nya semakin gemetar rasanya ia ingin kencing dicelananya . "PERGI DARI SINI! ATAU SAYA BUNUH KAMU DISINI!-" Pisau kecil untuk alat operasi melayang diatas kepala Valesya karena arahan suster Tityan.

"TIDAAAKKK!!!" Valesya menutup mata sontak menjerit karna takut dan,

"STOPPP! Hentikan!" teriak seseorang dibalik pintu mengintrupsi Suster Tityan untuk berhenti dan benar dirinya pun langsung membuang pisau kecil itu kesudut ruangan dan menundukan kepalanya.

  Valesya masih dengan tutupan matanya, mengintip sedikit untuk melihat siapa yang menyelamatkan nya.

  Betapa kagetnya ia melihat semua orang orang itu, membuat Valesya lemas dan menyandar pada tembok.

  Ketiga lelaki itu menghampiri Valesya dengan kekhawatiran nya. "Are you okay?" tanya salah satu lelaki diantaranya.

  "Ayah..Galih..Kenapa Aime ada disini?" gumam Valesya dengan nada terengah-engah dan terheran heran tiba-tiba melihat lelaki yang ia campakan ada disini menolongnya, Aime.

  "Galih yang minta bantuan Kak Aime, Kak!" Tutur Galih memberi penjelasan dan membuatnya terdiam karena langsung dipeluk oleh Aime. Namun aneh rasanya begitu, pelukan ini tak membuatnya nyaman seperti pelukan Fahmi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Be Reminded Of Regret Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang