.
.
.
."Aku bisa gila!"
"Kau memang sudah gila dari dulu, aishh... Hey! Jangan memukulku begitu dong!"
Pria manis berkulit putih pucat itu tampak kesal, dia menyentuh keningnya yang baru saja dipukul dengan sendok makan oleh pria manis berlesung pipit di hadapannya sambil merajuk, berlebihan, padahal dia hanya dipukul pakai sendok, itu pun aku yakin tidak terlalu keras.
Mereka sepertinya tengah terlibat pembicaraan yang seru, pria manis berkulit putih pucat itu tak henti-hentinya mengomentari tiap kalimat yang dilontarkan pria bertopi yang duduk di hadapannya. Kadang dia mendengus kesal, Sesekali dia juga akan tertawa begitu pria di hadapannya mengatakan hal yang menurutnya lucu, meskipun sebenarnya aku sendiri sangsi apakah itu memang benar-benar lucu sampa pria itu tertawa begitu.
"Salah siapa menerima ide gila ibumu, sekarang kau yang repot kan?"
Bibir tebalnya ditekuk, kesal, sama seperti keningnya yang berkerut, membuat wajahnya yang bulat tampak begitu menggemaskan.
"Aku tak berpikir akan jadi serumit ini! Dulu, Kupikir semua akan beres kalau aku menuruti permintaan mae daripada terjebak perang dingin dengannya."
Pria itu menghelah napas berat, dia tampak frustasi, dan entah kenapa dia begitu menggemaskan di mataku.
Sepertinya pembicaraan keduanya mulai serius,
"Jadi, pernikahan kalian memang harus diundur lagi ya?"
Pria di depannya mengangguk lesu, yang membuat pria manis berkulit putih pucat itu lagi-lagi menghela napas panjang.
Apa aku tak masalah tak sengaja menyimak pembicaraan mereka yang se-privasi ini?
"Ini yang ke-3 kalinya pernikahan kalian ditunda, dan kali ini juga gara-gara Singto?"
Pria itu tampak frustasi, aku mengernyitkan keningku. Aku mengenal seseorang bernama Singto, tapi aku tak yakin apa Singto yang mereka sedang bicarakan adalah Singto yang aku kenal. Aku kembali memfokuskan diriku mendengar percakapan mereka yang semakin menarik, jika memang yang mereka bicarakan adalah Singto, orang yang kukenal.
"Ini bukan kemauannya, P'New.. Dia harus tugas ke..."
"Ya, ya... Dia memang seorang fotografer profesional yang hebat sampai memiliki jam terbang paling sibuk sedunia. Tapi... Bukannya dia bisa meluangkan waktu akhir bulan ini saja di Bangkok untuk pernikahan kalian?"
"Dia juga berencana begitu... Tapi..."
"Tapi dia harus memotret kawanan penguin yang akan bermigrasi di antartika akhir bulan ini, astaga... Itu alasan konyol!"
"Itu pekerjaannya, seorang fotografer alam sepertinya tak boleh melewatkan momen langka begitu~"
"Lagi pula kemarin pernikahan kami ditunda karena ayahnya sedang sakit parah,"
Pria itu lagi-lagi menghembuskan napas panjangnya, cukup frustasi dengan setiap pembelaan-pembelaan yang dilakukan pria berlesung pipit di depannya, temannya, sekaligus calon pengantin yang gagal menikah tiga kali karena calon suaminya, *eh bukannya kristnya juga ntar jadi suami ya :v* aku tersenyum sinis. Entah kenapa mendengar percakapan mereka yang tergolong privasi itu terasa menyenangkan, aneh, dan tentu saja mereka lebih aneh karena memilih kafe seramai ini untuk obrolan sepribadi itu.
"Sebenarnya dia benar-benar ingin menikah denganmu tidak sih?"
"Kalau dia tak mau menikah denganku, sudah dari dulu dia mengakhiri perjodohan ini, bodoh!"
Pria itu kembali meringis ketika temannya memukul keningnya lagi. Wajahnya tampak kesal, entah karena dipukul atau karena dikatai bodoh, atau mungkin saja keduanya.
"Ya sudah kalau kau memang percaya dia akan menikahimu suatu saat nanti, jangan mengeluh begitu padaku!"
"Kau sendiri, kapan akan mengenalkan menantu idaman pada ibumu?"
"Hey, hey... Kita sedang membicarakan kau dan Sing..."
"Kau tak bisa mengenalkan P'Earth kan? Hubungan kalian sudah berakhir setengah tahun yang lalu, dan ah.. Kudengar sebentar lagi P'earth akan jadi seorang Ayah!"
"hey!, jangan bawa-bawa dia lagi... Aish kau!"
Hehh,
"Kau belum memesan apapun?"
Aku tersenyum simpul ketika melihat orang yang kutunggu akhirnya datang, dia datang sendirian, menghampiriku dengan senyuman manisnya yang selalu berhasil membuat para lelaki terpesona.
Dia mendudukan dirinya tepat di kursi yang ada di depanku, menghalangi pandanganku kepada seorang pria berkulit putih pucat yang sekarang tambah kesal karena pria di depannya.
"Menunggumu," jawabku masih dengan senyuman ramah yang seperti biasanya.
Dia meringis, merasa bersalah.
"Maaf, aku benar-benar tak tahu kalau mengurus berkas seperti itu memakan banyak waktu."
Aku tersenyum maklum, bukankah perempuan memang selalu terlambat?
Dia memanggil waiter setelah menyimpan tas mungilnya di atas meja, lalu menyebutkan makanan yang akan kami pesan tanpa bertanya dulu padaku apa yang akan kupesan, ciri khasnya. Waiter itu lalu pergi setelah menyebutkan kembali pesanan kami dan meminta kami menunggu beberapa saat.
"Ah iya, kemarin aku sempat bertemu P'khai. Dan ini.."
Aku mengernyitkan keningku begitu ia mengeluarkan sesuatu dari dalam tas maroon nya yang mahal, sebuah undangan, bukan undangan pernikahan, melainkan undangan reuni sekolah.
"Dia bilang kau susah dihubungi, jadi saat p'khai tahu aku akan bertemu denganmu hari ini dia menitipkan ini padaku."
Aku mengambil undangan itu, lalu kembali tersenyum. Dia benar, aku memang sulit dihubungi, terutama oleh teman semasa sekolahku, bahkan oleh khai sekalipun yang notabene nya adalah partner-in-crime-ku sewaktu sekolah.
"Kau akan datang kan, phi?" tanya nya.
Aku mengangkat bahuku acuh, datang ke acara reuni sekolah sama sekali tak pernah masuk ke dalam salah satu agenda ku, setiap kali undangan itu kuterima, aku hanya membacanya sekilas lalu membuangnya, tanpa berniat datang ke sana walau hanya sebentar. Aku terlalu sibuk hanya untuk datang ke acara remeh seperti itu. Tapi sepertinya kali ini, aku harus memikirkan kembali untuk datang ke sana.
"Mungkin, kau mau datang?"
Gadis itu mengangguk semangat, lalu tersenyum manis. Aku ikut tersenyum.
"Mau pergi bersama ku?" tawarku,
Dia mengangguk lagi.
"Kita makan dulu ya?" tawarku saat pesanan kami datang.
Dia hanya mengangguk, raut mukanya berubah sedikit tak bersemangat, aku tersenyum maklum,
"Aku janji akan membantumu sebisaku, sekarang makan dulu oke?"
"Terimakasih, phi"
....
KAMU SEDANG MEMBACA
The Way I Love You
FanfictionPairing : - TayNew - SingtoKrist - etc Warn : this BxB story, dont like dont read . .