Aku yang bodoh atau kamu yang gila?
.
.
.
.****
B
agus, Gun berhasil membuat ibunya memarahi New habis-habisan saat ia pulang mengajar. Ibunya yang biasanya tak mempermasalahkan pukul berapa ia pulang ke rumah sekarang memarahinya karena ia baru pulang pukul sembilan malam, padahal biasanya ia paling cepat pulang pukul sembilan malam. Apalagi saat ini sekolah tempatnya mengajar sedang sibuk-sibuknya mempersiapkan acara pentas seni, ia dan guru lain yang kebetulan terpilih jadi panitia harus rela pulang larut untuk mempersiapkan acara yang menjadi kebanggaan sekolahnya itu.
Sementara ia dimarahi oleh ibunya di depan rumahnya sendiri, pria itu tengah asyik menonton acara teve dengan adiknya di ruang tengah.
Tsk.
Ia menatap nyalang ke arah Gun saat ia sudah terbebas dari kuliah singkat ibunya. Pria itu sepertinya tak menangkap kekesalan yang ia tunjukan, buktinya ia malah tersenyum lebar begitu saat melihatnya.
"Hey, sudah pulang?"
New mengernyitkan keningnya, kenapa dia bertanya seolah Gun adalah suami yang menyambut istrinya pulang larut ya?
"Gun dari tadi menunggumu," ibunya datang entah dari mana, dia menepuk pundak New ringan.
"Mengajak kencan," lanjut ibunya.
New bergidik, malam-malam begini? Ia yakin pria mesum ini akan melakukan hal aneh kalau sampai ia mengiyakan ajakannya, di hari pertama bertemu saja dia sudah berani menciumnya, tak ada yang menjamin pria itu tak akan melakukan hal aneh-aneh padanya di hari kedua mereka bertemu bukan?
"Ma lupa? Sekarang sudah malam, berbahaya kalau aku keluar malam-malam beg-.."
"Kau pergi bersama Gun, Ma yakin kalian akan pulang dengan selamat. Bukan begitu?"
New mendelik tak suka ke arah Gun yang tersenyum manis ke arah ibunya. New mendengus kesal, pria ini benar-benar bermuka dua! Ia harus mencari alasan lain agar tak keluar dengan Gun!
"Tetap saja ini sudah sangat larut ma, jam makan malam juga sudah lewat. Bagaimana kalau akhir pekan saja? Aku libur dan dia juga libur kan?"
Ia menutup mulutnya dengan kedua tangannya, astaga! Hey! Kedua orang itu bisa salah sangka! Mereka bisa mengira kalau ia mau bertemu dengan Gun lagi minggu depan! Dan lagi... Senyuman lebar yang menghiasi wajah ibunya membuat New yakin kalau ibunya berpikir begitu.
Ini buruk...
"Baiklah, bibi.. Sepertinya benar kata New, sekarang sudah terlalu malam. Besok juga kami harus bekerja."
Gun bangkit dari sofa ketika ia sudah menyelesaikan kalimat diplomatisnya, dia kembali melemparkan senyuman manis ke arah ibunya, dan sedikit menyunggingkan senyuman penuh kemenangan ke arahnya.
"Kalau begitu sampai jumpa akhir pekan, New"
"Ah.. Tidak perlu minggu depan, besok pagi juga kita bertemu lagi karena aku akan mengantarmu ke sekolah.." ucap pria itu sebelum berlalu.
Ibunya menepuk bahu New pelan,
"Ma harap minggu depan kau sudah bisa memutuskan akan menerima Gun atau tidak,"
Sial, padahal ia tak bermaksud memberikan kesempatan untuk mereka bertemu lagi.
***
NEW menatap kesal ke arah Krist, temannya sekaligus pemilik kafe tempat mereka berada sekarang, pria itu tak berhenti tertawa setelah ia menceritakan tentang perjodohannya dengan Gun, seorang dokter bedah tampan tapi mesum, juga bagaimana tingkah Gun yang tampak seperti menikmati proses perjodohan mereka. Terlebih lagi beberapa hari ini pria itu seperti tak kehabisan cara untuk selalu mengantar-jemputnya ke sekolah. Dan yah... Dia berhasil membuatnya mau tak mau menumpang di mobil Gun pulang-pergi ke sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Way I Love You
FanfictionPairing : - TayNew - SingtoKrist - etc Warn : this BxB story, dont like dont read . .