Dokumentasi Risa dan Joe (TAMAT)

Video Log 7 - Pengakuan Risa

Video Log 7 – Penenggakuan Risa

Ini sudah benar? Ada lampu merah nyala, maksudnya apa ya?

Halo? Ini sudah merekam? Sumpah, enggak paham teknologi begini. Harusnya dari dulu aku tanya Joe, minta diajarin.

Hai, ini Risa Yulia. Jika ada satu manusia di dunia ini yang melihat video ini, please jangan ditonton. Aku merekam seperti ini cuma karena iseng. Joe lagi sibuk sama teman-teman ala anime di kelasnya, jadi aku mau pinjam handy cam sebentar dengan modus mau lihat video kami sebelumnya.

Nih, kalian bisa lihat kelasku kosong. Itu ada poster organ jantung, paru-paru, usus dan apalah itu. Itu ada papan tulis. Itu ada kursi guru. Asli capek, duduk aja kali ya?

Aku lagi gabut, guys!

Wawancara sudah berakhir. Giliran UN yang mau datang. Pusing pokoknya, sekolah juga nambahin pake les segala. Bayangkan aja cobaan anak IPA.

Mungkin ada yang nanya, kenapa aku sendirian di kelas, ngomong sendiri bak orang gila. Jadi aku akan menceritakan bagaimana kisah asal muasal ini dimulai.

Rasanya itu pas aku baru masuk kelas dua SMA. Sebagian besar temanku masuk IPS, jadi aku kesepian, cuma bisa berteman sama satu orang, itu pun teman sebangku.

Aku masuk kelas 11 IPA-2, dan Tomy kelas IPA-3. Kami jadi sering ketemu karena selain kelas kami bersebelahan, teman-temannya Tomy juga banyak di kelasku. Tomy itu itu kalau harus dijelasin, cowok yang paling diidamkan di sekolah. Ganteng, tinggi, dan tahun itu dia baru jadi kapten tim basket sekolah!

Biasanya aku enggak gampang terpancing sama anak populer, tapi Tomy itu beda. Dia baik, lucu dan dia juga hoby nonton film! Waktu kami ngobrol iseng aja, itu kami seperti saling terkoneksi.

Jadi, hubungan kami dimulai pas jam begini. Pulang sekolah. Cuma berdua dan dia bilang, dia naksir aku, guys! Can you believe it? Tomy! Siswa paling populer! Ganteng! Baik! Kapten Tim Basket! Dia sempurna!

Hanya masalahnya satu! Abah tidak suka aku bawa cowok ke rumah!

Bawa anggota kelompok yang cowok aja, Abah jadi stalker dadakan di rumah! Coba kalian berimajinasi kalau aku bawa Tomy ke rumah?

Seperti yang kalian tahu akhirnya, Abah enggak tahu aku punya pacar. Namun, teman-teman sekelasku tahu dan esok harinya mereka bilang ciee!

Kalau aku? Aku blushing he he he. Aku enggak punya banyak pengalaman pacaran, tetapi Tomy itu seperti danau di tengah padang pasir. Aku tahu agak berlebihan.

Dia sering menemaniku tidur, tentu lewat chat online. Kencan pergi ke bioskop, lalu pulangnya kami makan di kafe dan ngobrol soal film. Ketika kami pulang, dan dia pegang tanganku itu, aku bisa meleleh.

Satu tahun hubungan kami. Aku merayakan ulang tahun Tomy. Tomy merayakan ulang tahunku. Lalu tibalah kami merayakan anniversary dan kami sudah kelas tiga SMA.

Tomy membawaku ke restoran, dan pasti kalian sudah tahu itu adalah cara yang tidak bennar menghabiskan uang orangtua. Anyway, it's really romantic!

Tomy memberiku kalung yang kuyakin pasti mahal dan aku memberinya hadiah paling konyol yang pernah ada. Kupon permintaan Risa! Jadi Tomy dapat tiga permintaan, dia boleh minta apa aja asal masih masuk akal.

Mungkin ini keputusan terburuk yang pernah kulakukan! Tapi, hey! Aku dulu agak bego, jadi ketika Tomy memakai permintaan pertama dengan first kiss, aku enggak nolak. Serius! Aku memang ingin dan pensaran sejak lama rasanya bibir Tomy yang seksi itu!