Hallo my Dear, maafkan Aku karena jarang update. Aku baru selesai memperjuangkan sesuatu. Aku seneng banget hari ini hasilnya keluar dan memuaskan.
Jadi Ayoo baca lagi, ada yang nungguin tuh
Taeyun dan Yoora duduk berhadapan dengan sebuah meja kayu sebagai pembatasnya, duduk diarea Talking Zone yang disediakan Racole caffee yang berhadapan langsung dengan taman bunga milik Yoora.
Keduanya tampak sama-sama ragu untuk memulai. Walaupun sudah ada ratusan kata yang memenuhi kepala masing-masing untuk menjawab beberapa pertanyaan yang kemungkinan akan dipertanyakan.
Masih saling menerka-nerka pikiran lawan. Dan masih saling mengontrol emosi masing-masing.
Sudah berulang kali mulut Taeyun terbuka namun sepersekian detik juga merapatkan kembali bibirnya. Jujur tenggorokannya sudah sangat gatal, lidahnya berulangkali menggeliat ingin mengucapkan barang satu kata. Tapi selalu tertahan oleh egonya. Entah kenapa saat ini hati, pikiran dan tingkah laku Taeyun tidak sejalan.
"Kau penggemar Latte?" tanya Yoora memecah keheningan. Berusaha tidak mengikuti egonya yang sedari tadi bahkan seperti memerintahnya untuk beranjak pergi dari tempat duduknya.
Taeyun tersenyum hambar. Entah mengapa dia merasa begitu payah saat ini. Melihat Yoora bisa melawan egonya, sedangkan ia masih saja terjebak pada permainan virus yang paling berbahaya dimuka bumi ini. "Iyaa, Aku sangat menyukainya, dia sangat memahamiku," jawabnya sambil memainkan sedotan pada gelas berisikan Chaco Latte pesanannya sehingga terdengan bunyi dentingan antara dinding gelas, es batu, dan juga sedotan besinya. Taeyun tidak mengalihkan pandangannya sedikitpun dari gelas Chaco Lattenya, seakan sangat menikmati irama dentingan tidak jelas itu.
"Apa yang ingin Kau katakan?" tanya Yoora langsung pada inti, karena memang dia sudah sangat geram dengan sikap Taeyun yang diam saja.
Bukan karena Yoora marah ataupun tidak suka. Tapi Yoora hanya merasa ia membuang waktu dengan berdiam diri, sedangkan pelanggannya berdatangan. Membuat sifat pekerja kerasnya bergejolak ingin melayani dan melihat pelanggannya tersenyum.
Tapi Taeyun tetap diam, dia bingung harus memulai dari mana? dan bagaimana?. "Pelangganku berdatangan, jika tidak ada yang ingin Kau katakan ijinkan Aku melayani pelangganku," Jelas Yoora tidak tahan lagi. "Silakan, Aku akan menunggumu," sahut Taeyun singkat.
Mata Yoora melebar kaget mendengar perkataan Taeyun yang tetap ingin mengatakan suatu hal padanya. Namun, belum siap untuk melakukannya. Yoora juga tidak memaksa, ia hanya bisa membiarkan Taeyun duduk sendiri di sana. Memandangi taman bunga dengan tatatapan datar. Karena Yoora mau menyerap energi dari senyuman pelanggannya, mungkin itu yang sangat Yoora butuhkan sekarang.
Pelanggan silih berganti, karyawan Yoora sudah mondar mandir berulangkali mengantarkan pesanan pelanggan. Tapi tidak dengan Taeyun yang masih duduk diam dengan tatapan datarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Shine (KTH)
FanfictionKubicara Tentang Rasa Satu hal namun beribu makna Satu kata namun banyak arti Tanpa tau metafora yang pas Dan tanpa tau deskripsi yang pantas Kelabu Aku harap tulisan ini bisa menyampaikan tentang apa itu RASA Sebuah gejolak dalam dada. Tidak dapat...