Again{190804}

40 6 3
                                    

Selamat menikmati, komen kurangnya dimana dan jangan lupa vote nya (itu bintang pojok kiri bawah 😊)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat menikmati, komen kurangnya dimana dan jangan lupa vote nya (itu bintang pojok kiri bawah 😊)

Merasa namanya dipanggil Gongyu mendekat. Namun, sebelum itu ia berpamitan dengan Jira yang masih girang memakai Hodie Couple yang diberikan Gongyu dengan mata bersinar.

"Hyung," sapa Gongyu dengan wajah merahnya. Gongyu sangat salah tingkah, karena merasa tertangkap basah sedang merayu seorang gadis. Walaupun ia tidak benar-benar merayu, hanya memberikan hadiah seperti sewajarnya.

"Cantik," gumam Taeyun sambil memandangi Jira dari kejauhan.

"Aahh, Hyuung, jangan memandanginya terus," protes Gongyu sedikit cemburu. Gongyu memang sedikit sensitif pada lelaki manapun yang mengagumi Jira. Namun, siapa yang bisa menahan diri untuk tidak mengagumi seorang Yoon Jira dengan daya tariknya yang sangat kuat.

Taeyun hanya tersenyum mendengar Gongyu yang protes. Jujur, sebenarnya gadis seperti Jira bukan tipe Taeyun. Ia lebih menyukai perempuan yang bisa menasehatinya, memahaminya, dan perhatian tentunya, yang bisa menenangkan kala ia sedang tertekan. Karena hidup Taeyun dipenuhi dengan tekanan, maka dari itu ia membutuhkan wanita yang bisa menenangkannya. Namun, sekarang ia hanya berusaha menggoda Gongyu, yang dari tadi bahkan tidak bisa berhenti tersenyum.

"Nuna, hari ini kan seharusnya Aku masuk jam 8 malam, dan ini baru jam 7 dini hari, bolehkah Aku pergi mengantar Jira pulang dulu. Aku tidak mau dia menungguku hingga larut malam." Ungkap Gongyu dengan wajah memohon andalannya.

"Bagaimana ini, Aku sebenarnya mau mengajak Yoora-ssi keluar, jika Kau pergi siapa yang menjaga Racole Cafe," sahut Taeyun sebelum Yoora menjawab.

Wajah Gongyu kini mulai tertekuk mendengar ucapan Taeyun. Ia tidak tega menyuruh Jira pulang sendirian dan juga tidak akan membiarkan Jira menunggunya selesai bekerja hingga larut malm, tapi ia juga tidak mungkin membantah atasan walaupun atasannya Yoora sekalipun. Mau bagaimana juga sebenarnya Yoora bukan siapa-siapanya yang bias ia ajak bernegosiasi dengan masalah pribadi seperti ini.

Kini Gongyu hanya memandangi Jira yang sedang berkutat dngan buku-buku pelajarannya, sesekali ia menyedot minuman dinginnya dan memaninkan bolpen ditangannya, kadang menusuk-nusukkan bolpen tersebut pada pipi tembamnya. Entah mengapa itu membuat Gongyu menarik sudut bibirnya yang tadinya tertekuk karena ucapan Taeyun.

"Pergilah!" ucap Yoora.

Gongyu yang mendengar seketika melebarkan matanya, menatap Yoora dan Taeyun bergantian. Taeyun juga mengiyakan dengan anggukan sambal tertawa dan memukul pundak Gongyu yang masih memasang wajah tidak percayanya. "Aku hanya bercanda," tambah Taeyun yang sedikit tertawa gelak melihat Taeyun yang masih memasang wajah terkejutnya.

"Gomawo, Nuna, Hyung," jawab Gongyu yang kini sudah menghilang menuju dapur untuk melepas seragamnya.

Gongyu dan Jira berpamitan, setelah Gongyu menjelaskan pada Jira bahwa ia kan mengantarkannya pulang hari ini. Jira sempat menolak, takut mengganggu pekerjaan Gongyu, namun Yoora membantu menjelaskan bahwa jam kerjanya tidak sekarang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 04, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Be Shine (KTH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang