Bagian 02

7 0 0
                                    

Menemani itu soal Waktu
Melengkapi itu soal Hati
Banyak orang yang bisa saja menamani mu kapan saja, dimana pun kamu mau. Namun ketahuilah, tidak semua orang mampu menerima segala kekurangan serta keburukan mu.

Yah itulah tulisan yang kutulis diselembaran kertas buku bersampul cokelat ini.
Sangat sejuk rasanya udara malam ini didepan teras rumah ku, secangkir ice coffe dan sepiring siomay menjadi teman ku kali ini. Aku memang sangat suka menulis kata-kata tidak begitu ahli namun itu menjadi sedikit hobby.

Entah aku merasakan kesepian atau memang benar sepi, hanya ada suara jangkrik yang ku dengar kali ini. Ku tengok kanan kiri dan ke arah jalan pun tak ada satu orang ataupun kendaraan yang lewat.

"Ngapain teh??" tiba-tiba muncul adik pertama ku yang bernama
Erick Aditya Lesmana

"Duduk. Galiat emang abang?"
Balas ku padaNya, yah benar aku memang memanggilnya dengan sebutan abang agar adik ku yang bontot pun meniru.

"Yaiya tau teh, maksudnya ngapain diluar sendirian pula" Tanyanya sambil menengok kearah kanan dan kiri

"Ya ga ngapa-ngapain, nyantai aja adem disini anginnya" Jawabku

"Udah malem tau. Masuk mendingan ntar masuk angin aja haha"

Adik ku yang satu ini terkenal memang orangnya sangat cuek pada siapapun termasuk aku yang kakaknya sendiri. jika diajak bicara oleh orang baru dia akan berbicara juga namun jika tidak dia akan diam sediam diamnya orang diam namun keperduliannya terhadap keluarga sangat amat ku acungkan jempol.

"Udah masuk sana teh"
Ujarnya sekali lagi padaku menyuruh untuk masuk

"Iyah bentar, abang ngapain disini?"
Tanya ku balik.

"Ya duduk juga sama.
Galiat emang??" jawaban ku tadi dikembalikan olehnya.

"Terserah dah!"
Ekspresi ku datar kali ini

"Haha ko kesel?"
Ledeknya pada ku

"Engga si biasa aja tuh"

"Eeemm bohong tuh"

"Udah ah mau masuk.
Udah malem, Bye!"
Aku langsung meninggalkan adik ku yang baru saja duduk di teras seperti ku tadi

"Okeee"
Sambil asyik memainkan handphone'nya

Waktu semakin malam, kali ini aku rebahkan tubuh ku diatas kasur sambil memainkan handphone ku yang tidak bernotif.

"Tumben kashaf tidak mengabari ku, kemana yah dia? Apa sedang sibuk dengen kegiatannya dipodok"
Gumam ku sambil membolak-balikan menu handphone ku.

Aku sangat faham .. Kashaf bukan seorang yang bisa kapan pun memainkan handphoneNya dengan bebas, dia sibuk dengan banyaknya kegiatan yang ada dipondoknya hanya jika ada waktu luang saja baru ia menyempatkan untuk mengabari ku walaupun hanya menanyakan kabar dan kegiatan ku hari ini.

Tapi, tidak dengan malam ini! Aku dibuat gelisah dengan tidak ada kabar darinya .. Kemana dia?? Mengapa tidak mengabari ku ?? Pertanyaan itu terus berputar dibenak ku sepi rasanya tak ada canda tawa dari via suara kali ini.

***

Tokk .. Tokk .. Tokk
"Teh udah bangun kan?
udah subuh nih"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 30, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Assalamu'alaikum KOPIAH PUTIHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang