Party

209 30 5
                                    

"YUVIN SANA BERANGKAT LES, INI UDAH JAM 3 LOH," jerit bunda dari bawah, sementara yang dipanggil masih asik rebahan di kasur,
"Aduh males banget les, mana pelajaran fisika," keluh Yuvin, tak lama pintu kamarnya di buka secara keras,
"HEH DUDUL AYO LES IH, JANGAN MALES MALESAN," itu Yeri, mengomel sambil berkacak pinggang,
"Males aku yang, fisika ribet, butek otakku," kata Yuvin sambil duduk di ranjangnya,
"Ya salah kamu ngambil ujian pilihan nya fisika, derita kowe hahahah," ledek Yeri,
"Dah sana siap siap, aku tunggu di bawah, 15 menit gak turun, aku gak mau ketemu kamu," ancam Yeri sambil berjalan keluar kamar Yuvin, Yuvin langsung bangkit dari tidurnya, dan bersiap.

(yuvin bucin emang.)

"Yang ayooo, nanti abis les kita belanja," Yuvin merapihkan bajunya, Yeri mengangguk,
"Oke, nanti aku harus banget ikut?"
"Iyolah, harus," Yuvin menggandeng tangan Yeri,
"Kita jalan ya, kan deket," ucap Yuvin,
"Ayo ayo, mumpung sore, gak terlalu panas," Yeri tersenyum, dan mereka berangkat ke tempat les mereka.

---

"Ya allah ya allah, sayang tolong cek palaku, anget gak?" Yuvin berlari menuju Yeri yang ada duduk di bangku tunggu tempat les mereka,
"Hah? gak papa kok, suhunya normal," Yeri memegang kening Yuvin,
"Aku mau mati yang belajar fisika," Yuvin memeluk tubuh kecil Yeri,
"Lebay kamu, salah sendiri gegayaan," Yeri mengelus rambut Yuvin,
"Ini demi mata perkuliahan yang aku pengen yang, hikd mau nangis,"
"Udah ah, ayo katanya mau belanja,"
"Oh iya lupa, yauda yuk, ahelah mana banyak lagi," Yuvin mengerucutkan bibirnya, Yeri menepuk pipi Yuvin,
"Yuk."

---

"Sayang, bagus ini opo iki?" Yuvin mengangkat dua balon berbeda bentuk,
"Apik sing kiri Vin," Yeri menunjuk balon yang Yuvin pegang di sebelah kiri,
"Oke, trus apa lagi? aku gak jago dekor pesta," tanya Yuvin,
"Ini Vin, kertas yang kerlap kerlip,"
"Yowis ambil wae, sisanya kamu yang pilihlah,"
"Oke, mari ikuti aku," Yeri menarik tangan Yuvin.

---

"Sayanggg ayo bantuin aku dong, ambilin sotalip," jerit Yuvin,
"SOLATIP ONENG, KOK SOTALIP SIH," Yeri tertawa kencang,
"Yaudah maap aku lagi ribet ini, tolong woy,"
"Iya iya, nih solatipnya, aku bantu apalagi?" tanya Yeri,
"Bantu bunda siapin mamamnya aja sana,"
"Oke siap pak bos," Yeri masuk kedalam rumah dan membantu bunda di dapur,
"Bundaa, yeri bantu ya?" tawar Yeri,
"Oh iya nih, tolong di tata di belakang ya? di taruh di meja yang ada di gazebo,"
"Oke siap, apalagi bun?"
"Nek udah, kamu kesini lagi, bantu bunda beresin dapur," sang bunda tersenyum, Yeri mengangguk semangat,
"Okay bun, aku bawa ke sana dulu ya," Yeri berjalan riang menuju halaman belakang rumah Yuvin,
"Gimana udah?" tanya Yeri yang sudah selesai menata makanan,
"Uwis kok,"
"Kamu mandi sana, bau asem," Yeri berbicara sambil menutup hidungnya,
"Heh sembarangan, wangi iki loh," Yuvin malah memeluk Yeri,
"YUVIN IH BAU, MINGGIR GAK?!" Yeri berontak dari pelukan tubuh Yuvin,
"Iya iya, galak banget si kowe,"
"Kamu nyebelin," Yeri mendorong Yuvin untuk masuk.

Mbak pinky

mbak pinkyy
assalamualaikum

yo vin?
waalaikumsalam

mbak jadi kan kerumahnya?

oh iya
mbak masih ada kerjaan
bntr lagi ya?

yang penting mba dateng
aku tunggu ya ^^

"Nah udah, sekarang tinggal pesta deh," ujar Yuvin bermonolog.

----

Mas Mingyu dan Dek Yuvin [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang