Mas Mingyu dan Dek Yuvin [✔]

"Sama mas mingyu ya?"

Hari ini Yuvin pulang dengan perasaan gembira, karena sebentar lagi liburan, dan tadi disekolah, teman temannya membicarakan tentang liburan bersama ke Jogja, tentu Yuvin sangat antusias.

"ASSALAMUALAIKUMMM, YUVIN GANTENG PULANGGGG" seru Yuvin sembari menghampiri sang bunda,
"Heh, jangan njerit ngono dek, berisik," Yuvin hanya tertawa,
"Bunda bunda nanti aku mau ngomong sesuatu,"
"Opo?"
"Nanti nunggu mas sama ayah pulang,"
"Yowis, ganti baju sana, terus makan ya," Yuvin menurut dan langsung ke kamarnya, semakin tak sabar menanti kepulangan kakaknya dan ayahnya.

🐾🐾🐾

Malam telah tiba, sang ayah sudah pulang terlebih dahulu, tinggal kakaknya saja,

"Ih mas mingyu mana deh, lama banget,"
"Lagian mau ngomong opo toh le? harus lengkap gitu," keluh sang ayah,
"Ck, ini penting mas mingyu harus tau," tak lama setelah berbicara seperti itu, suara motor mingyu terdengar,
"IH MAS MINGYU PULANG," Yuvin berlari kedepan, dan menyambut sang kakak,
"Assalamualaikum, lah dek tumben," kata Mingyu sambil mengacak rambut Yuvin,
"Waalaikumsalam, gak papa, ayo masuk, aku mau kasih tau sesuatu, penting."

Dan disinilah mereka duduk di ruang tamu,
"Jadi opo? meh ngomong opo?" sang ayah sudah tidak sabar,
"Jadi gini, kan sebentar lagi aku libur, nah koncoku ngajak jalan jalan, ke jogja, 4 hari, gimana boleh?" Yuvin tersenyum lebar, Mingyu menatap bundanya,
"Gimana bun?"
"Mas gimana?" sang bunda bertanya kembali, lalu menatap sang ayah,
"Yah, piye?"
"Terserah,"
"Yuvin, gimana kalo mas Mingyu ikut?" tanya sang Bunda, senyum Yuvin mendadak luntur,
"Kok gitu?"
"Biar kamu ada yang jagain,"
"Bun, aku laki laki, dan sudah besar, aku bisa pergi sendiri,"
"Sama mas mingyu ya? nanti bunda ijinin," Yuvin mencebik,
"Yauda gak usah aja sekalian," Yuvin berjalan kekamarnya,
"Bun, jangan gitu lah ke Yuvin," Mingyu akhirnya bersuara,
"Bunda takut mas, takut ada apa apa,"
"Toh cuma jogja bun, gak papa," kata sang ayah, Mingyu merangkul sang bunda,
"Bun, percaya sama mas kalo yuvin bakal baik baik aja,"
"Tapi mas.."
"Biarin dia pergi sendiri, biar dia dapet pengalaman baru, ya?" bujuk Mingyu, akhirnya sang bunda mengangguk,
"Yowis lah, bunda ijinin, tapi biaya ditanggung ayah, bunda gak mau ngasih Yuvin,"
"Tenang itu urusan ayah," sang ayah menepuk nepuk dadanya sendiri,
"Yauda mas kekamar Yuvin dulu ya," Mingyu menuju kamar Yuvin.

Tok..tokk...tokk

"Dek? Mas masuk ya?" tak ada sahutan, mingyu membuka pintu perlahan, nampak Yuvin sedang bermain game di ponselnya,
"Dek,"
"Apasih mas? sana keluar,"
"Lah kok malah diusir? padahal tadi mas mau ngasih berita bagus,"
"Halah apaan, boong pasti,"
"Dih ra percoyo, yowis lah, tadi bunda udh ijinin kamu, tapi kayanya kamu wis ra minat," Mingyu berjalan keluar, Yuvin mendelik dan berucap,
"SUMPAH MAS?! GAK DI PRANK KAN AKU?!"
"Ya iyolah, tapi ada syarat dan ketentuan berlaku, kapan mangkat?" Mingyu kembali masuk kedalam kamar Yuvin, dan duduk dikursi belajar Yuvin,
"Masih 2 minggu lagi,"
"Hmm yowis, pokonya sebelum berangkat bunda meh ngasih wajangan ke kamu, di iyain aja biar di ijinin,"
"Siap mas, hehe makasih ya mas,"
"Iyo sama sama, mau makan lagi gak? mas mau keluar ni," tawar Mingyu sambil berdiri,
"Engga deh mas, aku mau garap laporan terus tidur, udh kenyang makan masakan bunda,"
"Yowis semangat garap laporan ne," Mingyu keluar dari kamar Yuvin,
"Iyo mas," Yuvin tersenyum lucu, dan sehabis itu Mingyu pergi keluar dari kamar Yuvin.
"Hehe mas Mingyu emang terbaik," kata Yuvin sambil menggarap laporannya.

---

"Hehe makasi mas, i lop mi," -Radhika Yuvin mahendra.

"I love you too.... Pinky :))" -Raka Mingyu Mahendra.

Waw mau dah kalo punya mas modelnya kek mingyu
amat sangat pengertian :(

oke bye lagi, see you again

-aming tampan.