11. khawatir

14 9 0
                                    

Gavin tidak tenang memikirkan syahla yang masih di ruang UGD. Setelah ia sudah siap di tangani gavin langsung ikut menunggu didepan ruang UGD bersama orang tua nya dan orang tua syahla.

Tak lama dokter keluar, menyampaikan kondisi syahla yang sudah di tangani namun mungkin beberapa minggu ke depan syahla harus menggunakan kursi roda karna kaki nya yang masih belum total.

"Sebentar lagi pasien akan di pindahkan ke ruang rawat inap, setelah itu kalian boleh menjenguk nya tapi hanya dua orang bergantian, kalau begitu saya permisi" jelas dokter kepada keluarga syahla dan gavin.

Beberapa menit setelah itu syahla yang dalam keadaan belum sadar di bangkar di bawa beberapa suster untuk di bawak ke ruang rawat. Mereka melihat wajah dan bibir syahla yang pucat membuat siapa pun yang ada di sana merasakan sakit nya.

Zeline yang terus menangisi putri nya di peluk fian. Syahla yang biasa nya paling heboh kini ia lah yang paling diam, diam membisu karna tidur nya.

Mereka mengikuti kemana suster membawa syahla. Zeline Dan fian Mereka pertama kali masuk. Ruangan hening hanya ada suara tangisan zeline di ruangan ini.

"Cepat sadar ya sayang, jangan lama lama tidur nya papa kangen kamu teriak gak jelas di rumah" fian mengecup kening syahla yang terbalut perban.

Sedangkan zeline menggenggam erat tangan syahla yang dingin. Siapa yang tega melihat putri semata wayang nya terbaring lemah. Sebelum keluar zeline mengecup tangan syahla juga dahi nya.

Saat fian keluar dari ruangan gavin langsung mendatangi nya "pak maaf kan saya yang sudah membuat syahla tambah parah" gavin tak berani menatap mata fian, ia menunduk menyesali perbuatan nya.

"sudah lah tidak apa apa ini semua sudah takdir Tuhan, tak ada yang bisa kamu sesali, sekarang masuk lah dan jenguk syahla" sikap fian yang bijaksana membuat diri nya mengerti bahwa tak ada yang harus di sesali. sekarang waktu ia harus menguatkan syahla dari masa kritis nya.

Ia melihat syahla yang sedang terbaring lemah.

"Hay" gavin seolah tak bisa berkata apa pun. "Awal nya mungkin kamu tidak separah ini, tapi karna sikap ku yang ceroboh kamu semakin parah, maafin aku syahla" tak di sangka air mata gavin mengalir di pelupuk mata nya.

"Cepat sembuh ya aku rindu suara mu" gavin mencium kening syahla yang di perban.

3 hari ia lewati tanpa ada syahla di sekolah. Namun saat istirahat ke dua gavin sedang di kantin bersama, namun hp nya bergetar. Ia melihat telpon dari mama syahla cepat cepat ia mengangkat telpon nya.

"Hallo tante"

"Gavin nanti setelah pulang sekolah main ke rumah sakit ya syahla sudah siuman"

"Beneran tante?"

"Ia oke tante tunggu ya"

"Ia tante nanti pulang sekolah gavin ke sana kirim salam buat syahla"

Waktu pulang telah tiba segera gavin mengendarai motor nya menuju rumah sakit. Ia berlari menuju kamar syahla.

Di buka nya pintu kamar syahla, ia melihat syahla yang sedang memakan buah di suapi mama nya "siang tante maaf gavin gak ketuk pintu langsung masuk aja dan maaf juga tante karna gak bawa apa apa untuk syahla" zeline tersenyum karna ia memaklumi kekhawatiran gavin terhadap putri nya.

"Ayo sini duduk gavin jangan berdiri disitu saja" ajak zeline untuk menyuruh gavin duduk di samping syahla "sayang mama tinggal dulu ya, kamu cerita cerita aja dulu sama gavin" zeline pun pergi meninggalkan kamar syahla.

"Gimana kabar lo" tanya gavin

"Ya seperti yang kamu lihat"

"Maaf udah bikin lo makin terluka gini"

"Udah lah gak papa lagian mama juga udah cerita semua nya, oh ia aku baru ingat kenapa ya lena waktu itu dorong aku, padahal aku gak pernah buat jahat sama dia"

"Udah lah gak papa nanti aku bakal cari tau info, btw di kelas kita ada murid baru"

"Hah siapa"

"Gak tau, cowok tapi kami gak dekat, gue juga lupa siapa nama nya"

Jadi selama syahla di rumah sakit ada anak baru di sma mereka, di cowok dan itu sekelas sama mereka berdua. Dengar dengar dia pindahan dari bandung.

"Gue mau ke kantin bentar ya beli minum, gue haus abis lari maraton" ujar gavin sambil memperlihatkan deretan gigi nya.

"Gav ada yang mau gue bilang ke elo"

"Apa" jawab gavin santai

"Yaudah deh lo pergi dulu ke kantin, gue juga beliin ya"

"Yoi"

Terdengar pintu yang tertutup saat gavin sudah keluar dari kamar syahla. Ia bingung harus kah ia mengungkapkan kalau ia akan pergi seminggu ke hongkong untuk liburan semester setelah pengobatan nya ini.

Ia tahu mungkin gak penting untuk memberi tahu gavin tentang ini tapi rasa nya tidak sopan saja karna syahla sudah menjadi teman dekat gavin.

Setelah 10 menit syahla menunggu, gavin kembali dengan membawa jus buah segar. Gavin menarik bangku di dekat syahla "tadi lo mau ngomong apa?" Melihat wajah syahla yang bimbang gavin berkata "ngomong aja kali gue gak gigit, karna gak punya gingsul kayak lo" memang fakta hanya syahla yang memiliki gigi gingsul di kanan dan kiri.

"Gue mau pergi ke hongkong bareng mama, 5 hari" gavin yang sedang minum tersedak "gak, gue gak izinin karna lo belum pulih, pigi kok beda negara, dan lo belum sembuh total"

Syahla memanyunkan bibir nya "gak usah di manyunin tu bibir" tegur gavin "ngapai gue harus minta izin dari lo, tapi tenang aja lo bakal dapet oleh oleh nya kok" goda syahla sambil menaik turun kan alis nya.

Gavin mendekati kuping syahla lalu berbisik sesuatu "kalau ada oleh oleh nya gue bolehin" ucap nya pelan, dengar tenaga yang ada syahla mendorong bahu gavin "yah lo ada oleh oleh nya aja cepat banget" gavin hanya bergaya sok cool.

"Janji ya lo bawain gue oleh oleh, awas aja kalok lo pulang gue gak di kasih sesuatu, gue gak bakal antar lo sekolah selama 3 tahun" syahla heran dengan sikap nya gavin yang menjadi kekanak-kanakan "lo kayak anak anak aja gav, ia janji gue bawain" dengan wajah tersenyum mereka menautkan jari kelingking nya.

Syahla pun mulai pulih, dan hari ini ia sudah siap dengan seragam yang sangat rapih dan wangi parfum 15 semprot😅sangkin semangat nya karna hari pertama sekolah setelah kecelakaan.

Ia turun ke bawah untuk sarapan lalu memakai sepatu di teras rumah. Sedangkan axel sedang mengambil kereta di garasi. Tak lama gavin pun lewat "woy syahla berangkat bareng gue yuk" dengan senyum jahil nya.

"Ah males lu bau belum mandi" tawa syahla pun pecah. "Lo kalok idah sembuh ngeselin juga ya, udah cepat ntar gue bilang sama bang lo" ajak gavin.

"Oke tapi lo janji beliin gue eskrim pulang sekolah dan beliin gue 5 buku, deal"

Tanpa pikir panjang "deal, anak sultan mah bebas" jawab gavin. "Oke let's go" teriak syahla. Setelah ia menaiki motor gavin "bang axel yang ganteng gue pigi sama gavin bauk ya" gavin mengangguk lalu menambahi "ia bang gue jaga kok adek lo" gavin langsung menancapkan gas "eh syahla kok gue ngerasa ada yang gak beres sama ucapan lo tadi" dengan muka santai "ia kan gue bilang gavin bauk"

"Ah lu gak seru" Mereka pun melanjutkan perjalanan hingga sampai sekolah.

Hai readers gimana kabar nya baik kan. Pasti baik dong. Semoga yang vote dan follow penulis nya di berkahi belajar nya dan di limpah kan rezeki oke.

See you next part

Thanks For TwilightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang