12. rasa nya

19 9 0
                                    

Sesampai di sekolah mereka turun dari motor lalu berjalan menuju kelas masing masing.

Saat syahla berjalan memasuki gedung kelas 10 dari belakang gavin menarik ujung hijab syahla.

Syahla sangat hapal siapa lagi yang akan menarik hijab nya kecuali gavin "lo pagi-pagi udah ngeselin ya" bukan nya menjawab ia malah menyapa syahla "pagi neng cantik, mau kemana? Perlu akang anterin gak?" syahla hanya tertawa sendiri mendengar perkataan gavin.

Dengan wajah kesal, syahla menjawab "sejak kapan nama gue jadi neng, nama gue syahla si cantik, si imut, si manis, si unyu, si gemes, si baik" gavin yang mendengar ingin rasa nya ia memuntahkan isi perut nya.

Sadar dengan raut wajah gavin yang ingin muntah "kenapa muka lo gitu, gak senang, gue laporin bang axel ni"

"Huuu tukang lapor, kayak pemimpin upacara aja laporan segala"

"Udah lah gak usah di bahas, kata lo hari tu di kelas kita ada anak murid baru, mana orang nya?" tanya syahla penasaran.

"Belum dateng lo tunggu aja, nanti ke kantin bareng ya gue traktir" mereka sambil berjalan menuju kelas

"Gak biasa nya lo baik"

"Mau gak?"

"Mau deh, lumayan sekalian minta es cream gratis"

"Hmm"

Sesampai di kelas gavin menduduki tempat duduk nya dan syahla menghampiri teman teman nya yang memang berdekatan dengan bangku nya "cieee udah sembuh ni" goda zera ke syahla.

"Hm, ada anak murid baru ya di kelas ini" tanya syahla

"Ia...eh itu dia yang di depan pintu".

Di depan pintu ada seorang pria yang akan memasuki kelas syahla mata mereka saling bertemu tatapan itu mengingatkan syahla pada kejadian masa lalu nya.

Ia memutuskan kontak mata itu lalu berjalan menuju meja gavin dan menarik tangan nya "ikut gue sebentar" dan hanya di balas anggukan oleh gavin.

"Zer kalok guru masuk ntar chat gue" ucap syahla saat mau keluar kelas.

Syahla melewati pria itu tanpa menatap nya, ia hanya fokus pada jalan dan tujuan nya sekarang adalah rooftop favorit nya.

Angin menerpa hijab syahla saat ia duduk sedangkan gavin sedang berbaring dan menutup mata nya mereka saling diam tak ada yang berbicara.

kalau kalian ingat rooftop nya ada di part 6

Tadi syahla sudah mengabari zera jika ada guru yang masuk bilang saja ia sedang di uks, namun hari berpihak pada nya. Satu hari ini freeclass karena guru rapat namun tidak ada yang boleh keluar sekolah.

"Ada yang mau lo ceritain sama gue?" Tanya gavin dengan mata masih terpejam.

Syahla menghirup udara sangat banyak lalu menghembuskan nya "anak baru di kelas kita, orang yang pernah menjadi masa lalu ku" gavin mendengarkan apa yang syahla bilang namun ia diam karena ia tau syahla akan bercerita dengan sendiri nya.

"Orang yang membuat ku mengenal kata senja, momen yang selalu kami habis kan berdua" lanjut nya namun perlahan air mata syahla jatuh.

"Lo tau kenapa waktu itu gue di aceh" gavin hanya menjawab dengan gelengan kepala "karna gue butuh refreshing setelah hati gue lelah mikirin dia, gue capek gav gue capek orang yang gue sayangin dengan tulus namun berpaling dari gue dan memilih orang lain" syahla tertunduk memeluk kaki nya.

Gavin yang mendengar isakan tangis syahla langsung bangkit dan membawa syahla kedalam pelukan nya "apa cinta gue selalu sia sia, setiap malam gue selalu lihat motor dia lewat di depan rumah gue untuk jemput cewek itu, gue rindu gav bisa ketawa bareng sama dia" gavin tau betapa sakit nya itu.

"Lo tau siapa cewek itu?" Tanya gavin di sela-sela isakan tangis syahla.

"Enggak gav, gue males nyari tau nya. Gak penting juga buat gue" tangisan syahla sudah mulai mereda.

Gue bakalan cari tau sya siapa yang buat dia berpaling dari lo. Batin gavin

"Yaudah balik ke kelas yuk" ajak gavin

"Males ah, tapi kalau lo maksa gendong belakang ya" syahla menjulurkan tangan nya seperti anak kecil yang ingin meminta gendong kepada orang tua nya.

Dengan terpaksa gavin menggendong syahla dari rooftop hingga ke kelas namun saat melewati ruangan basket indoor ia melihat pria itu dengan lena.

'Apa ini alasan lena ngedorong gue waktu itu' batin syahla.

Gavin terus menggendong syahla hingga ke kelas "ternyata badan lo yang kecil ini berat juga" ucap gavin.

"Lo gendong syahla dari mana" tanya rizki "dari rooftop" jawab gavin.

"Whaaaatttt" mereka semua terkejut.

"Apa sih yang gak gue lakuin buat syahla" lanjut gavin.

"Cieeeee" sorak semua teman syahla dan gavin.

Akhir nya mereka tertawa bersama, namun syahla seketika berhenti tertawa saat lelaki yang ia hindari masuk ke kelas.

Teman teman nya melihat syahla heran. Gavin yang mengerti kondisi ini langsung membuka suara "guys gimana kalau nanti pulang sekolah kita jalan bareng" ajak gavin.

"Kemana gav?" Tanya ara

"Kalok kita ngumpul di kafe abis itu pulang dan malam nya ke pasar malam" ide itu begitu saja muncul di benak gavin.

"Gue setuju" syahla membuka suara.

Dan yang lain pada mengangguk setuju. Bel pulang pun berbunyi. Semua siswa bergerombol menuju pintu untuk keluar kelas dan langsung pulang, syahla masih membereskan barang barang nya yang tergeletak di meja.

Sandi mendatangi meja syahla "sya" orang yang di panggil hanya diam sambil memasukkan barang barang nya "minggir saya mau pulang" syahla melewati sandi namun langkah nya terhenti saat tangan sandi menggenggam tangan nya.

"Gue tau gue salah di senja itu, aku minta maaf sya, aku nyesel ninggalin kamu" ujar sandi dengan penyesalan.

"Gak urusan gue. Lo udah bagus pergi dari hidup gue kenapa lo dateng lagi. Belum puas lo nyakitin gue, dan cewek yang buat lo berpaling dari gue itu lena? Ia? Jawab gue san" teriakan syahla memenuhi ruangan kelas yang hening karena sudah tidak ada lagi siswa siswi.

Hanya anggukan kepala yang bisa sandi lakukan "selamat san lo udah buat hati gue hancur, tapi sayang nya gue bahagia tanpa lo" syahla meninggalkan sandi namun ia terdiam sejenak saat sandi membuka suara "gue harap lo masih suka senja yang gue kasih, besok temui gue di senja pertama kali" dengan ucapan itu syahla mengerti akan maksud sandi.

Tanpa ada menjawab, syahla langsung pergi dari kelas saat ia jalan menuju gerbang untung lah ada axel di sana jadi dia tidak perlu menunggu taxi lagi dan lagi pun gavin sudah pulang deluan.

"Bang axel" syahla melambaikan tangan, lalu mendatangi axel "yuk pulang, tapi sebelum pulang ke toko buku bentar"

"Lo lagi ada masalah?" tanya axel. Dia sangat tau jika adik nya tidak menjelaskan untuk apa ke toko buku tanpa ada yang di cari, toko buku adalah tempat kembali nya mood syahla.

"Hm, yaudah jalan aja"

Hai semua nya gimana kabar nya baik gak?. Aku harap baik.

Cieee yang bentar lagi tahun baru, hayooo tahun baru sama siapa bisa coment dong.

Dont forget like, comen and follow penulis nya.

Oke see you next part.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 14, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Thanks For TwilightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang