delapan

2.7K 220 6
                                    

Dalam kegelapan jin melihat samar namjoon meletakkan barang atau apa di sofa

Namjoon mendekati jin"kau bisa disini lebih lama kan?" ucapnya dengan suara serak berat tanda ia frustasi

"maksud..huamm...mu?"
"kau disini akan lam- "

BLEDER!!

"HUAHHH......OEKK....OEK...."

¤EOMMA?¤

Tiba tiba petir menyambar berbunyi amat keras membuat siapapun takut dibuatnya. Termasuk seokjin ia menutup kedua telinga dengan tangan sembari jongkok ketakutan. Wajah namjoon nampak panik, bukan karena seokjin yang ketakutan akan tetapi...

"oekkk oekk huwaaaa" panik namjoon membawa bungkusan kecil ke gendongan
Dalam ketakutan seokjin memperhatikan gerak gerik namjoon
"tunggu....itu...." jin terdiam sedetik kemudian ia berlari menuju saklar lampu. Semua lampu ruang tamu itu telah menyala terang segera jin berlari kembali menuju namjoon
"WHATT BAYII!!!" pekik jin keras membuat bayi tersebut menangis kembali
"oek oek oekkkk"
"diam lah kau membuat nya semakin menangis" ujar namjoon dengan nada berbisik
Terlihat namjoon amat berhati hati dalam menimang bayi tersebut bahkan terlihat amatlah kaku

"berikan padaku" bayi kecil nan masih merah sudah berada dalam gendongan jin. Dengan hati hati jin menimang agar bayi kecil itu diam dan tidur. Seokjin merasa bersalah pada sang bayi karena telah membangunkannya

Namjoon memperhatikan seokjin dengan tatapan sulit diartikan. Lesung pipi itu muncul dengan sendirinya, "hey dia sudah tidur mau ditaruh mana?...hey HELLOO" jin menjentikan jari lentiknya kearah namjoon
"eh apa?"
"mau ditaruh mana dia sudah tidur" jin tak menatap namjoon melainkan menatap bayi kecil nan manis itu

"taruh dikamar ku saja kau juga bisa tidur disana"
"huamm...hm ok" tak mau berbicara lebih banyak lagi karena ia sudah sangat letih akhirnya jin berjalan ke kamar namjoon sambil membawa bayi dalam gendongannya

<><><>

Embun nampak membasahi permukaan serta kabut yang nampak menyelimuti kota seoul, udara dingin hari ini mampu membuat bulu kuduk siapa saja berdiri. Untung saja hari adalah hari libur sehingga orang orang memilih berselimutan kembali untuk menghangatkan badan

Namun tidak dikediaman aktor terkenal Kim Namjoon. Pagi ini namjoon sudah berbalut baju tebal namun terlihat santai. Namjoon melihat ke arah kasurnya. Terdapat bayi kecil dan seorang gadis tertidur disana, namjoon memperhatikan wajah tentram polos jin, sebuah senyum indah tercipta di muka namjoon. Namun senyum itu lenyap kala ponsel yang berbunyi

"aish...tunggu disana aku akan keluar" segera namjoon mematikan telepon berjalan cepat menuju pintu keluar kamar tapi ia berbalik kembali untuk mengusap rambut jin dengan lembut

*dini hari kemarin

Setelah sampai di kamar namjoon dengan berhati hati jin meletakkan bayi itu agar tak terbangun lagi

Walau sudah mengantuk jin masih merasa penasaran bayi siapa yang di bawa majikannya "ehhm..bayi siapa dia?" jin menghampiri namjoon yang sibuk mengobtak abrik lemari untuk mencari selimut. "besok saja aku cerita" dengan wajah kecewa jin berjalan menuji sofa yang tersedia di kamar luas itu.

"siapa nama bayi ini?" tunjuk mata seokjin pada sang bayi
"entah...namai saja sendiri" jawab namjoon tak acuh

Mata seokjin sulit di buka lagi. Kepalanya berasa amat berat. Badannya ambruk ke sofa empuk milik namjoon, ya ia terlalu lelah hingga tak sadar tertidur.

Namjoon akhirnya menemukan selimut, yah walaupun kondisi lemari amat sangat berantakan sekarang

Ia berbalik berjalan ke arah sofa, "ck" namjoon mengendong jin pelan agar tak mengganggu tidurnya. Diletakkan lah jin didekat bayi mungil yang tidur menyedot jempol tangannya sendiri

<><><>

Seokjin terbangun dari tidur pulasnya, pemandangan pertama yang ia lihat adalah wajah kecil nan merah si bayi. Segera seokjin bergegas keluar dari kamar namjoon membawa si bayi keluar

"eh yoongi kau ah bangun? Tak seperti biasanya?" yoongi yang tengah duduk manis di sofa ruang keluarga sembari menonton kartun pun menoleh
"hum bosan" ucapan yoongi di-O kan saja sama seokjin

"tunggu...bayi siapa itu?" yoongi yang tadi melihat kartun beranjak mendekati seokjin "EOMMA!!" sumber suara lain menggema di ruang keluarga itu
"eoh hai hobie...sudah bangun tah?" seokjin meletakkan sang bayi di karpet tebal, bergantian mencubiti pipi hobie gemas
"hum eomma sih ga bangunin" ucapnya mengerucutkan bibir, membuat seokjin semakin gemas
"siapa itu eomma ?"

Kedua anak itu mengerubuni si bayi, yoongi nampak penasaran menoel noel pipi si bayi sedangkan hobie menatap bayi itu takut karena masih merah

"panggil saja dia JUNGKOOK"













Tbc...

Hoy aku kembali.... :)
Ehe maaf ini terabaikan, karena dari dulu belum mendapat ide sama sekali :v
Tapi aku berusaha buat mencari kata kata yang pas untuk ini

Jadi kesimpulannya, mohon maaf kalo up kali ini amat sangat berantakan:")

EOMMA? || NamJin GS! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang