BAB 3

119 3 0
                                    

Banyak ilmu yang mungkin kau dapatkan entah itu diamana dan kapan saja, jadi ambilah ilmu itu sebanyak-banyaknya

Kutipan lady Elizia Katrina Standburry Douchess of Wedington
           ----------------*******-----------------

David datang ke ruang operasi setelah meninggalkan Yura dalam keadaan yang sudah terlihat lebih baik.

"anda baru tiba dok?" tanya seorng perawat tapi lupa namanya siapa

"ehmm iya, bagaimana keadaan pasiennya ?" tanya david sambil mengambil Rekam medis pasien yang akan di operasi tersebut

"vital sign semua normal dok"

"kalau  begitu masukan pasiennya, apakah dr residennya sudah datang?" 

"sudah dok" jawab perawat itu sambil meninggalkan david menuru ruang pre op (ruangan dimana pasien sebelum masuk ke ok harus berdiam dulu di ruang pre op)

operasi yang dilakukan David berjalan hampir 2 jam , setelah selasai melakuakn pemasangan plat dan screw david meminta residennya melanjutkan oprasi itu, sadangakan ia kembali ke ugd tempat Yura di rawat

" Kau sudah merasa baikan?" Tanya David saat melihat yura sedang bermain game
"Lumayan dok, terimakasih sudah membantu saya" Yura menjawab sambil meletakan handphone nya
"Ngomong-ngomong ini rumah sakit diman ya dok?? Maksud saya namanya" tanya Yura penasaran sambil menatap sekelilingnya
" Ini rumah sakit daerah Usada" kata David santai
" Are you serious?? Tanya Yura ternganga

David hanya menaikan satu alisnya heran dan juga mengangguk tanda mengiyakan perkataan Yura
"Kau baik2 saja?" Tanya David
"Oh ya kau sudah boleh pulang, tapi mengingat kondisimu sebaiknya kau beristirahat" David mengingatkan Yura
"Ehmm baik dok" jawab Yura merasa ada sesuatu yg mengganjal di hatinya
" Kau akan pulang kemana?" David bertanya saat dia mengetahui isi pikiran Yura
"Saya belum tau dok" jawab Yura murung
"Kau mau tinggal di rumah saya? Kebetulan saya jarang tinggal disana, dari sini sekitar 3 menit, atau lebih tepatnya dekat rumah sakit sih" David tersenyum tulus kepada Yura
"Bagaiman kalau saya menyewanya dok?, Saya tak ingin merepotkan anda" tawar yura
"Terserah kau saja" David tak ingin melanjutkan perdebatan mereka karena mommy dan kakaknya selalu membuat ia sadar jika laki-laki tak akan pernah menang berdebat dengan para  wanita. David meninggalkan Yura untuk mengurus kepulangan wanita tersebut.

Kemudian ia mengajak Yura ke rumahnya yang hanya berjarak 2 blok dari rumah sakit tadi, rumah yang elegan dan juga minimalis
"Ini rumahku, kau dapat menggunakan lantai bawah, dan di atas adalah kamarku namun aku jarang kesini bahkan hampir tak pernah kecuali ingin menyendiri" David menjelaskan sambil mengantar Yura ke kamarnya dan meletakan koper wanita itu
"Dapur ada di sebelah selatan fasilitasnya lumayan lengkap "sambil menunjukan "kau bisa menggunakannya, tapi saat ini tak ada stok makanan maklum seperti yg aku katakan tadi aku jarang disini"
Yura masih melihat-lihat rumah
"Ehmm dok mengenai sewanya bagaiman?" Yura bertanya seakan ia tak akan mampu untuk membayar sewa rumah tersebut
"Saya akan menghitung 1 kamar saja karena hanya 1 kamar yang kau sewa jadi sewanya 500rb per bulan bagaiman?" Tawar David
"Anda serius dok? Bukanya terlalu murah?? Yura heran dengan harga yg di berikan oleh david
" Anggap saja sisanya sebagai gajimu untuk mengurus rumah ini, karena aku tidak sempat melakukan hal-hal seperti itu"
Setelah menyetujui harga itu David meninggalkan Yura menuju rumah Kakaknya, karena baginya Yura mungkin saja akan memebrikan dampak yang aneh padanya, lagi pula di rumah kakaknya ia bisa mendapatkan makanan gratis
"Tolong rawat rumah ini ya" David meninggalkan Yura di depan pintu

Yura tak dapat menahan senyum tulusnya. Namun fokusnya teralihkan saat ia mendengar handphone nya berbunyi. Terlihat panggilan dari "ayah"
"Selamat malam yah" jawab Yura sambil menuju ruang tamu rumah itu
"Kau baik baik saja nak? Tanya ayah yura di seberang
"Iya yah, aku baik-baik saja, mungkin ini adalah keputusan terbaikku"
"Oke tentu saja, ayah akan menjadi pengacaramu selama proses perceraian" ayah yura terdengar sedikit emosi bagaimana tidak putrinya dibawakan selingkuhan suaminya dan langsung di berikan surat cerai, ayah mana yang takan akan marah
" Terimakasih yah, oh iya kau tau aku mendapatkan pekerjaan di rumah sakit Usada?" Kata yura bahagia
"Selamat nak, semoga ini merupakan lembaran yg baru untukmu, oh ya kau tinggal dimana?"
" Emm aku dirumah temanku yah, kebetulan rumahnya berada di dekat rumah sakit, jadi tak perlu berkendara yah, oh ya aku menjual motorku ya karena semua perhiasanku diambil oleh dia" kata Yura seakan menyesal dengan keputusannya
"Tenang saja jangan pikirkan itu, besok aku akan menjemputmu dan kita akan pilih motor yang paling kau inginkan" ayah yura tertawa memaksa seakan ia berusaha menguatkan anaknya
"Terimakasih yah" yura menahan air matanya yg seakan ingin keluar
"Sama-sama putriku sebaiknya kau istirahat" agar kau bisa memulai hari esok dengan lebih baru

My Sexy DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang