BAB 8

65 1 0
                                    

Setiap wanita juga perlu melihat laki-laki tampan karena bagi kami itu hanya hiburan semata, berbanding terbalik dengan para pria yang melihat perempuan cantik langsung ingin memiliki

"Ledek Lady Elizia Katrina Standburry pada suaminya "

Dalam perjalanan pulang tak satupun dari mereka yang berbicara sampai mereka tiba di suatu mansion yang sangat besar
"Ini yang anda maksud rumah dok?" Tanya Yura mengagumi seni bangunan kuno pada arsitektur mansion tersebut. David yang tak menjawab malah langsung membukakan Yura pintu namun yura yang tak pernah dilayanian seperti itu langsung membuka pintu mobil sendirinya membuat mereka kembali bertabrakan
"Lain kali tak usah membukakan aku pintu, aku bukanlah wanita manja seperti di film-film yang harus menunggu pemeran laki-lakinya membukakan pintu mobil" cerocos Yura
" Terserah kau saja" kata David singkat
Mereka segera memasuki mansion tersebut dan langsung di sambut oleh kepala pelayan yang bernama Anne.
" Anda sudah pulang tuan, dan kau pasti Ms. Yura her Grace tadi menelpon saya jika akan ada seorang tamu yang akan datang dan koper Anda sudah berada di kamar anda" Anne tak memberikan Yura menyela pembicaraan mereka sedangkan David langsung menuju kamarnya, membuat Yura kesal karena dari tadi ia merasa di cueki

"Dokter David bisakah kau katakan apa salahku sehingga kau tak ingin berbicara denganku" teriak Yura saat David akan menaiki tangga, seketika langkah David terhenti dan berbalik menuju arah Yura
"Kau yakin tak tau salahmu apa?" Tanya David semakin mendekat dengan tatapan dinginnya. Membuat suasana ruang tamu menjadi dingin
"Oke aku akui aku salah karena kejadian tadi aku tak akan meminta kau melakukan hal konyol, bibi An bisakah kau mengantar ku ke kamar? Yura beralih ke Anne yang tampak sedikit gugup karena baru pertama kalinya David menatap seseorang dengan sangat dingin.
" Jangan mengalihkan pembicaraan Yura" kata david lagi
"Aku tak mengalihkan pembicaraan, aku hanya menginginkan jawab pasti bukan ambigu seperti itu" kata Yura lagi, kali ini Anne menyadari situasinya ia segera mengundurkan diri dan memerintahkan agar semua pelayan yang memperhatikan pembicaraan tuan mereka untuk mengosongkan ruangan tamu itu.
"Baik jika kau ingin jawaban tapi jangan salahkan aku jika kau akan membenciku" David mendekati yura sehingga ia berada di depan Yura
"  aku tak tau apa yang aku rasakan ini apa tapi saat aku tak melihatmu jantungku tak berdetak seperti seharusnya, aku terus merasa kwatir dengan keadaanmu dan saat aku melihat mu di depanku aku bahagia dan jika aku bisa memilih aku ingin kau selalu ada di sampingku" kata David memegang tangan Yura
" Tapi dok saya seorang single mother tak pantas orang seperti anda mengharapkan saya seperti itu" yura menunduk karena ia tau ia merasakan hal yang sama dengan apa yng dirasakan David
"Dengar Yura aku tak akan mengulanginya karena aku akan berbicara hanya satu kali, aku menerima kau apa adanya dan aku menganggap bayimu adalah bayiku entah kenal aku merasakan apa yang bayimu alami di dalam sana, itu membuatku sangat nyaman, memang siapa yang bisa menentukan pantas atau tidak, saat kau tadi mengucapkan aku seksi" kata David terhenti saat tangan Yura menutup mulut David
" Dokter jangan katakan itu, saya malu" yura semakin tertunduk setalah melepas tangannya dari David
" Wahh... Oke aku lanjutkan, aku hanya laki-laki biasa yura, aku juga mempunyai kebutuhan seperti laki-laki normal, mendengar kau mengatakan seperti itu membuatku sedikit ehmm.."
"Maksudmu terangsang?" Goda yura menggoda David
"Kau.. jangan katakan hal itu" kali ini malah David yang wajahnya memerah
"Well apa yang aku lewatkan?" Tanya Theo dari arah pintu samping
" Kau merusak moment kami" David kesal dan melepaskan tangan Yura berlalih untuk merangkulnya
Theo yang di beri kata2 seperti itu mendengus kesal
"Yura kopermu sudah ada di kamar, dan kamarmu berada di samping kamar David, kak kau mau aku yang mengantarnya?" Tanya Theo memancing David lagi
"Apa kau ingin aku menggantung mu?" Ancam David
"Aku jadi heran sebenarnya yang hamil itu yura atau kau sih kok sensitif banget" Theo meninggalkan pasangan itu
"Apakah Theo benar?" Tanya David pada yura, Yura malah tertawa dengan kencang melihat tampang bertanya david yang terlihat lucu, namun tawanya berhenti saat bayinya menendangnya cukup keras
"Aduh" yura langsung memegangi perutnya
"Wah aku punya pendukung ternyata" david mengelus perut Yura berharap gerakan itu dapat menenangkan si bayi
"Berhenti dok, kau terlalu membuat nyaman , bisakah aku ke kamar pinggangku mulai sedikit bermasalah jika terlalu banyak berdiri" sela Yura mengalihkan perhatian David darinya
" Ah aku lupa, kau yakin tak ingin memeriksa pinggangmu itu?" Tanya David sambil berjalan menuju tangga
"Bukankah kau seorang dokter? Harusnya dok tau kalau keluhan ibu hamil itu bermacam-macam aku hanya mengalami sakit pinggang dan itu hanya terjadi saat aku lama berdiri, yura mencari pegangan tangga namun david malah memegangi tangan Yura membantunya naik tangga hingga mereka sampai di depan kamar Yura
"Ini kamarmu, istirahatlah kau bisa makan malam jam 7, kami biasanya akan berkumpul di sana untuk makan malam"
Yura mengangguk, namun David malah ikut masuk ke kamar Yura
"Ehm dok apa yang kau lakukan? Tanya yura bingun
" Aku akan menunjukan fasilitas kamarmu" david menjelaskan apa saja yang dapat Yura nikmati di kamarnya sampai akhirnya mereka berhenti dedepan sebuah pintu kecil yang menurut tebakan yura merupakan pintu penghubung
" Pintu ini langsung menuju kamarku jika terjadi apa- kau bisa langsung kesana bahkan tanpa mengetuknya" penjelasan David membuat Yura terlihat bingung Sedangkan David malah nyengir tak jelas
"Sebaiknya sekarang kau istrahat aku juga ingin merebahkan badanku" David melewati Yura menuju pintu penghubung dan Yura langsung menutupnya, Yura memegangi jantungnya dan langsung menuju tempat tidurnya mulai merebahkan tubuhnya pelan-pelan karena pinggang Yura akan protes jika ia langsung menjatuhkan dirinya di kasur"

My Sexy DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang