Special W

8. Kau dan Aku

Ong Seongwu

Aku merasakan kekosongan sesaat melihatnya sedang tertawa bersama perempuan lain.
Dengan dalih sudah terlalu sore dan janji membantu ayah menutup toko aku ijin pulang dulu.

Setelah membujuk Jihoonie dengan gigih akhirnya ia setuju aku pulang dengan syarat diantar oleh supirnya. Jadi mau tak mau aku menyetujuinya.

Sepanjang perjalanan aku masih merasa kosong. Diumurku ke 20 tahun ini, belum pernah aku merasa sekosong ini. Dan setiap mengingat senyumnya ditaman itu membuat hati ku nyeri.

Dan itu tak kunjung membaik hingga 2 hari ini. Aku tidak konsentrasi dengan tugas materi yng diserahkan profesor hari ini. Berulang kali aku harus menghapus dan mengulang ketikan.

Tok..tokkk

Suara meja ku terketuk dan membuat ku reflek mendongak. Terlihat jihoon disana tersenyum. Aku membalas senyumnya,tp entah bisa dibilang senyumna atau tidak karena aku hnya berusaha menarik ujung ujung bibirku.

"Apa aku mengganggu?"

Aku menggeleng sambil close program dikomputer.

"ehmm... Bagaimana jika kita minum patbingsu di cafe depan"

Patbingsu adalah minuman favoritku.
Tapi entah kenapa semua tidak terasa menggairahkan.

2 porsi patbingsu sudah dihidangkan

"Wahh... Lezatnya" ucapku agar jihoon tidak melihat kegundahan ku

Tapi nyatanya tangan ku tak bisa diajak bekerja sama. Sendok yang kuraih selalu terjatuh. Aku merasakan genggaman tangan jihoon. Aku menatapnya balik dan seulas senyum masih terukir disana.

"Jangan seperti ini Ongie~ya" ucapnya lembut

Sedikit kehangatan menyelimuti hatiku. Aku tersenyum dan mengangguk.

"aku baik baik saja hoonie" tenang ku

Untuk sesaat kami hanyut menikmati patbingsu itu dengan saling senyum. Betapa indah bukan memiliki seseorang yang memahamimu.

"Haiii gadis gadis manis. Mau bergabung dengan kami?"
Ketenangan kami terusik dengan kedatangan 3 orang pria tak dikenal

Jihoon cuek masih menikmati minumannya.

"Come on girls... Meja kami disebrang sana" entah mereka yang tidak sopan atau kami yang terlalu sopan. Ia sudah memegang tangan jihoon dan membuat tatapan jihoon ngeri.

Mereka menemukan moment yang salah. Aku sedang tidak berniat untuk meladeni orang orang macam mereka.

"Lepaskan tangan teman ku" pinta ku sambil memegang meja menahan marah

"ayooo lah jangan malu malu. Kami yang akan traktir" ucap pria yang memakai topi biru sembari meletakkan tangannya dipundakku. Aku melihat mata jihoon tampak mengerikan.

"Aku bilang....!!"

Braaaakkkkk

Tetiba ketiga pria itu tersungkur menabrak meja sebelah kami. Sungguh aku tidak punya kekuatan supranatural yang membuat mereka terpental hanya dengan memikirkannya.

"Kalian tuli!! Dia minta melepaskan tangan. Dasar lelaki kurang ajar" terdengar suara seorang gadis yang tepat dibelakang kami

Sesaat aku merasa dejavu, gadis ini sangat familiar.

"Pergi sekarang atau aku habisi kalian semua" ucapnya sambil mengangkat kaki seeprti hendak menendang

Ketiga pemuda itu akhirnya lari keluar sambil mengumpat. Gadis itu merapikan meja sebelah kami dan meletakkan beberapa lembar uang

"maaf merusak property cafe. Aku sudah membayarnya"

"ehmm... Maaf nona, terimakasih sudah membantu kami. Perkenalkan aku Ong Seongwu " ucapku menunduk memberi salam

Ia membalik badan dan menatapku.

"dan ini teman ku jihoonie" kenalku selaras menatap jihoon yang entah kenapa ekspresinya mendadak was was. Dia adalah pencinta gadis manis, tak biasanya ia anti seperti ini.

"Haii.. Kenalkan!! Aku Yoo Seonho" ucapnya tersenyum padaku dan mengulurkan tangan.

Detik berikutnya hatiku kembali nyeri. Akhirnya aku mengingatnya.

Dia....

Gadis yang tertawa bersama Kang Daniel

.
.
.
.
.
.
.
.

To be Continue

Haiiiiii... Aku kembali..

Maaf pendek ya..
Saingan si Uwu dah muncul nih. Bisa bayangin kan manjanya seonho😁😁

Lets vote and comment yaaa sheyeng!!😘😘

Biar cepat semangat nulis lagi.

From. Wii ~ yang matanya sudah 5 watt kalo habis minum obat