Aku menaiki tangga dengan malas, Ewil berteriak manja dari ruang tamu. Aku hannya melambaikan tangan dan tersenyum, hari ini rasanya sangat melelahkan. Belum lagi aku harus membuat makalah untuk olimpiade sains, harusnya ini tugas Bilal. Berhubung tidak ada flasdisk jadi aku harus membawa pulang laptop sekolah, jika kalian berfikir orang cerdas hidupnya lancar kalian salah. Kami sama seperti kalian, kami bisa bingung, bisa lupa, bisa badmood, bahkan putus asa.
Terkadang aku iri dengan orang yang selalu bisa tersenyum dalam keadaan apapun, sementara aku hanya bisa menjadi diri sendiri dirumah. Dan sekarang aku ingin mandi, menikmati aroma lavender dari kamar ku. Aku merebahkan tubuh memandangi langit-langit kamar, kusambar hp ku yang penuh notifikasi. Ada banyak pesan dari grup dan yang membuat ku terkejut adalah,
Bayi Besar : hey
Bayi besar : apa kau sudah pulang.
Bayi besar : balas pesan ku atau ku bakar tumpukan nove alay mu itu.
Bayi besar : ini sudah melewati jam pulang sekolah bocah, dimana kau.
Tak lama masuk notifikasi baru.
Bayi besar : di read saja kah?
Aku : berisik 😤
Bayi besar : aku mendapatkan proyek itu 😜
Kalian harus tau betapa senangnya aku, aku sampai melompat dan berlari ke kamar kak Sam. "Heh, buka pintunya" aku berteriak sambil memukul-mukul pintu kak Sam, gantungan kayu yang dulu kupesankan untuknya kini lepas dan bergantung miring. Siapa peduli, "buka atau ku jebol pintu kamar mu heh" tidak ada jawaban, ada panggilan masuk dari hp ku. Kak Sam,
"Aku dibawah, suaramu seperti bis telolet. Berisik" wah wah wah kakak ku ini memang perlu disunat lagi.
"Tunggu disana, kau akan dapatkan balasan hinaan mu itu bayi" sambungan telfon putus, aku berlari menuruni tangga menuju keruang terbuka didekat kolam. Tara coba lihat siapa yang ada disitu tertawa dengan pipi memerah, ada ayah dan ibu yang berkicau bangga kepadanya. Aku berlari dan menghambur kepelukan kak Sam.
"Tidak sia-sia doa ku selama ini" aku berada dipelukan kak Sam dan menepuk pundaknya seperti seorang teman.
"Haha" dia tertawa lepas. "Tuhan tidak pernah mendengar doa dari orang yang malas mandi" lalu mengacak-acak rambutku.
"Hey, apa kah kakak tidak menghirup aroma sabun srawbery ku" ku tunjuk dadanya, "aku kecewa, sekarang saudaraku jadi sombong" jawab ku kesal.
"Tidak-tidak, aku sedang baik hari ini. Aku akan traktir es krim, bagai mana?"
Lihat, dia sangat tau kesukaan ku tapi tentu saja aku tidak tergoda."Dapat proyek besar dan hanya mentraktir es krim?" aku mengangkat alis memasang ekspresi mengejek.
"Baiklah jika tidak mau, paket ini akan ku sumbangkan pada rumah singga"
Dia mengangkat kardus paket yang masih terbungkus rapi, aku berkata 'apa' tanpa suara. "Bukalah jika ingin tau" dia melempar paket itu padaku, berat. Aku penasaran."Wah,,, gila. Ini gila banget"
Aku terperanga dengan apa yang ku lihat, sebuah novel karya penulis kesukaan ku di wattpad yang ingin sekali ku beli ada disitu. Sebenarnya novel ini ditulis di wattpad hanya saja ceritanya dibuat menggantung, kalian tau aku sampai melempar hp ku karena penasaran. Di gramedia yang kudatangi novel ini belum ada, aku mencari info dan ternyata dijual di salah satu aplikasi shop. Aku menyerah, tau kenapa? Aku tidak punya media sosial, hp canggih dengan fitur sepuluh kali zoom yang ku punya hanya berisi whatsapp, wattpad,dan panduan muslim. Jangan menertawaiku, aku tidak suka kehidupanku terekpos oleh orang lain.Oke kembali pada buku-buku bagus ini, aku sampai ingin menangis.
"Terimakasih" ujar ku dengan suara dalam yang menahan haru "kau memang yang terbaik" aku menciumi pipi kakak ku.Ewil menangis, tau mengapa?
Karena dia merasa diabaikan hahaha, ibu merangkul dan memangkunya sambil membisikan mantra gaib yang seketika membuat Ewil terdiam. Ahhh Ewil ku, aku tidak bisa membayangakan bagai mana nanti jika dia menjadi tulang punggung keluarga. Apa akan terua menangis seperti bayi hahah, sumpah aku senang sekali sampai ingin terus tertawa."Untuk es krim yang kau tawarkan, aku terima" aku menyeringai manja pada kak Sam ku, dia tergelak. "Kapan?" tanya ku lagi.
"Kita hanya punya waktu sore ini, cepat ganti baju mu" sekarang ekspresinya seperti ingin menangis, ada apa, bukan kah ini hari bahagianya. Ah terserah, aku mengangguk lalu bergegas ke atas mengganti baju ku. Bukannya aku tidak peduli pada saudaraku, hanya saja menurut ku orang butuh privasi untuk masalahnya.
Saat ditangga aku teringat sesuatu "astaga,aku harus bicara pada ayah" kutepuk dahiku dan berbalik badan untuk turun, tapi aku tidak mau merusak moment bahagia keluargaku. Ahirnya niat itu ku ralat.
Aku sudah siap dengan gaun biru tua selutut dengan rambut lurus tergerai, ku jepit poniku ke belakang. "Beres, es krim tunggulah aku" aku tersenyum mengamati penampilan ku didepan kaca, tolol memang. Berbicara dengan bayangan di cermin, tapi cermin adalah hal terjujur didunia. Dia akan menampakan siapa dirimu dan bagai mana kamu tanpa ditutup-tutupi, bahkan cermin tidak akan menampakkan bayangan tertawa saat kamu menangis.
Kami menyusuri jalan raya yang cukup padat, aku dan Ewil tertawa menonton kelakuan konyol patrick bersama spongebob. Sementara kak Sam hanya melirik dan sesekali tersenyum sambil mengusap kepala Ewil, matanya tidak bisa menutupi kesedihan dengan bahagia yang dibuat-buat itu.
"Kenapa" kusentuh bahu kak Sam, dia kaget, melamun? Apa yang dia fikirkan berkendara bersama dua adiknya sambil melamun.
"Tidak" dia menggeleng tersenyum sok manis dan mengedipkam matanya, kuputar bolamataku malas dan membuang muka kearah jendela.
Dari sini aku seperti melihat Harum, dia dibonceng dengan motor vespa lucu yang manis, seseorang didalam helem itu terlihat tegas dan berwibawa. Terulas kebahagian dari wajah Harum, aku membuka kaca untuk menyapanya tapi terlambat lampu lalulintas sudah hijau. Ku hela nafas berat, mobil kami melaju meninggalkan mereka. Dilihat dari depan sepertinya aku tidak asing dengan postur tubuh lali-laki itu, laki-laki itu seperti ingin membuka helemnya. Aku penasaran sampai tubuhku berputar kebelakang, Ewil merengek karena terjepit dan hp nya jatuh. Ahhh dasar Ewil, jika sempat akan kubelikan botol kaca jumbo seukuranya dan akan ku hanyutkan dia kelaut bersama botol itu.
Aku mengambil hp ku yang dijatuhkan Ewil dan berbalik lagi untuk melihat orang itu, terlambat sudah ada mobil boks besar dibelakang kami. Ku tepuk dahi Ewil karena kesal, tapi dia masih asik dengan dunia bikinibothomnya spongebob.
Hola,,, siapa ya yang ngebonceng Harum wkwk
Terus kenapa kak Sam sedih, bukanya sebentar lagi dia akan menggalih tambang uang heheh
Jangan lupa like nya yah, dukungan suara kalian itu berharga guysss 😍😍😍
KAMU SEDANG MEMBACA
Confused
Teen FictionPintar berprestasi cantik Gak ngejamin lo bisa ngerasain yang namanya punya sahabat. Tapi bersama dia, gue bisa ngerasain yang namanya diposisi sahabat, pacar sekaligus,,, Istri.