ℙ𝕚𝕖𝕔𝕖 𝕆𝕗 𝕐𝕠𝕦𝕣 ℍ𝕖𝕒𝕣𝕥
-
𝕄𝔼𝔻𝕌ℤ𝔸, 𝔾𝕠𝕠𝕕𝕓𝕠𝕪𝕤❦
terdengar cicitan burung dari luar yang menandakan hari penuh kejutan sudah dimulai. tetesan embun samar-samar terlihat di jendela kaca. aroma lilin vanila menguar ke seluruh penjuru ruangan. dua insan Tuhan berada di dalamnya. bergelung hangat di bawah selimut. tidak menyadari bahwa matahari telah menampakan wujudnya sejak satu setengah jam yang lalu. terlalu asik di pelukan satu sama lain.Tok! Tok! Tok!
"Tay! bangun! udah pagi! mau Mama siram pakai air panas hah?" hari penuh kejutan. pagi-pagi sudah diancam akan disiram air panas.
pemilik kamar tersebut pun akhirnya bangun. "udah bangun Ma!" mengacak-acak rambut hasil tidurnya semalam. bahkan dengan rambut berantakannya pun pasti akan ada orang yang tetap memuji ketampanan lelaki ini.
Tay - pemilik kamar-menatap sisi kiri tempat tidurnya. terisi seorang manusia berjenis kelamin laki-laki. tersenyum melihat wajah tidur adiknya lantas mengusap rambut hitam legam tersebut dengan sayang. memutuskan untuk bangun, Tay pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
merasa bagian kasur disebelahnya kosong, New membuka mata perlahan. mengucek mata sembari menyesuaikan cahaya matahari pagi yang jelas-jelas berbanding terbalik dengan cahaya bulan malam kemarin.
"mungkin kak Tay lagi mandi," - New
15 menit kemudian Tay keluar dari kamar mandi, dengan handuk kecil di atas rambut basahnya.
"kakak kok gak bawa New ke kamar New?" Tay menghampiri New di kasur lalu duduk di pinggirannya. menatap lembut adik kesayangannya itu. "kamu nya udah terlanjur pules tidur, dek. kakak ga tega bangunin kamu."
New hanya mengangguk, tidak ingin melanjutkan pembicaraan, beralih membenamkan kepalanya di dada Tay. menghirup dalam-dalam aroma citrus yang menguar dari badan kakak laki-laki nya itu. Tay lantas mengusap rambut New dengan lembut, mencium pucuk kepala adik yang lebih muda 2 tahun darinya itu.
"turun yuk. Mama udah selesai buat sarapan kayaknya,"
bukannya melepas pelukannya, malah semakin ngusel ke dada sang kakak. "gamau. mau peluk kak Tay aja." Tay terkekeh mendengar jawaban sang adik.
"peluknya lanjut nanti. kakak gak akan kemana-mana."
New dengan berat hati melepas pelukannya. keduanya lalu keluar dari kamar menuju meja makan di lantai bawah. mendapati sang Mama sedang menata piring berisi makanan, dengan sigap New membantu.
"eh anak-anak Mama udah bangun. sarapan dulu ayo,"
ibu dari kedua anak tersebut menyuruh anak-anak nya sarapan dengan lembut, melupakan fakta bahwa dirinya mengancam anak tertuanya dengan air panas.
"minggu depan New udah masuk kuliah. jagain adik mu yang bener. bulan depan Mama liat New lecet sedikit aja, kamu siap-siap aja Tay."
"ma, New kan udah besar, masa iya harus dijaga kak Tay. kak Tay juga pasti punya hal lain yang harus dilakuin,"
"yang harus Tay lakuin itu ya jagain kamu, New."
New hanya menghela nafas, tidak mau berceloteh tentang masalah jaga menjaga. Tay sebenarnya tidak keberatan menjaga New full 24/7, tapi hanya saja New yang merasa kalau dia sudah cukup dewasa untuk tidak dijaga ketat oleh sang kakak.
"mama mau ke butik dulu. nanti siang kalian ada plan keluar rumah?"
"gramedia, Ma. cari buku tulis baru buat New,"
"okay. pake ATM kamu dulu ya Tay. kalo gak cukup, bilang ke Mama. nanti Mama transfer."
"siap 86!"
< sudah di revisi >
KAMU SEDANG MEMBACA
smiles could bleed | taynew
FanfictionTay Tawan dan New Thitipoom, sepasang kakak adik, saudara, teman, sahabat, dan segala relasi lain yang mengartikan dua orang yang saling menyayangi dan mengerti satu sama lain. (bxb, homo, incest, fluff, angst) -discon-