pagi ini Tay Tawan terlihat suram. terlihat kantung matanya menebal, wajahnya terlihat kusam, bilang saja kurang tidur. dirinya stress memikirkan hal-hal untuk hari ini.
semalam New memaksa tidur di kamar kakaknya itu. Tay hanya mengerjakan tugas, ya hanya. alasan saja terlihat fokus mengetik di laptop, jauh di dalam otak seorang Tay Tawan, dirinya memikirkan bagaimana nasib adiknya besok.
i mean, New sudah besar. bukan seharusnya Tay mengkhawatirkan adik kecilnya separah ini, padahal hanya masuk hari pertama kuliah. bukannya Tay tidak percaya New, dia tidak percaya teman-temannya yang akan mengospek New. karena mereka tau New adalah adik dari seorang Tay Tawan, bukannya menghormati, mereka pasti akan jelas menggoda dan menjahili New. setidaknya itu yang ada di pikiran Tay tadi malam.
"kak Tay, for thousand times! New oke! cuma ospek doang. teman kak Tay gak akan mungkin separah itu,"
"mereka separah itu, New!"
New hanya menghela nafas. New dan Tay sebenarnya sudah berada di depan gerbang kampus sejak 15 menit yang lalu. tapi Tay tetep kekeuh tidak membiarkan New pergi, beradu argumen di depan banyak mahasiswa baru.
"dah! New mau masuk! kak Tay mau telat masuk kelas hah?"
"iya deh. inget, hati-hati, jaga diri, always minum air putih, kalo ngerasa sakit bilang pembina mu. okay?"
"okay ka Tay. dah, New masuk dulu. bubye!"
"nanti jam makan siang kakak samperin"
New hanya membulatkan jarinya, membentuk lingkaran, tanda setuju. daripada kakaknya nanti malah merocos lagi. kupingnya nanti terbakar.
New masuk ke dalam kampus dengan perasaan takut. sudah jam 08.13, jelas telat. berjalan dengan langkah pelan, takut ternotice oleh seseorang.
"kamu! tas hitam! masuk ke barisan sekarang!"
baru saja masuk beberapa langkah, dirinya sudah terpanggil. New tidak bisa menjamin kalau hari ini dia akan beruntung. paginya saja sudah sial, bagaimana sisa harinya untuk hari ini.
"maaf ka. Saya tela-
"maaf maaf! kamu kira kampus ini punya bapak mu hah?! berani-beraninya telat di hari pertama. siapa nama kamu?"
seorang pemuda, yang New duga sebagai kakak tingkatnya itu terdengar sangat galak dan tegas. begitu juga dengan penampilannya. kaos putih dilapisi almamater kampus dan celana jeans.
"nama s-saya New T-thitipoom, ka." New mencicit ketakutan, bisa-bisa dia di makan oleh kating nya yang satu ini.
"New? adiknya Tawan?"
"i-iya. temannya kak Tay?"
"iya. jangan kira kalau kakak mu temenan sama kakak, kakak akan baikin kamu, enggak. kamu akan tetap diperlakukan sama seperti yang lain. dah sana lari 10 kali memutar lingkaran teman-teman mu!"
"t-tapi kak-
"gaada tapi-tapian. dah sana lari!"
New menghela nafas panjang lalu berlari mengelilingi teman-temannya yang sedang duduk mendengarkan kating lain.
matahari mulai datang ke tengah-tengah kota. panas yang sangat menyengat membuat New ingin berendam di bathtub rumahnya. apalagi dirinya masih pusing karena tadi disuruh berlari oleh kakak tingkatnya.
New sedang duduk termenung di kantin. tidak ingin membeli sesuatu untuk mengisi perut. satu alasannya, ramai. di setiap stall kantin pasti selalu ada antrian panjang. New lapar sebenarnya tapi dia tidak mau menunggu juga.
"udah kakak bilang kalo jam makan siang ya makan dulu,"
Tay datang lalu duduk di samping New, diikuti oleh teman-temannya yang kebanyakan menggunakan almamater kampus yang artinya mereka lah yang mengospek mahasiswa baru seperti New.
New merasa canggung. teman-teman kakak nya sudah asik mengobrol satu sama lain karena ya memang mereka satu angkatan. Tay juga tidak mengerti situasi, dia malah ikut-ikutan asik dalam obrolan teman-temannya, sepenuhnya menghiraukan adiknya.
"eh katanya Joss gak berangkat, emang bener?"
Joss? Joss yang sebelumnya Tay bilang? batin New.
"iya. besok baru berangkat. ada urusan sama bokapnya."
"halah, besok masuk juga ya cuma cari muka di depan maba-maba. sosoan cool padahal aslinya mah yaa kek banci,"
"udah ngapa si bahas tuh bajingan satu. gumoh gw dengernya."
Tay menengahi pembicaraan teman-temannya. New jadi kepo, apa sebenarnya yang terjadi di antara si Joss ini dengan sang kakak. adakah masalah besar sampai Tay sebenci ini dengan Joss?
< sudah di revisi >
KAMU SEDANG MEMBACA
smiles could bleed | taynew
FanfictionTay Tawan dan New Thitipoom, sepasang kakak adik, saudara, teman, sahabat, dan segala relasi lain yang mengartikan dua orang yang saling menyayangi dan mengerti satu sama lain. (bxb, homo, incest, fluff, angst) -discon-