ospek²

1.3K 139 10
                                    

pukul 08.32, New dan maba lainnya sudah berada di lapangan yang dikelilingi oleh kakak-kakak tingkatnya yang memakai almamater kampus berwarna navy berdiri tegak menghadang cahaya matahari.

"sudah berapa kali kakak bilang! selalu bawa nametag kalian! hari ini 7 teman kalian tidak bawa nametag! mau bantu apa kalian hah?!"

senyap melanda. hanya ada angin pagi menerpa kecil wajah yang terasa sejuk dengan cahaya matahari menyapa. suasana tegang bertambah dengan datangnya seorang pemuda yang New duga sebagai kakak tingkatnya juga.

dengan berdirinya pemuda yang baru datang tadi, semua maba langsung bertanya-tanya siapa pemuda itu dengan suara bisikan.

"oke. saya disini hanya mau kalian semua berdiri"

layaknya otomatis, semua mahasiswa baru termasuk New. New hanya terpaku melihat pemuda tadi. wajahnya lumayan tampan, sangat tinggi, badannya besar, siapa dia?

"angkat dua tangan kalian,"

"taruh di pundak teman samping kalian,"

sebagai maba-maba yang tidak ingin mencari masalah di hari ospek, semua maba melakukan apa yang tadi diperintahkan.

"sekarang jongkok."

semua jongkok.

"berdiri."

semua berdiri.

"jongkok."

semua jongkok kembali.

"berdiri."

semua berdiri kembali.

diulang hingga tetesan keringat mulai mengalir deras di dahi New. dia bukanlah seseorang yang kuat dengan kegiatan seperti ini. dirinya akan mudah lelah yang akan berakhir pingsan.

ini lah yang selama ini Tay khawatirkan. takut adik kecilnya ini kelelahan. sedari dia kecil, Tay lah yang selalu melakukan hal-hal yang memerlukan tenaga banyak dirumah. New hanya menonton saja.

2 menit berjalan dengan acara jongkok-berdiri, wajah New mulai memerah karena panasnya sinar matahari dan bibirnya memucat. pandangannya sudah tidak tentu kemana arah. seluruh badannya mulai melemas. badannya mulai oleng hingga akhirnya dirinya tidak sadarkan diri.


"eh! dia pingsan! kak! ada yang pingsan."

"pingsan?"

"cepet bawa ke UKS, cep—










































New terbangun. mencoba menyesuaikan matanya dengan cahaya lampu di ruangan ini.

bau obat-obatan tercium, alat-alat medis tertata rapi di setiap sudut ruangan. menganalisa ruangan, mendapati sebuah manusia tertidur dengan posisi duduk. terlihat lebam di beberapa sisi wajahnya, membiru.

"ka Tay?"

ucap New lirih. Tay yang sedang tertidur pun langsung terbangun. kalap melihat New yang sudah membuka mata.

smiles could bleed | taynewTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang