Hari Ke-O7

1.1K 181 14
                                    

Hari ini hari terakhir karnaval diadakan dan tentu saja Renjun datang selain karena band teman-temannya akan tampil sebagai pembuka penutupan karnaval, ia juga ingin bertemu Shasha yang hari kemarin tidak ia temui.

Renjun ke tempat dimana biasa ia menemukan Shasha tengah duduk namun bangku itu tidak diduduki oleh Shasha melainkan orang lain.

"Apa dia masih galau gue tolak? Gak mungkin" gumam Renjun kemudian kembali ke depan panggung menunggu penampilan band Haechan dan teman-temannya.

Renjun melirik jam tangannya yang sudah menunjukan pukul 9 malam.

"Kapan tampilnya sih anjing lama banget"

"Sabar anying"

Tak lama band Haechan naik ke atas panggung diikuti sorak sorai penonton yang tak lain adalah seluruh pasukan yang sengaja Haechan undang untuk menontonnya.

"Sumpah? Pembakarannya hari ini?" pekik seorang gadis. Renjun yang berada di samping gadis itu hanya menatap galak karena merasa terganggu.

"Iya, liat yuk. Gue mau liat gimana dibakarnya"

"Gak mau takut gue. Liat fotonya!"

"Ayo dong liat dari jauh aja. Orang orang juga banyak yang antusias"

"Lo gak ngilu apa liat orang dibakar?"

"Bukan orang kali"


Obrolan kencang dua gadis di sampingnya menarik perhatian Renjun membuatnya berfikir apa ada acara lain selain penutupan karnaval malam ini?

"Jaem? Ada acara lain apa ya?" tanya Renjun pada Jaemin.

Jaemin tampak berfikir. "Tau dah, acara apaan?" jawabnya malah balik bertanya.

Merasa bosan disana, Renjun memutuskan untuk meninggalakan karnaval dan berniat pergi ke rumah Shasha.

Ia berjalan kaki karena rumah Shasha memang tidak jauh dari sana. Namun dari jauh ia melihat banyak orang berkerubun di halaman depan rumah gadis itu.

"Bakar"

"Bakar sekarang penyihir gila ini"


Mendengar teriakan teriakan itu Renjun berlari menerobos kerumunan orang-orang itu.

Tubuh Renjun membeku kaget menatap tak percaya pemandangan menyeramkan di depannya kini.

"SHAA.." teriak Renjun parau. Tenggorokannya seakan tercekik sampai berteriak pun ia merasa kesusahan.

Kakinya hendak melangkah namun hadangan dari beberapa warga membuatnya tak bisa berkutik.

Renjun melawan memaksa melewati tangan yang menghadangnya. Ia tak kuasa melihat Shasha disana.

"APA APAAN KALIAN"

"LEPASIN GUE"

"LEPASIN SHASHA"

Sambil terisak Renjun terus berteriak tidak mempedulikan tenggorokannya yang mulai kering.

Shasha disana. Kedua tangannya terikat ke belakang, terikat pada tiang kayu besar, kakinya berpijak pada balok kayu yang dikelilingi kayu bakar. Tubuhnya penuh dengan luka dan bau bensin yang menyengat dan bercucuran ditubuhnya.

Kondisi gadis itu sangat memprihatinkan, namun tak ada satu pun orang disana yang mau menolongnya.

Ia bisa melihat bahkan walikota pun terlihat sedang menyiapkan sesuatu yang akan mengancam nyawa Shasha.

Renjun mundur menjauh kemudian berlari kembali ke rumahnya berniat meminta bantuan pada bundanya.

"Bun, BUN.." teriak Renjun.

"Iya ad- Ya ampun sayang ada apa? Kamu kenapa?" kaget Wendy melihat anaknya menangis tersedu.

"Tolongin Shasha" jawab Renjun parau kemudian menarik tangan bundanya memaksa Wendy untuk berlari.

Renjun membawa Wendy kembali ke tempat dimana Shasha siap di bakar dan saat mereka sampai, api sudah dinyalakan siap membakar tubuh Shasha.

"JANGAN.." teriak Renjun namun teriakannya tak dihiraukan. Ia hendak berlari namun tangannya ditahan oleh Wendy.

"Bun, plis.." Renjun memohon.

"Ada apa? Dia orangnya?" tanya Wendy pada salah satu warga. "Pak Min? Dia orangnya?" tanyanya kemudian pada pak Min yang juga ada disana.

"Iya non. Dia zombie keturunan penyihir yang selama ini diburu itu. Untunglah sudah ketemu" jawab pak Min.

Renjun tidak mempercayai apa yang baru saja ia dengar itu. Zombie? Penyihir? Ada apa dengan manusia manusia disini?

Tepat sebelum api melahap seluruh tubuh Shasha, Renjun melihat gadis tak berdaya itu menatapnya dan tersenyum manis, sangat cantik. Mulutnya seolah mengucapkan ssebuah kata.







"Terima kasih".

Dan akhirnya kobaran api melahap seluruh tubuh Shasha.
















fin.

S  E  V  E  N DAYS - Huang Renjun✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang